Aktivitas dan fasilitas Kebutuhan Aktivitas, Fasilitas, SDM Pengelola dan Pengorganisasian

7.2.3 Sumberdaya Manusia pengelola PPI Pangandaran

Selama ini SDM pengelola yang ada di PPI Pangandaran hanya terdiri dari 5 orang saja termasuk kepala UPTD-PPI Pangandaran sendiri, serta dengan kapasitas pendidikan yang tidak sesuai dengan bidang pekerjaannya sehingga pengelolan PPI cenderung tidak berjalan dengan baik. Sehubungan dengan hal tersebut sudah seharusnya SDM pengelola di PPI Pangandaran ditambah atau ditingkatkan baik dari segi kuantitas maupun dari segi kualitasnya. Ke depan jumlah dan kualitas SDM pengelola PPI Pangandaran harus ditingkatkan dengan tingkat pendidikan yang sesuai. Hal ini perlu dilakukan mengingat fungsi dan tanggung jawab dari petugas pelabuhan yang besar terhadap seluruh kegiatan yang ada di pelabuhan, yaitu : 1 Pengaturan dan pengkoordinasian kegiatan di pelabuhan perikanan; 2 Penyediaan fasilitas pelabuhan perikanan 3 Perijinan penggunaan lahan fasilitas 4 Keamanan dan ketertiban; dan 5 Pengumpulan dan pengolahan data perikanan. Mengingat beratnya tanggung jawab yang dipikul oleh petugas pelabuhan perikanan maka sedikitnya PPI Pangandaran memiliki jumlah pegawai seperti terlihat pada Tabel 34. Tabel 34 Kebutuhan SDM pengelola PPI Pangandaran No Kualifikasi Pendidikan Jumlah Orang 1. S1 Perikanan Tangkap 3 2. S1 Pengolahan Perikanan 1 3. S1 Akuntansi 1 4. S1 Teknik Kelautan 1 5. D3 Perikanan Tangkap 5 6. D3 Pengolahan Perikanan 3 7. D3 Akuntansi 2 8. SLTA 10

7.3 Kegiatan Sinergis PPI Pangandaran Terhadap Kegiatan Wisata

Pantai yang Diinginkan Jika dilihat dari pengamatan selama penelitian kunjungan wisatawan ke objek wisata di Kabupaten Ciamis khususnya ke kawasan objek wisata pantai Pangandaran relatif mulai meningkat satu tahun terakhir dan nilai ekonomi tahun 2008 yang mencapai Rp6.817.129.634,00 per tahun, secara umum dapat dikatakan bahwa sektor wisata pantai adalah sektor andalan bagi Kabupaten Ciamis. Sejalan dengan itu, pembangunan kepariwisataan di Kabupaten Ciamis menunjukkan bahwa ada sedikit perbedaan dalam hal perolehan pendapatan pelaku usaha perikanan keluarga nelayan sebagai akibat dari status kepemilikan dan keterlibatan dalam mengakses pembangunan di sektor pariwisata. Nelayan yang biasanya hanya mengandalkan pendapatan dari sektor penangkapan ikan sekarang mendapat pendapatan tambahan dari usaha pariwisata. Banyak diantara keluarga nelayan yang bekerja di sektor pariwisata seperti pedagang ikan asin, rumah makan dan usaha pengangkutan wisatawan dengan perahu untuk tujuan pesiar atau perahu pesiar. Bila didekati dari sudut suplai bahan pangan di sebagian rumah makan mengindikasikan adanya bentuk keterkaitan pariwisata dengan sektor perikanan. Karateristik dari sebagian besar rumah makan di Pangandaran dalam hal menu yang menyediakan menu seafood, di samping menu Sunda dan makanan Indonesia. Untuk memenuhi kebutuhan bahan baku menu seafood pada umumnya dipasok dari hasil tangkapan ikan setempat yang didaratkan di PPI Pangandaran baik itu dari TPI langsung maupun dari bakul atau pasar ikan setempat. Hal ini disebabkan hasil perikanan dan pasar setempat mampu memasok kebutuhan ikan dan udang untuk rumah makan yang ada. Hasil ikan dan udang dari Pangandaran selain dipasarkan ke luar daerah, juga untuk memasok kebutuhan ikan dan udang segar bagi rumah makan yang ada di Pangandaran. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa usaha pariwisata mempunyai keterkaitan dengan perikanan setempat.