III. BAHAN DAN METODE
3.1 Waktu dan Tempat
Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Februari 2008 sampai Juni 2008. Analisis proksimat ikan dan pakan uji dilakukan di Laboratorium Nutrisi Ikan dan
analisis kualitas air dilakukan di Laboratorium Lingkungan, Departemen Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian
Bogor. Sedangkan pemeliharaan ikan dan perlakuan perendaman dalam air tawar dilakukan di Pusat Studi Ilmu Kelautan PSIK IPB, Ancol, Jakarta Utara.
3.2 Pemeliharaan Ikan Uji dan Pengumpulan Data
Ikan uji yang digunakan adalah ikan kerapu bebek berasal dari Balai Budidaya Laut Lampung dengan bobot berkisar 25,49 ± 0,78 gram. Setelah masa
aklimatisasi untuk adaptasi, ikan dipuasakan selama 24 jam untuk menghilangkan sisa pakan dalam saluran pencernaan, kemudian ikan ditimbang dan dimasukkan
ke dalam akuarium uji. Jumlah ikan per akuarium adalah 6 ekor. Ikan dipelihara dalam 12 akuarium yang berukuran 40 x 60 x 45 cm yang diisi air laut dengan
kisaran salinitas 29 - 31 ppt dan ketinggian air 35 cm. Wadah pemeliharaan disusun dalam satu sistem resirkulasi dan satu buah bak tandon. Suhu air dijaga
dengan menggunakan thermostat yang dipasang pada tandon dan kondisi air di akuarium diukur setiap hari dengan thermometer, yaitu kisaran suhu 28 - 32
o
C. Hasil analisa kualitas air terdapat pada Lampiran 1.
Ikan diberi pakan berbentuk pellet sebanyak 3 kali sehari pada pukul 06.00, 12.00, dan 18.00 secara at satiation selama masa pemeliharaan. Pakan yang
digunakan mengandung kadar protein sebesar 46,1 , lemak 13,82 , abu 13,14 , serat kasar 0,64 , BETN 16,62 , energi sebesar 3148,42 kkalkg, serta CP
rasio sebesar 6,83 kkalgr protein. Komposisi pakan uji didasarkan atas kebutuhan dasar nutrisi ikan kerapu. Hasil analisa bahan penyusun pakan dan komposisi
pakan uji masing-masing terdapat pada Lampiran 2 dan Lampiran 3. Selain itu, untuk menjaga kualitas air tetap baik dilakukan penyiponan setiap hari dan
pergantian air sebanyak 25 dari volume air akuarium secara teratur setiap 2 hari sekali.
Terdapat 3 macam perlakuan perendaman ikan uji di air tawar selama 20 menit, masing-masing yaitu perlakuan A dengan frekuensi perendaman air tawar
sebanyak 1x30 hari, perlakuan B dengan frekuensi perendaman air tawar sebanyak 2x30 hari, setiap 15 hari sekali, dan perlakuan C dengan frekuensi
perendaman air tawar sebanyak 3x30 hari setiap 10 hari sekali, serta D sebagai kontrol yang tidak diberikan perlakuan perendaman
air tawar selama pemeliharaan. Perendaman ikan dilakukan dengan air tawar sebanyak 5 liter.
Pemeliharaan ikan dilakukan selama 67 hari. Penimbangan jumlah pakan yang diberikan dilakukan per 10 hari atau sesudah diberikan perlakuan untuk
mengetahui nafsu makan ikan. Sampling dilakukan pada awal dan akhir pemeliharaan dengan cara menimbang bobot ikan dan menghitung bobot
biomassa pada masing-masing perlakuan. Pada akhir perlakuan diambil ikan sampel untuk analisa proksimat guna mengetahui komposisi tubuh ikan untuk
mengetahui retensi protein dan retensi lemak. Prosedur analisa terdapat pada Lampiran 4.
Pengambilan sampel darah dilakukan pada akhir masa pemeliharaan untuk mengetahui gambaran darah ikan pada ikan sampel dari setiap perlakuan.
Prosedur analisa gambaran darah terdapat pada Lampiran 5.
3.3 Parameter Uji 3.3.1 Konsumsi Pakan