Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel Variabel Penelitian

lxxii

C. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel

1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMA Negeri 4 Surakarta tahun pelajaran 20082009 yang terdiri dari 10 kelas. 2. Sampel Dari populasi di atas dipakai sampel yang terdiri dari 2 kelas yaitu kelas X-J sebagai kelas eksperimen dan kelas X-H sebagai kelas kontrol

3. Teknik Pengambilan Sampel

Sample dalam penelitian ini diambil secara acakrandom tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi. Dari populasi diambil sampel sebanyak dua kelas sebagai kelas subyek penelitian. Satu kelas sebagai kelompok eksperimen dan satu kelas yang lain sebagai kelompok kontrol. Sebelum eksperimen berlangsung, kelompok eksperimen dan kelompok kontrol diketahui kemampuan awalnya. Hal ini dimaksudkan agar hasil eksperimen benar-benar akibat dari perlakuan yang dibuat, bukan karena pengaruh lain. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah teknik cluster random sampling sehingga semua anggota populasi mempunyai probabilitas yang sama untuk terpilih sebagai anggota sampel sehingga diperoleh 2 kelas, yaitu kelas X-J sebagai kelompok eksperimen dengan jumlah sampel 40 orang dan X-H sebagai kelompok kontrol dengan jumlah sampel 38 orang.

D. Variabel Penelitian

Pada penelitian ini variabel-variabel yang terlibat didefinisikan sebagai berikut : 1. Variabel Bebas Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pembelajaran dengan pendekatan induktif dan kemampuan awal siswa. a. Pembelajaran dengan pendekatan Induktif disertai pemberian tugas lxxiii 1 Definisi Operasional : Mengajar dengan pendekatan induktif disertai pemberian tugas adalah cara mengajar dengan cara penyajian kepada siswa dari suatu contoh yang spesifik untuk kemudian dapat disimpulkan menjadi suatu aturan prinsip atau fakta yang pasti kemudian pada akhir pembelajaran siswa diberi tugas dengan tujuan agar peserta didik dapat belajar sendiri atau berkelompok mencari pengayaannya atau sebagai tindak lanjut dari kegiatan sebelumnya. . 2 Skala Pengukuran : Nominal dengan dua kategori yaitu : a Pembelajaran dengan pendekatan induktif melalui metode eksperimen disertai pemberian tugas b Pembelajaran dengan pendekatan induktif melalui metode demonstrasi disertai pemberian tugas b. Kemampuan Awal Siswa 1. Definisi Operasional : Kemampuan awal siswa adalah kemampuan yang dimiliki siswa sebelum menerima materi, dalam hal ini adalah kemampuan awal fisika pada sub pokok bahasan suhu. 2 Skala Pengukuran : Interval kemudian diubah menjadi skala nominal dengan tiga kategori yaitu : a Kemampuan awal kategori tinggi b Kemampuan awal kategori sedang c Kemampuan awal kategori rendah 3 Indikator : Nilai ulangan sub pokok bahasan suhu 2. Variabel Terikat Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kemampuan kognitif siswa dalam mata pelajaran fisika pada sub pokok bahasan Kalor. 1. Definisi Operasional : Kemampuan kognitif adalah kemampuan untuk mengetahui, memahami, mengaplikasi, mensintesis, dan menganalisis suatu materi pelajaran lxxiv 2. Skala Pengukuran : Interval 3 Indikator : Nilai mata pelajaran fisika pada siswa pada sub pokok bahasan kalor.

E. Teknik Pengumpulan Data

Dokumen yang terkait

PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN DEMONSTRASI DITINJAU DARI KETRAMPILAN MENGGUNAKAN ALAT UKUR TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA PADA POKOK BAHASAN GERAK LURUS

0 12 171

Penggunaan pendekatan konstruktivisme melalui metode eksperimen dan demonstrasi pada pokok bahasan elastisitas ditinjau dari kemampuan matematika siswa di SMA

0 17 191

PEMBELAJARAN KIMIA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING MELALUI METODE EKSPERIMEN SERTA DEMONSTRASI DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA

0 3 10

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN HEURISTIK PADA POKOK BAHASAN KELILING DAN LUAS SEGI EMPAT DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL SISWA.

0 0 8

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN PECAHAN MELALUI PENDEKATAN REALISTIK DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL SISWA.

0 0 7

Eksperimen Model Pembelajaran SSCS melalui Metode Eksperimen dan Demonstrasi pada Materi Suhu dan Kalor Ditinjau dari Kemampuan Berpikir Analitis Siswa Kelas X MIA SMA Negeri 3 Surakarta.

0 1 21

PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN MODEL INKUIRI TERBIMBING MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN DEMONSTRASI DITINJAU DARI KREATIVITAS SISWA KELAS X SMA BATIK 1 SURAKARTA.

0 0 17

Pembelajaran Fisika dengan Pendekatan Inkuiri melalui Metode Eksperimen dan Metode Demonstrasi ditinjau dari Kreativitas dan Motivasi Berprestasi Siswa.

0 0 17

PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN MODEL LEARNING CYCLE 7E MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN DEMONSTRASI DITINJAU DARI KEMAMPUAN KOMUNIKASI ILMIAH SISWA PADA MATERI SUHU DAN KALOR KELAS X SMA NEGERI KEBAKKRAMAT KARANGANYAR.

0 0 17

PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI DISKUSI DAN EKSPERIMEN DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN AKTIVITAS BELAJAR MAHASISWA.

0 0 17