Gambaran Darah Ikan TINJAUAN PUSTAKA

2.4 Gambaran Darah Ikan

Parameter darah merupakan salah satu indikator adanya perubahan kondisi pada kesehatan ikan, baik karena faktor infeksi akibat mikroorganisme atau karena faktor non infeksi oleh lingkungan, nutrisi, dan genetik. Darah ikan tersusun dari sel-sel darah yang tersuspensi dalam plasma dan diedarkan ke seluruh jaringan tubuh melalui sistem sirkulasi tertutup. Pada tubuh ikan, darah berfungsi untuk mengedarkan nutrien yang berasal dari pencernaan makanan ke sel-sel tubuh, menyuplai oksigen ke sel-sel dan jaringan tubuh serta mengangkut hormon dan enzim ke organ yang membutuhkan Lagler et al., 1977 dalam Indriastuti, 2006. Menurut Fujaya 2002, darah berfungsi sebagai pembawa oksigen, karbondioksida, sari-sari makanan maupun hasil metabolisme. Pada ikan, darah mengalir dengan membawa oksigen dari insang ke jaringan dan ion seperti Na + dan Cl - yang berperan dalam osmoregulasi. Selain itu, darah juga membawa hormon dan vitamin, terutama dalam plasma. Sel-sel darah ikan terdiri dari sel darah merah eritrosit, sel darah putih leukosit, dan keping darah trombosit. Jumlah dan proporsi komponen masing- masing darah relatif stabil bila ikan dalam keadaan sehat. Menurut Amlacher 1970 dalam Setiawati dkk 2007, darah dapat mengalami perubahan yang serius khususnya bila terkena infeksi. Selain itu, kekurangan atau kelebihan makanan dapat mempengaruhi komposisi darah perubahan pada level protein total, kadar hemoglobin, dan total eritrosit. Eritrosit pada ikan merupakan sel darah dengan jumlah terbanyak. Eritrosit ikan berbentuk oval sampai bundar berukuran 7-36 mikron dengan inti bulat telur yang berfungsi mengikat oksigen dan sitoplasma merah muda Lagler et al., 1977 dalam Indriastuti, 2006. Umumnya, ikan memiliki jumlah eritrosit berkisar 1,05 x 10 6 – 3,0 x 10 6 selmm 3 Roberts 1978 dalam Irianto 2005. Rendahnya jumlah eritrosit menunjukkan ikan menderita anemia atau kerusakan ginjal. Sedangkan tingginya jumlah eritrosit menandakan ikan dalam kondisi stres Nabib dan Pasaribu, 1989. Menurut Dellman dan Brown 1989 dalam Ashry 2007, faktor- faktor yang mempengaruhi jumlah eritrosit adalah jenis kelamin, perbedaan induk genetik, kondisi nutrisi, aktifitas fisik, dan umur. Hemoglobin merupakan suatu molekul protein di dalam eritrosit yang terdiri atas protoporfirin, globin, dan besi bervalensi 2 ferro. Hemoglobin dalam darah merupakan alat transportasi oksigen dan karbondioksida. Fungsi utama dari hemoglobin adalah mengikat oksigen yang kemudian digunakan untuk proses katabolisme sehingga dihasilkan energi serta mencegah keasaman darah yang terlalu tinggi Lagler et al., 1977 dalam Indriastuti, 2006. Kadar hemoglobin normal pada ikan menurut Nabib dan Pasaribu 1989 berkisar antara 8 – 9 gr , sedangkan menurut Lagler et al.1977 dalam Ashry 2007 kadar hemoglobin dalam darah ikan teleostei berkisar antara 3,7 – 7 gr .

III. BAHAN DAN METODE