4
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tanaman Jinten Hitam Nigella sativa L.
2.1.1 Klasifikasi Tanaman Jinten Hitam Nigella sativa L.
Berdasarkan ilmu taksonomi, klasifikasi tanaman jinten hitam adalah sebagai berikut Hutapea, 1994:
Kingdom : Plantae Divisio
: Spermatophyta Subdivisi : Angiospermae
Class : Dicotyledoneae
Ordo : Ranunculales
Famili : Ranunculaceae
Genus : Nigella
Species : Nigella sativa Linn.
2.1.2 Deskripsi Tanaman Jinten Hitam Nigella sativa L.
Nama lain dari Nigella sativa L. ini adalah jinten hitam pahit Indonesia, black cumin Inggris, kalvanji Urdu atau habbatussauda Arab Saudi
Randhawa, 2008. Tumbuhan ini dapat tumbuh mencapai tinggi 20-30 cm dengan daun hijau lonjong, ujung dan pangkal runcing, tepi beringgit dan
pertulangan menyirip. Bunganya majemuk, bentuk karang, kepala sari berwarna biru sampai putih dengan 5-10 kelopak bunga dalam satu batang pohon Hutapea,
1994.
[sumber:Balakrishnan, B. R dan Gupta, Paras, 2011, telah diolah kembali]
Gambar 2.1 Tanaman Jinten Hitam Nigella sativa L.
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2.1.3 Deskripsi Biji Jinten Hitam Nigella sativa L.
Biji Jinten Hitam agak keras berbentuk limas ganda dengan kedua ujungnya meruncing, limas yang satu lebih pendek dari yang lain, bersudut 3
sampai 4, panjang 1,5 mm sampai 2 mm. Lebar kurang lebih 1 mm. Permukaan luar biji berwarna hitam kecokelatan, berbintik-bintik, kasar dan berkerut,
terkadang dengan beberapa rusuk membujur atau melintang. Pada penampang melintang biji akan terlihat kulit biji berwarna cokelat kehitaman sampai hitam
Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 1979.
[sumber:Balakrishnan, B. R dan Gupta, Paras, 2011, telah diolah kembali]
Gambar 2.2
Biji Jinten Hitam Nigella sativa L.
2.1.4 Cara Ekstraksi Minyak Biji Jinten Hitam Nigella sativa L.
Minyak biji jinten hitam Nigella sativa L. umumnya diekstraksi dengan menggunakan teknik pelarut seperti yang digambarkan pada penelitian Nickavar,
et al., 2003, menggunakan pelarut petroleum eter selama 4 jam dalam sokhlet. Ekstrak kemudian dikonsentrasikan di bawah tekanan yang rendah. Selanjutnya
dilarutkan kembali dalam petroleum eter dan ditambahkan larutan metanol-KOH 2M. Campuran dikocok selama 2 menit kemudian didiamkan selama 10 menit.
Lapisan paling atas merupakan minyak biji jinten sehingga dapat diambil dan dicuci dengan air hingga bebas dari pelarut.
Kemudian metode ekstraksi yang dikemukakan oleh Ramadhan dan Moersel 2002, biji jinten hitam diekstraksi dengan dua pelarut yang berbeda, n-
heksana dan campuran antara kloroform dan methanol 2:1,vv. Metode terbaru dalam mengekstraksi minyak biji jinten hitam dilakukan
dengan metode cold-pressing. Pada metode tersebut simplisia tidak mendapatkan
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
perlakuan panas maupun penambahan pelarut. Sehingga minyak biji jinten hitam hasil cold-pressing tidak memerlukan proses pemurnian dan juga memungkinkan
untuk memperoleh kandungan fitokimia lipofilik dalam kadar tinggi, termasuk di dalamnya antioksidan alam dan turunan timoquinonnya Lutterodt, et al., 2010.
2.1.5 Komponen Kimia Biji dan Minyak Jinten Hitam Nigella sativa L.
Komposisi senyawa biji jinten hitam akan bervariasi sesuai dengan distribusi geografi, waktu pemanenan biji dan cara pemanenannya Sultan, 2009.
Tabel 2.1 Komposisi Kimia Biji Jinten Hitam Nigella sativa L.
Secara Umum
Komposisi Rentang dalam ww
Minyak 31-35,5
Karbohidrat 16-19,9
Protein 33-34
Serat 4,5-6,5
Abu 3,7-7
Saponin 0,013
Air 5-7
[Sumber: El-Din, El-Tahir dan Bakeet, 2006, telah diolah kembali]
Tabel 2.2 Komposisi Kimia Minyak biji Jinten Hitam Nigella sativa L.
Secara Umum
Komposisi Rentang dalam ww
Asam Linoleat 55,6
Asam Oleat 23,4
Asam Palmitat 12,5
Asam Stearat 3,4
Asam Eikosadinat 3,1
Asam Laurat 0,6
Asam Miristat 0,5
Asam Linolenik 0,4
[Sumber: Nickavar, et al., 2003, telah diolah kembali]
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2.1.6 Aktifitas Farmakologi Minyak Biji Jinten Hitam Nigella sativa L.
a. Antibakteri
Minyak biji jinten hitam sangat banyak manfaatnya, di antaranya aktivitas sebagai antibakteri yang telah berhasil dilakukan penelitiannya oleh Arici,
Muhammet, et al., 2005. Mereka menyimpulkan dari lima minyak jinten hitam yang berbeda yang biasanya digunakan pada makanan terutama untuk tambahan
citarasa, pengawetan dan terapi alami, bisa digunakan sebagai antibakteri pada konsentrasi 0,5, 1,0 dan 2 menggunakan metode agar difusi yang
menyerang 24 bakteri patogenik dan bakteri asam laktat. Dan semua minyak yang diuji menunjukkan aktivitas antibakteri pada konsentrasi 2 yang lebih efektif
dibandingkan konsentrasi lainnya. b.
Antidiabetik Banyak penelitian yang membuktikan berbagai macam khasiat dari minyak
jinten hitam, di antaranya adalah kemampuannya memperpanjang waktu protombin dari tikus untuk aktivitas antikoagulan. Pada pemberian minyak biji
jinten hitam jangka panjang yang dicampurkan pada makanan sehari-hari tikus diabetes yang terinduksi streptozotocin STZ memperlihatkan bahwa terjadi
proses penyembuhan yang cukup signifikan dari hari ke hari El-Din, El-Tahir dan Bakeet, 2006. Begitupun dengan penelitian Al-Logmani 2011 yang
menyebutkan hal yang sama, bahwa dengan diberikannya minyak biji jinten hitam pada tikus yang terinduksi streptozotocin STZ dapat menurunkan glukosa darah,
trigliserida, kolesterol, LDL, asam urat, urea, kadar kreatinin, ALT, AST dan total protein secara signifikan jika dibandingkan dengan tikus normal.
c. Antioksidan
Untuk aktivitas sebagai antioksidan, minyak biji jinten hitam ini telah dibuktikan dapat mencegah senyawa kimia carbon tetrachloride CCl
4
yang menyebabkan kerusakan hati. Pemberian treatment 10 mlkghari minyak biji
jinten hitam selama tujuh hari dapat menurunkan level serum enzim hati yang tinggi secara signifikan dan memperbaiki oxidative stress Aorahman, 2009.
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
d. Antikanker
Kemudian Salomi, et al., 1991 meneliti bahwa kandungan fatty acids dalam minyak biji jinten hitam dapat menghambat dengan sempurna tumor
Ehrlich ascites carcinoma yang merupakan jenis sel kanker yang umum ditemukan pada mencit dengan dosis 2 mg per hari selama 10 hari pemberian.
Serta pada dosis 100 mgkg minyak biji jinten hitam ini menunda onset atau awal mula pembentukan papilloma dan mengurangi angka papilloma pada tikus.
e. Antiinflamasi
Secara tradisional pun menurut penelitian Houghton 1995, minyak biji jinten hitam dan thymoquinone dapat menghambat generasi eicosanoid dan
membran lipid peroksidasi, dengan melewati jalur penghambatan cyclooxigenase dan 5-lipoxygenase dari metabolisme arakidonat yang bertanggung jawab sebagai
aktivitas antiinflamasinya. f.
Antihipertensi Sedangkan untuk aktivitas hipertensinya, minyak biji jinten hitam dalam
beberapa penelitian dapat menurunkan tekanan darah secara spontan pada tikus hipertensi yang hampir sama efeknya dengan nifedipin. Kemudian penelitian
menyebutkan bahwa secara tradisional penurunan tingkat kolesterol dengan mengontrol keseimbangan darah dan berat badan yang merupakan efek dari
pemberian minyak biji jinten hitam Gillani, et al., 2004. g.
Sistem Imunitas Tubuh Selanjutnya menurut penelitian El-Kadi dan Kandil 1986 pun
menyebutkan bahwa efek dari 1 gram minyak biji jinten hitam selama dua hari yang diberikan pada relawan, ternyata dapat memperbaiki aktivitas sel-T helper
dan sel natural killer dalam peningkatan sistem imunitas tubuh.
2.2 Emulsi