Sistematikan Penelitian Teknik Penelitian

BAB II : Bab ini akan membahas mengenai landasan teori saat melaksanakan penelitian. Seperti mengetahui apa pengertian bullying, berbagai ciri, bentuk, dampak-dampak yang didapatkan pelaku maupun korban bullying, serta pemahaman bagaimana penyebab terjadinya bullying tersebut. BAB III : Pada bab ini berisi tentang profil lembaga yaitu SMA Al Azhar 2 Pejaten Jakarta Selatan. BAB IV : Analisis Temuan Lapangan. Pada bab ini peneliti mencoba memberikan temuan dan analisis terhadap apa yang menyebabkan bullying bisa terjadi di SMA Al Azhar 2 Pejaten serta bagaimana peran sekolah dalam menangani dan mencegah terjadinya perilaku bullying. BAB V : Penutup pada bab ini berisi tentang kesimpulan berdasarkan hasil dari pelaksanaan penelitian dan saran-saran yang menjadi penutup dari pembahasan skripsi ini.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab dua ini akan diuraikan mengenai konsep dan pengertian yang berkaitan dengan topik penelitian yaitu bullying dan remaja. Berikut adalah penjelasan dari masing-masing konsep dan pengertiannya.

A. Bullying

1. Pengertian Bullying

Berbagai definisi serta konsep mengenai bullying telah banyak diberikan oleh para ahli, peneliti dan pengarang mengenai bullying. Terlebih pada beberapa tahun belakangan ini, banyak dari mereka para ahli, peneliti, ataupun pengarang yang tertarik pada permasalahan mengenai bullying, terutama bullying yang terjadi di sekolah-sekolah. Dalam Kamus Bahasa Indonesia bullying diartikan sebagai perilaku „menggertak‟ atau „menggencet‟ namun padanan kata tersebut dirasa belum tepat untuk merepresentasikan kata bullying itu sendiri sehingga untuk pembahasan selanjutnya, kata bullying akan tetap dipakai. Sejarah bullying dimulai bahkan sejak ratus ribu tahun yang lalu saat manusia Neanderthal digantikan oleh Homo Sapiens yang lebih kuat dan lebih berkembang. Tema utama yang terekam dari sejarah-sejarah mengenai perilaku bullying adalah eksploitasi yang lemah oleh yang kuat, bukan secara tidak sengaja namun secara purposif atau bertujuan. Sekalipun bullying telah menjadi sebuah masalah selama berabad-abad, bullying tidak menerima perhatian penelitian signifikan sampai tahun 1970-an Olweus, 1978. Profesor Dan Olweus adalah ilmuwan pertama yang memfokuskan diri pada topik tersebut dan mengkontribusikan data ilmiahnya pada literatur bullying. Banyak penelitian Olweus menjelaskan mengapa beberapa anak melakukan bullying dan mengapa beberapa lainnya menjadi korban bullying. Bukan itu saja, Olweus juga menunjukkan bahwa bullying di sekolah dapat direduksi secara signifikan. Hal ini merupakan pencapaian yang sangat penting. Menurut Sullivan, dalam bukunya “The Anti-Bullying Handbook Tahun 2000 ”, mendefinisikan bullying adalah tindakan menyerang yang dilakukan secara sadar dan sengaja dan atau di manipulasi oleh satu atau lebih banyak orang terhadap orang lain atau orang banyak. Bullying dapat bertahan untuk waktu yang singkat atau bahkan selama bertahun-tahun, dan ini adalah sebuah penyalahgunaan kekuasaan oleh mereka yang melakukannyanya. Kadang-kadang direncanakan, dan kadang-kadang dilakukan dengan oportunis, kadang-kadang dilakukan terutama terhadap satu korban, dan kadang-kadang terjadi berturutan dan acak. 23 Sedangkan menurut Olweus 1993 menyatakan bahwa bullying ialah:“I define bullying or victimization in the following general way: A student is being bullied or victimized when he or she is exposed, repeatedly and over time, to negative actions on the part of one or more other students .” Olweus mendefinisikan bahwa bullying atau penganiayaan sebagai berikut: Seorang siswa sedang ditindas atau menjadi korban ketika ia dipermalukan secara 23 Sullivan, K, The Anti Bullying Handbook, Oxford University Press, 2000