15
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Penelitian 1, Laboratorium Penelitian 2, Laboratorium Pharmacy Sterile Preparation Technology PST
Program Studi Farmasi Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dari bulan Februari hingga Juni
2013.
3.2 Alat
Alat-alat yang digunakan pada penelitian ini yaitu alat-alat gelas yang biasa
dipergunakan di
Laboratorium Pharmacy
Bioavailability and
Bioequivalency PBB, homogenizer STIRER IKA
®
, timbangan analitik AND GH-202, viskometer HAAKE viscoTester 6R, pH-meter digital HORBA, hot
plate with magnetic stirer WIGGEn HAUSER, oven, mikroskop optik Olympus DX 1x71, centrifuge eppendorf Centrifuge 5417 R dan refrigerator.
3.3 Bahan
Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu minyak biji jinten hitam yang diperoleh dari PT Prima Agritech Nusantara, Depok, gom arab PT
Brataco, Jakarta, tragakan PT Brataco, Jakarta, gelatin PT Brataco, Jakarta, Na alginat PT Total Equipment Pharmacy, Semarang, Na benzoat, pemanis
sukrosa dan aquadest.
3.4 Prosedur Penelitian
3.4.1 Penyiapan Bahan
Bahan-bahan yang akan digunakan untuk membuat sediaan emulsi yang diperoleh dari berbagai sumber dikumpulkan dan disiapkan.
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
3.4.2 Uji Pendahuluan Formula Basis Emulsi
Dilakukan untuk menentukan emulgator alam yang tepat dalam pembuatan sediaan emulsi minyak biji jinten hitam dengan membuat suatu korpus emulsi
menggunakan beberapa emulgator alam yang biasa digunakan di antaranya go m arab, tragakan, gelatin, Na alginat dan diamati kestabilannya selama tujuh hari.
Emulgator yang menghasilkan basis emulsi paling baik digunakan untuk membuat formula selanjutnya.
Tabel 3.1 Formula Basis Emulsi Tipe MA Minyak Biji Jinten Hitam
1. Gelatin
Bahan Konsentrasi Bahan Penyusun Basis Emulsi
F1 F2
F3
Minyak biji jinten hitam 500mg5ml
500mg5ml 500mg5ml
Gelatin 0,5
1 1,5
Aquadest sampai 100
100 100
2. Gom arab
Bahan Konsentrasi Bahan Penyusun Basis Emulsi
F1 F2
F3
Minyak biji jinten hitam 500mg5ml
500mg5ml 500mg5ml
Gom arab 10
15` 20
Aquadest sampai 100
100 100
3. Tragakan
Bahan Konsentrasi Bahan Penyusun Basis Emulsi
F1 F2
F3
Minyak biji jinten hitam 500mg5ml
500mg5ml 500mg5ml
Tragakan 1
1,5 2
Aquadest sampai 100
100 100
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
4. Na alginat
Bahan Konsentrasi Bahan Penyusun Basis Emulsi
F1 F2
F3
Minyak biji jinten hitam 500mg5ml
500mg5ml 500mg5ml
Na alginat 1
2 3
Aquadest sampai 100
100 100
Keterangan : Rentang konsentrasi dari masing-masing emulgator menurut : Handbook of Pharmaceutical Excipient Fifth Edition dan
Martin’s Physical Pharmacy and Pharmaceutical Sciences
Cara Pembuatan: Untuk dispersi gom arab, tragakan, dan Na alginat sama pengerjaannya.
Emulgator didispersikan dalam sejumlah aquadest selama 10 menit dengan stirer homogenizer kecepatan 850 rpm dalam beacker glass, kemudian ditambahkan
minyak sedikit demi sedikit terbentuk korpus emulsi. Lalu ditambahkan sisa aquadest sambil tetap dihomogenkan Ramin, et al., 2009; Vahid, et al., 2012
Sedangkan untuk gelatin didispersikan dalam sejumlah aquadest dengan stirer homogenizer kecepatan 850 rpm dalam beacker glass di atas hot plate
selama 20 menit kemudian dinaikkan suhu menjadi 98°C, kemudian ditambahkan minyak sedikit demi sedikit terbentuk korpus emulsi. Lalu ditambahkan sisa
aquadest sambil tetap dihomogenkan Gennaro, et al., 1975.
3.4.3 Formulasi Emulsi dengan Emulgator Tragakan
Hasil pengamatan organoleptis selama tiga hari menunjukkan bahwa formula basis emulsi dengan menggunakan emulgator tragakan merupakan basis
emulsi terbaik di antara ketiga basis emulsi yang lain. Oleh karena itu, emulgator tragakan dipilih untuk membuat formula emulsi selanjutnya.
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Tabel 3.2 Formula Sediaan Emulsi Tipe MA Minyak Biji Jinten Hitam
Adapun pembuatan formula emulsi dengan cara sebagai berikut: a
Semua alat dan bahan disiapkan, dan ditimbang bahan-bahan yang diperlukan
b Tragakan didispersikan lebih dulu dalam beacker glass yang berisi
aquadest sebanyak 100 ml dengan stirer homogenizer kecepatan 950 rpm selama 15 menit. Kemudian ditambahkan minyak sedikit
demi sedikit sambil tetap dihomogenkan terbentuk korpus emulsi c
Lalu ditambahkan sukrosa dan Na benzoat yang sebelumnya telah dilarutkan dalam sejumlah air serta sisa aquadest sambil tetap
dihomogenkan selama 35 menit dengan kecepatan 1517 rpm d
Emulsi yang dihasilkan dipindahkan ke dalam wadah yang digunakan untuk menyimpan sediaan, serta dilakukan evaluasi dan
uji stabilitas sediaan.
3.5 Evaluasi Sediaan Emulsi