Dengan kriteria pengujian : jika t
i
t
tabel
maka tolak H , dan jika t
i
t
tabel
maka terima H
yang akan berdistribusi student t dengan derajat kebebasan dk = n-k-1; t
tabel
= t
n-k-1, �.
2.5 Analisis Korelasi
Analisis korelasi adalah alat statistik yang dapat digunakan untuk mengetahui derajat hubungan linier antara satu variabel dengan variabel lain. Uji korelasi ini tidak
membedakan jenis variabel tidak ada variabel dependen maupun variabel independen. Koefisien korelasi merupakan nilai yang digunakan untuk mengukur
kekuatan suatu hubungan antarvariabel.
Koefisien korelasi dapat dirumuskan sebagai berikut :
. . . . . . . . . 8
Untuk menghitung koefisien korelasi antara variabel tak bebas Y dengan tiga variabel bebas X1, X2, X3 yaitu :
r =
{ }{
}
∑ ∑
∑ ∑
∑ ∑
∑
− −
−
2 2
2 2
i i
i i
i i
Y Y
n X
X n
Y X
Y X
n
Universitas Sumatera Utara
1. Koefisien korelasi antara Y dengan X
1
r
1 y
=
{ }
{ }
∑ ∑
∑ ∑
∑ ∑
∑
− −
−
2 2
2 1
2 1
1 1
i i
i i
i i
Y Y
n X
X n
Y X
Y X
n
2. Koefisien korelasi antara Y dengan X
2
r
2 y
=
{ }
{ }
∑ ∑
∑ ∑
∑ ∑
∑
− −
−
2 2
2 2
2 2
2 2
i i
i i
i i
Y Y
n X
X n
Y X
Y X
n
3. Koefisien korelasi antara Y dengan X
3
r
3 y
=
{ }
{ }
∑ ∑
∑ ∑
∑ ∑
∑
− −
−
2 2
2 2
3 3
3
3
i i
i i
i i
Y Y
n X
X n
Y X
Y X
n
untuk Koefisien korelasi memiliki nilai antara -1 hingga +1. Sifat nilai koefisien
korelasi adalah plus+ atau minus-. Hal ini menunjukkan arah korelasi. Makna sifat korelasi:
1. Korelasi positif + berarti jika variabel x
1
mengalami kenaikan maka variabel x
2
juga akan mengalami kenaikan, atau jika variabel x
2
mengalami kenaikan maka variabel x
1
juga akan mengalami kenaikan.
Universitas Sumatera Utara
2. Korelasi negatif - berarti jika variabel x
1
mengalami kenaikan maka variabel x
2
akan mengalami penurunan, atau jika variabel x
2
mengalami kenaikan maka variabel x
1
akan mengalami penurunan
Sifat korelasi akan menentukan arah dari korelasi. Keeratan korelasi dapat dikelompokkan sebagai berikut:
1. 0,00-0,20 berarti korelasi memiliki keeratan sangat lemah
2. 0,21-0,40 berarti korelasi memiliki keeratan lemah
3. 0,41-0,70 berarti korelasi memiliki keeratan kuat
4. 0,71-0,90 berarti korelasi memiliki keeratan sangat kuat
5. 0,91-0,99 berarti korelasi memiliki keeratan sangat kuat sekali
6. 1 berarti korelasi sempurna
2.5 Uji Koefisien Determinasi
Langkah berikutnya adalah menghitung koefisien determinasi dengan menggunakan rumus:
R
2
=
Universitas Sumatera Utara
Koefisien determinasi mencerminkan seberapa besar kemampuan variabel bebas dalam menjelaskan varians variabel terikatnya. Mempunyai nilai antara 0 – 1 di
mana nilai yang mendekati 1 berarti semakin tinggi kemampuan variabel bebas dalam menjelaskan varians variabel terikatnya.
Jadi kegunaan koefisien determinasi adalah: a.
Sebagai ukuran ketepatan atau kecocokan garis regresi yang dibentuk dari hasil observasi. Maka besar nilai R
2
semakin bagus garis regresi yang terbentuk, sebaliknya makin kecil nilai R
2
makin tidak tepat garis regresi tersebut dalam mewakili data hasil observasi.
b. Mengukur besar proporsi persentase dari jumlah ragam Y yang diterangkan
oleh model regresi atau untuk mengukur besar sumbangan variabel penjelas X terhadap ragam variabel respon Y. dari hasil perhitungan, maka akan diperoleh
R yang merupakan koefisien korelasi untuk populasi. Pengujian hipotesis tersebut melalui uji F dengan rumus :
Universitas Sumatera Utara
F =
Universitas Sumatera Utara
BAB 3
ANALISIS DATA
3.1 Analisis dan Evaluasi Data