22
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Prosedur Pembuatan Emulsi
Pengolahan minyak biji jinten hitam menjadi bentuk emulsi dilakukan dengan tujuan bagaimana menghilangkan rasa berminyak dari minyak biji jinten
hitam sendiri agar menjadi produk yang lebih baik dengan mengurangi atau menutupi rasa berminyak dari biji jinten hitam tersebut. Dasar pembuatan emulsi
minyak biji jinten hitam dengan menggunakan emulgator tragakan adalah hasil dari uji pendahuluan formula basis emulsi yang telah dilakukan sebelumnya
menggunakan beberapa emulgator alam terpilih, seperti gom arab, tragakan, gelatin dan Na alginat dan diamati secara organoleptis selama 3 hari.
Tabel 4.1 Hasil Formula Basis Emulsi Tipe MA Minyak Biji Jinten Hitam
Bahan Konsentrasi
Pengamatan selama 3 hari Warna
Konsistensi Bau
Gom arab 10
Cokelat tua Terpisah 2 lapisan Khas minyak
15 Cokelat muda
Terpisah 2 lapisan Khas minyak 20
Cokelat muda Terpisah 2 lapisan Khas minyak
Gelatin 0,5
Krem susu Terpisah 2 lapisan Khas minyak
1 Krem susu
Terpisah 2 lapisan Khas minyak 1,5
Krem susu Terpisah 2 lapisan Khas minyak
Tragakan 1
Krem kekuningan Homogen
Khas minyak 1,5
Krem kekuningan Homogen
Khas minyak 2
Krem kekuningan Homogen
Khas minyak
Na alginat 1
Cokelat Terpisah 2 lapisan Khas minyak
2 Cokelat
Terpisah 2 lapisan Khas minyak 3
Cokelat Terpisah 2 lapisan Khas minyak
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Basis emulsi dengan emulgator tragakan merupakan basis yang lebih baik di antara basis emulsi dengan emulgator lain dalam formula emulsi tipe MA minyak
biji jinten hitam, dilihat dari konsistensinya yaitu berwarna krem kekuningan dan tidak adanya lapisan terpisah yang menandakan terjadinya ketidakstabilan.
Dibandingkan dengan basis emulsi yang menggunakan emulgator gom arab, gelatin dan Na alginat yang dari awal pembuatan sudah terlihat adanya pemisahan
fase atas:fase minyak; bawah:fase air, emulgator tragakan mampu mempertahankan viskositas fase pendispersi sehingga produk menjadi lebih stabil.
Oleh karena itu, berdasarkan hasil pengamatan uji pendahuluan di atas tragakan
dipilih untuk membuat formula emulsi minyak biji jinten hitam selanjutnya.
Pada penelitian ini dibuat tiga formula emulsi tipe MA minyak biji jinten hitam dengan variasi konsentrasi tragakan. Tujuan memvariasikan konsentrasi
tragakan yaitu untuk memperoleh formula minyak biji jinten hitam dengan kualitas dan stabilitas fisik yang memenuhi persyaratan sebagai sediaan emulsi
setelah berada dalam sediaan. Pembuatan emulsi diawali dengan mendispersikan tragakan dengan
aquadest dalam beacker glass, dihomogenkan dengan stirer homogenizer dengan kecepatan 950 rpm. Kemudian ditambahkan minyak biji jinten hitam, sukrosa,
serta Na benzoat yang telah dilarutkan dalam sejumlah air sambil tetap dihomogenkan dengan kecepatan tinggi yaitu 1517 rpm selama 30 menit agar
diperoleh ukuran globul yang kecil. Proses homogenisasi merupakan proses emulsifikasi yang bertujuan memperkecil ukuran fase terdispersi globul agar
terdispersi dengan baik dalam medium pendispersinya. Oleh karena itu, homogenisasi secara mekanis dapat menghasilkan pengurangan ukuran globul dan
penyebaran tragakan sebagai emulgator secara merata. Prinsip kerja dari homogenisasi secara mekanis yaitu mengurangi ukuran globul dengan cara
menggerus partikel besar dengan rotor atau komponen yang bergerak sehingga menghasilkan partikel berukuran lebih kecil dari sebelumnya. Energi besar dari
komponen bergerak atau rotor tadi terbukti mampu memperkecil ukuran globul dari emulsi Intan, K, et al., 2012.
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Peran tragakan dalam emulsi ini sebagai biopolimer hidrofilik yang mampu meningkatkan stabilitas emulsi dengan teradsorpsi pada permukaan droplet fase
terdispersi dan mencegah penggabungannya dengan membentuk lapisan pelindung serta meningkatkan viskositas fase pendispersi Rezvani, et al., 2002.
Begitu pun menurut Vahid, et al., 2012 bahwa tragakan merupakan polisakarida anionik yang sangat efektif sebagai emulgator alami yang dapat digunakan untuk
meningkatkan sifat fisik dan reologi dari suatu sediaan emulsi. Apabila viskositas ditingkatkan maka dapat mengurangi kecepatan pemisahan emulsi. Dengan
demikian, penambahan bahan pengental seperti tragakan ini diperlukan untuk mempertahankan stabilitas emulsi selama penyimpanan.
Secara teoritis pun disebutkan bahwa emulgator berupa hidrokoloid membentuk lapisan ganda multimolekular yang mengelilingi tetesan minyak
yang terdispersi. Emulgator tipe ini tidak menyebabkan penurunan tegangan permukaan yang cukup dalam, akan tetapi kemampuannya lebih efektif
membentuk suatu lapisan multimolekular pada antarmuka dalam melindungi tetesan yang terdispersi serta meningkatkan viskositas fase pendispersinya
Martin, et al., 1993; Gennaro, 1975. Oleh karena itu, tragakan dapat memfasilitasi pembentukan tetesan minyak oil-droplet, meningkatkan stabilitas
emulsi dan menghasilkan shelf-life yang diinginkan pada emulsi tipe MA minyak biji jinten hitam.
Setelah tercampur homogen, emulsi kemudian disimpan dalam wadah gelas yang tertutup rapat untuk mencegah terjadinya kontaminasi mikroba.
4.2 Evaluasi Sediaan Emulsi