3.3.7 Gambaran Darah
Parameter  gambaran  darah  yang  diamati  adalah  total  eritrosit dan  kadar hemoglobin.
3.4 Analisa Statistik
Data  yang  diperoleh  dianalisis  menggunakan  Rancangan  Acak  Lengkap RAL  dengan  4  perlakuan  dan  masing-masing  perlakuan  memiliki  3  ulangan.
Sebagai  perlakuan  yaitu  frekuensi  perendaman  dalam air  tawar  yang  berbeda. Parameter  yang  diuji  yaitu  konsumsi  pakan,  laju  pertumbuhan  harian,  survival
rate,  efisiensi  pakan,  retensi  lemak,  dan  retensi  protein.  Pengaruh  perlakuan terhadap  parameter  uji  diketahui  dengan  menggunakan  analisis  ragam  dengan
tingkat kepercayaan 95 dan dilanjutkan dengan uji Duncan.
3.5 Analisa Kimia
Analisa kimia yang dilakukan adalah analisa proksimat. Analisa proksimat dilakukan terhadap pakan,  tubuh ikan sebelum perlakuan, dan tubuh ikan setelah
perlakuan.  Analisa  proksimat  pakan  yang  dilakukan  yaitu  analisa  kadar  protein, kadar air, kadar abu, kadar lemak, serat kasar. Sedangkan analisa proksimat ikan
yang  dilakukan  antara  lain  analisa  kadar  protein,  kadar  lemak,  dan    kadar  air Takeuchi, 1988. Parameter kualitas air yang diukur meliputi suhu, salinitas, pH,
kadar  oksigen  terlarut  DO,  alkalinitas,  total  organic  matter  TOM,  dan  total ammonia nitrogen TAN.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Hasil  yang  diperoleh  selama  pemeliharaan ikan  kerapu  bebek  yang diberikan  perlakuan  perendaman  dalam  air  tawar  dilihat  dari  status  total eritrosit
dan kadar hemoglobin dalam darah terdapat pada Gambar 1.
1,61 1,21
1,24 1,19
0,00 0,50
1,00 1,50
2,00
A 1x30hr B 2x30hr C 3x30hr D kontrol
Perlakuan T
E 1
6
s e
l m
m
3
i ii
Gambar 1. Nilai rataan gambaran darah selama pemeliharaan i
total eritrosit 10
6
selmm
3
ii kadar hemoglobin Gr
Pengamatan  yang  dilakukan  pada  saat  ikan  kerapu  bebek  Cromileptes altivelis  diberikan  perlakuan  perendaman  air  tawar  yaitu  keluarnya  lendir  ikan
yang  berlebih  serta  tingkah  laku  ikan  yang  diam  tidak  banyak  bergerak.  Hasil pengamatan  darah  yang  terdapat  pada  Gambar  1  i,  dapat  dilihat  bahwa  total
eritrosit  setelah  pemeliharaan,  baik  yang  diberikan  perlakuan  perendaman  air tawar  dengan  frekuensi  1x30  hari,  2x30  hari,  3x30  hari,  dan  kontrol  memiliki
kisaran nilai rataan yang berbeda. Total eritrosit tertinggi terdapat pada perlakuan dengan  frekuensi  1x30  hari  dan  total  eritrosit  paling  rendah  terdapat  pada
perlakuan kontrol. Kadar hemoglobin pada Gambar 1 ii memiliki nilai tertinggi pada  perlakuan  perendaman  air  tawar  dengan  frekuensi  1x30  hari  dan  kadar
hemoglobin  terendah  terdapat  pada  perlakuan  perendaman  air  tawar  dengan frekuensi 3x30 hari.
Hasil  yang  didapat  setelah  pemeliharaan  ikan  uji  selama  67  hari  yang diberikan  perlakuan  perendaman  dalam  air  tawar  terhadap  parameter  kinerja
pertumbuhan terdapat pada Tabel 1.
5,10 5,00
4,13 4,73
0,00 1,00
2,00 3,00
4,00 5,00
6,00
A 1x30hr B 2x30hr
C 3x30hr D kontrol
Perlakuan H
b G
r