Evaluasi Sediaan Emulsi METODE PENELITIAN

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tabel 3.2 Formula Sediaan Emulsi Tipe MA Minyak Biji Jinten Hitam Adapun pembuatan formula emulsi dengan cara sebagai berikut: a Semua alat dan bahan disiapkan, dan ditimbang bahan-bahan yang diperlukan b Tragakan didispersikan lebih dulu dalam beacker glass yang berisi aquadest sebanyak 100 ml dengan stirer homogenizer kecepatan 950 rpm selama 15 menit. Kemudian ditambahkan minyak sedikit demi sedikit sambil tetap dihomogenkan terbentuk korpus emulsi c Lalu ditambahkan sukrosa dan Na benzoat yang sebelumnya telah dilarutkan dalam sejumlah air serta sisa aquadest sambil tetap dihomogenkan selama 35 menit dengan kecepatan 1517 rpm d Emulsi yang dihasilkan dipindahkan ke dalam wadah yang digunakan untuk menyimpan sediaan, serta dilakukan evaluasi dan uji stabilitas sediaan.

3.5 Evaluasi Sediaan Emulsi

Evaluasi sediaan emulsi dilakukan untuk mengetahui kestabilan dari sediaan emulsi yang telah dibuat. Evaluasi ini meliputi pengamatan sediaan uji F1, F2, dan F3 selama 21 hari waktu penyimpanan, yaitu dimulai dari hari ke-0, 7, 14 dan 21. Pengamatan sediaan meliputi evaluasi secara umum, di antaranya: Bahan Konsentrasi Bahan Penyusun Sediaan F1 F2 F3 Minyak biji Jinten Hitam 500mg5ml 500mg5ml 500mg5ml Tragakan 1 1,5 2 Sukrosa 25 25 25 Na benzoat 0,1 0,1 0,1 Aquadest sampai 300 300 300 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 3.5.1 Pengamatan Organoleptis Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 1995 Pengamatan sediaan emulsi dilakukan dengan mengamati dari segi penampilan, rasa dan aroma dari sediaan uji F1, F2, dan F3 pada hari ke-0 dan 21. 3.5.2 Pengukuran Viskositas Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 1995 Pengukuran viskositas sediaan dilakukan dengan menggunakan viskometer HAAKE ViscoTester 6R. Sediaan disimpan dalam beacker glass 100 ml. Power alat ditekan dan alat akan mengkalibrasi terlebih dahulu kemudian spindel dipilih nomor spindel 5 dengan kecepatan 100 rpm. Pengukuran viskositas dilakukan pada hari ke-0 dan 21. 3.5.3 Uji Sifat Alir Sediaan disimpan dalam wadah, lalu spindel diturunkan ke dalam sediaan hingga batas yang ditentukan, kecepatan diatur mulai dari 10, 12, 20, 30, 50, 60, 100 rpm lalu dilanjutkan dari kecepatan sebaliknya 100, 60, 50, 30, 20, 12, 10 rpm. Uji sifat alir dilakukan pada hari ke-0. 3.5.4 Pengukuran Diameter Partikel Rata-rata Martin, et al., 1993 Diameter partikel rata-rata diukur dengan menggunakan mikroskop optik. Dengan cara sediaan emulsi diletakkan pada kaca objek, diamati dengan mikroskop perbesaran 10 x 10. Gambar yang diamati difoto dan diukur diameter globulnya. Pengukuran diameter partikel rata-rata dilakukan pada hari ke-0 dan 21. 3.5.5 Uji Tipe Emulsi Martin, et al., 1993 Uji tipe emulsi dilakukan dengan menggunakan salah satu metode yaitu metode pengenceran. Dilakukan dengan penambahan sejumlah air dalam emulsi. Bila emulsi tersebut bercampur sempurna dengan air, maka emulsi termasuk tipe MA sedangkan bila emulsi tidak bercampur dengan sempurna maka tipe emulsi AM. Uji tipe emulsi ini dilakukan pada hari ke-0 dan 21, untuk melihat ada atau UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tidaknya fenomena inversi fasa pengubahan fasa dari minyak dalam air menjadi air dalam minyak. 3.5.6 Pengukuran pH Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 1995 Pengukuran pH dilakukan dengan menggunakan pH meter. Elekroda sebelumnya telah dikalibrasi pada larutan buffer pH 4, pH 7 dan pH 9. Kemudian elektroda dicelupkan ke dalam sediaan, pH yang muncul dilayar dan stabil lalu dicatat. Pengukuran dilakukan terhadap masing-masing sediaan pada hari ke-0 dan 21 pada suhu ruang. 3.5.7 Uji Stabilitas a. Uji Volume creaming Martin, et al., 1993 Sebanyak 70 ml emulsi dalam gelas ukur 100 ml disimpan dan dilihat adanya perubahan tinggi globul akibat creaming atau terjadi pengendapan. Pengamatan dilakukan selama penyimpanan emulsi dari hari ke-0 sampai 21. Kemudian dilakukan pengukuran : F : x 100 Keterangan: Dimana F=volume kriming; Vu = volume akhir dari terjadinya endapancreaming; Vo= volume awal dari emulsi sebelum terjadi endapancreaming b. Cycling test Huynh-BA, Kim, 2008 Metode ini digunakan untuk melihat kestabilan suatu sediaan dengan pengaruh variasi suhu selama waktu penyimpanan tertentu. Sediaan emulsi awal yang telah dibuat, dilakukan evaluasi lebih dulu. Kemudian disimpan pada suhu 5°C selama 24 jam, lalu dikeluarkan dan ditempatkan pada suhu 40°C selama 24 jam, waktu selama penyimpanan dua suhu tersebut dianggap satu siklus. Percobaan ini diulang sebanyak 3 siklus selama 12 hari dan dilihat apakah terjadi pemisahan fase creaming atau sedimentasi dan pengukuran diameter globul rata- rata. c. Uji Sentrifugasi Lachman, et al., 1994 Sediaan emulsi dimasukkan ke dalam tabung sentrifugasi, kemudian dilakukan sentrifugasi pada kecepatan 3800 rpm selama 5 jam. Hasil sentrifugasi dapat diamati dengan adanya pemisahan atau tidak. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

3.6 Alur Penelitian

Dokumen yang terkait

Efek Knockdown Ekstrak Biji Jintan Hitam (Nigella sativa L.) Sebagai Insektisida Terhadap Lalat Rumah (Musca domestica) Dengan Metode Semprot.

4 22 23

Uji Efek Knockdown Ekstrak Biji Jintan Hitam (Nigella sativa L.) Terhadap Nyamuk Aedes aegypti Dengan Metode Semprot

0 3 22

Uji Imunomodulator Ekstrak Etanol Jinten Hitam (Nigella sativa L.) Terhadap Jumlah Total Leukosit, Persentase Limfosit, Persentase Monosit Dan Kadar Interleukin-1β Pada Mencit BALB/c

1 10 170

Uji Stabilitas Fisik dan Komponen Kimia Menggunakan GCMS pada Emulsi Tipe Minyak Dalam Air Pada Minyak Biji Jinten Hitam (Nigella sativa L.) yang Dikemas Menggunakan Botol Gelap

1 22 120

Uji Aktivitas Ekstrak Jintan Hitam (Nigella sativa L.) sebagai Inhibitor RNA Helikase Virus Hepatitis C

6 34 86

Uji Stabilitas Fisik dan Komponen Kimia Pada Minyak Biji Jinten Hitam (Nigella sativa L.) Dalam Bentuk Emulsi Tipe Minyak Dalam Air Menggunakan GCMS

13 130 104

Uji Aktivitas Inhibisi Fraksi-Fraksi Hasil Kolom Kromatografi dari Ekstrak Biji Jintan Hitam (Nigella sativa L.) terhadap Enzim RNA Helikase Virus Hepatitis C

0 11 80

Uji Stabilitas Fisik dan Komponen Kimia Emulsi Minyak Biji Jinten Hitam (Nigella Sativa L.) Tipe Minyak dalam Air dengan Penambahan Antioksidan Butylated Hydroxytoluene (BHT)

9 65 133

Laju Pertumbuhan dan Produksi Jintan Hitam (Nigella sativa L.) dengan Aplikasi Pupuk Kandang Sapi dan Fosfat Alam Growth Rates and Production of Black Cumin (Nigella sativa L.) with Cow manure and Rock Phosphate Application

0 0 8

Respon Pertumbuhan dan Produksi Jintan Hitam (Nigella sativa L.) dengan Pemupukan Nitrogen dan Fosfor Growth and Production Response of Black Cumin (Nigella sativa L.) with Nitrogen and Phosphorus Fertilization

0 0 8