Kemampuan Kognitif Ruang Lingkup Materi Pokok Fisika Di SMA

lviii test yang dilaksanakan sebelum siswa menerima pelajaran atau dari hasil test materi sebelumnya. Hasil test digunakan untuk untuk mengetahui kemampuan siswa dan penguasaan materi Fisika. Jadi kemampuan awal yang dilihat dari hasil test yang menjadi dasar untuk mempelajari pengetahuan baru dan untuk mendapatkan kemampuan yang lebih tinggi.

7. Kemampuan Kognitif

Adanya suatu penilaian merupakan salah satu bagian dari kegiatan atau usaha. Dalam proses pembelajaran di sekolah, hasil yang didapat biasanya disebut dengan kemampuan kognitif yaitu hasil yang dicapai oleh siswa selama mengikuti proses pembelajaran. Tujuan dari evaluasi hasil belajar adalah untuk mengetahui seberapa jauh tujuan belajar dapat dicapai. Sasaran evaluasi hasil belajar adalah meliputi semua tujuan pembelajaran, yang salah satunya adalah kemampuanranah kognitif. Menurut Gagne “Kemampuan kognitif merupakan kemampuan yang mengatur cara belajar dan berpikir seeorang di dalam arti yang seluas-luasnya, termasuk kemampuan memecahkan masalah” Rini Budiharti, 1998: 18. Cara penalaran kognitif seseorang terhadap suatu objek selalu berbeda- beda dengan orang lain. Artinya orang yang sama mungkin akan mendapat penalaran yang berbeda dari dua orang atau lebih. Jadi karena berbeda, dalam penalaran berbeda pula dalam kepribadian maka terjadilah perbedan individu. Aspek kognitif secara garis besar meliputi jenjang-jenjang yang dikembangkan oleh Bloom yang dikutip oleh Ngalim Purwanto 1988: 59, komponen kognitif meliputi: a. Pengetahuan knowledge yaitu berhubungan dengan mengingat kepada bahan yang sudah dipelajari sebelumnya. Pengetahuan dapat menyangkut bahan yang luas atau sempit, seperti fakta sempit dan teori luas.Namun, apa yang diketahui hanya sekedar informasi yang dapat diingat saja. Oleh karena itu, tingkat ranah kognitif pengetahuan adalah rendah. b. Pemahaman comprehension, adalah kemampuan memahami arti sesuatu bahan pelajaran, seperti menafsirkan, menjelaskan atau meringkas tentang sesuatu. Kemampuan semacam ini lebih tinggi daripada pengetahuan. lix c. Penerapan application, adalah kemampuan menggunakan atau menafsirkan sesuatu bahan yang sudah dipelajari ke dalam situasi baru atau situasi konkret, sperti menerapkan sesuatu dalil, metode, konsep, atau teori. Kemampuan ini lebih tinggi daripada pemahaman. d. Analisis analysis, adalah kemampuan menguraikan atau menjabarkan sesuatu ke dalam komponen atau bagian-bagian sehingga susunannya dapat dimengerti. Kemampuan ini meliputi mengenal bagian-bagian, hubungan antar bagian, serta prinsip yang digunakan dalam organisasi atau susunan materi pelajaran. e. Sintesis syntesis, merupakan kemampuan untuk menghimpun bagian ke dalam suatu keseluruhan, seperti merumuskan tema, rencana atau melibatkan hubungan abstrak dari berbagai informasi atau fakta. f. Evaluasi evaluation, berkenaan dengan kemampuan menggunakan pengetahuan untuk membuat penilaian terhadap sesuatu berdasarkan masud atau criteria tertentu. Dengan melihat jenjang yang dikemukakan oleh Bloom tersebut kita dapat tahu bahwa kemampuan kognitif tidak hanya berhubungan dengan pengetahuan saja, tetapi di dalamnya terdapat jenjang-jenjang yang berhubungan dengan aspek mengingat dan berpikir. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa kemampuan kognitif adalah kemampuan yang berhubungan dengnan aktifitas kerja otak.

5. Konsep Kalor

Dokumen yang terkait

PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN DEMONSTRASI DITINJAU DARI KETRAMPILAN MENGGUNAKAN ALAT UKUR TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA PADA POKOK BAHASAN GERAK LURUS

0 12 171

Penggunaan pendekatan konstruktivisme melalui metode eksperimen dan demonstrasi pada pokok bahasan elastisitas ditinjau dari kemampuan matematika siswa di SMA

0 17 191

PEMBELAJARAN KIMIA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING MELALUI METODE EKSPERIMEN SERTA DEMONSTRASI DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA

0 3 10

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN HEURISTIK PADA POKOK BAHASAN KELILING DAN LUAS SEGI EMPAT DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL SISWA.

0 0 8

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN PECAHAN MELALUI PENDEKATAN REALISTIK DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL SISWA.

0 0 7

Eksperimen Model Pembelajaran SSCS melalui Metode Eksperimen dan Demonstrasi pada Materi Suhu dan Kalor Ditinjau dari Kemampuan Berpikir Analitis Siswa Kelas X MIA SMA Negeri 3 Surakarta.

0 1 21

PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN MODEL INKUIRI TERBIMBING MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN DEMONSTRASI DITINJAU DARI KREATIVITAS SISWA KELAS X SMA BATIK 1 SURAKARTA.

0 0 17

Pembelajaran Fisika dengan Pendekatan Inkuiri melalui Metode Eksperimen dan Metode Demonstrasi ditinjau dari Kreativitas dan Motivasi Berprestasi Siswa.

0 0 17

PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN MODEL LEARNING CYCLE 7E MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN DEMONSTRASI DITINJAU DARI KEMAMPUAN KOMUNIKASI ILMIAH SISWA PADA MATERI SUHU DAN KALOR KELAS X SMA NEGERI KEBAKKRAMAT KARANGANYAR.

0 0 17

PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI DISKUSI DAN EKSPERIMEN DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN AKTIVITAS BELAJAR MAHASISWA.

0 0 17