untuk menentukan kondisi yang lebih baik serta meningkatkan kelangsungan hidup ikan dalam menghadapi perubahan lingkungan Wedemeyer dan McLeay,
1981.
2.3 Nafsu Makan dan lingkungan
Nafsu makan merupakan keinginan untuk memuaskan atau memenuhi kebutuhan yang diperlukan oleh tubuh untuk memakan suatu makanan. Nafsu
makan berkaitan erat dengan pertumbuhan. Pada ikan, nafsu makan dipengaruhi oleh faktor abiotik dan biotik. Faktor abiotik yang berpengaruh terhadap nafsu
makan ikan antara lain cahaya, suhu, oksigen, pH, salinitas, senyawa nitrogen, polutan, dan zat yang beracun. Sedangkan faktor biotik antara lain kepadatan
populasi, struktur sosial seperti keseragaman ukuran serta seks rasio, predator, dan gangguan dari manusia Kestemont dan Baras, 2001.
Faktor suhu sangat penting berperan dalam meningkatkan nafsu makan ikan, makanan yang dimakan oleh ikan akan meningkat seiring dengan
peningkatan suhu dan akan mencapai puncaknya lalu turun secara dramatis kurang lebih sebelum mencapai suhu optimal Brett, 1979 dalam Kestemont dan
Baras, 2001. Ikan sangat didominasi oleh metabolisme aerob, maka kandungan oksigen terlarut merupakan faktor pembatas lingkungan yang paling potensial
Fry, 1971 dalam Kestemont dan Baras, 2001, khususnya pada suhu tinggi Jobling, 1997 dalam Kestemont dan Baras, 2001. Konsentrasi yang tidak
mematikan dari senyawa nitrogen nitrit, bergantung pada suhu, oksigen, dan pH yang dapat berpengaruh terhadap struktur insang dan epidermal mucus Kamstra
et al, 1996 dalam Kestemont dan Baras, 2001, namun efeknya terhadap pakan masih jarang ditemukan. Sedangkan efek yang disebabkan oleh pH tergantung
pada penyesuaian diri ikan. Efek langsung dari kepadatan yaitu perubahan tingkah laku yang disebabkan kebutuhan energi yang sangat diperlukan untuk pertahanan
terhadap kompetitor. Faktor biotik seperti struktur sosial tidak hanya dipengaruhi oleh
kepadatan populasi ikan tetapi juga keseragaman ukuran ikan dan seks rasio McCarthy et al, 1992 dalam Kestemont dan Baras, 2001. Manusia merupakan
faktor biotik yang penting dalam lingkungan akuakultur. Tingkah laku ikan dapat
dipengaruhi oleh hal yang rutin dilakukan, seperti penanganan ikan, pembersihan wadah pemeliharaan, tindakan pencegahan dan pengobatan penyakit, serta
pengadaan pakan.
2.4 Osmoregulasi dan energi