terjadi pada tahun 2007 triwulan II 72,95 ton atau setara dengan nilai produksi sebesar Rp 959.397.900,00.
Hasil wawancara dan pengamatan diperoleh hasil bahwa sangat sedikit sekali hasil tangkapan yang dijual nelayan kepada bakul atau pedagang ikan tanpa
melalui proses pelelangan di PPI, hal ini berarti bahwa keberadaan PPI di Pangandaran sangat berperan membantu nelayan dalam memasarkan ikan dengan
harga yang layak sehingga harga tidak terlalu jatuh. Dengan demikian secara langsung maupun tidak langsung keberadaan PPI Pangandaran sangat membantu
dalam meningkatkan pendapatan nelayan.
8.2.2 Kontribusi aktivitas wisata pantai terhadap pendapatan nelayan Pangandaran
Selama kurun waktu 5 tahun jumlah wiatawan yang datang ke Pangandaran mengalami peningkatan kecuali pada tahun 2006 yang mengalami
penurunan drastis. Penurunan ini hanya bersifat sementara karena dipengaruhi oleh terjadinya bencana dan musibah di sejumlah objek wisata yang secara tidak
langsung mempengaruhi tingkat kunjungan wisatawan ke objek wisata Pantai Pangandaran, namun secara umum terjadi kecenderungan meningkat.
Dengan meningkatnya jumlah wisatawan berarti mengingkatkan pula pendapatan yang diterima oleh Pemda Kebupaten Ciamis baik yang diperoleh
melalui penerimaan tiket atau pun retribusi, dengan mengetahui bahwa harga tiket masuk ke kawasan pantai Pangandaran saat itu mencapai Rp 3.000,00, maka pada
tahun 2007 pemerintah daerah Kabupaten Ciamis memperoleh pendapatan sebesar Rp3.147.273.000,00. Data pendapatan non tiket baik yang diperoleh penginapan,
cagar alam dan restoran tidak didapatkan tetapi berdasarkan setoran Pajak Pertambahan Nilai PPN di Dinas Pendapatan Darah Dispenda Kabupaten
Ciamis yang mencapai Rp33.556.000,00, maka dapat diestimasi pendapatan pada sektor tersebut mencapai lebih dari 3 miliar per tahun. Jika melihat nilai ekonomi
aktivitas wisata pantai Pangandaran, maka kontribusi wisata masih bisa ditingkatkan sampai dua kalinya sesuai dengan nila ekonomi wisata pantai
Pangandaran, yaitu sebesar Rp6. 817.129.634,00 per tahun. Melihat besarnya pendapatan yang diperoleh oleh pengelola kawasan
pariwisata Pantai Pangandaran, maka diperlukan suatu alternatif yang nyata untuk
meningkatkan jumlah kunjungan wisata baik dari wisatawan lokal atau pun wisatawan mancanegara sebanyak-banyaknya, untuk mewujudkan hal tersebut
maka pengelola harus memberikan pelayanan yang terbaik agar citra Pangandaran di mata wisatawan baik. Hal nyata yang dapat dilakukan adalah dengan
menyediakan fasilitas untuk mengadakan tour keliling perairan, perjalanan hiking ke dalam kawasan cagar alam dengan pemandu-pemandu yang terampil, paket
perjalanan bahari, kegiatan wisata penangkapan ikan dan sebagainya. Kegiatan- kegiatan tersebut sangat mungkin dilakukan mengingat kawasan pantai
Pangandaran yang unik dan menarik serta memiliki cagar alam dengan panorama goa-goa alam dan buatan serta bukit-bukit yang eksotik dan menantang.
Ada kecenderungan bahwa dewasa ini obyek-obyek wisata atau kegiatan wisata yang penuh dengan tantangan dan menguji mental sangat digemari. Hal-
hal tersebut di obyek wisata pantai Pangandaran cukup beragam dan cukup menantang, sehingga sangat tepat jika terus dikembangkan dan ditingkatkan, baik
pelayanannya maupun sarana dan prasarananya.
8.3 Peran PPI Sebagai Mitra Kegiatan Wisata
8.3.1 PPI sebagai penyedia hasil tangkapan
Tempat pelelangan ikan sebagai salah satu fasilitas fungsional yang terdapat di PPI Pangandaran merupakan tempat yang menarik untuk dikunjungi
dan dapat dijadikan sebagai objek wisata. Di PPI wisatawan dapat membeli ikan segar yang baru didaratkan dalam bentuk fresh. Menurut beberapa responden
yang diwawancarai dengan adanya PPI wisatawan atau pemilik restoran dapat dengan mudah mendapatkan ikan dengan kualitas cukup baik dan harga yang
lebih murah dibandingkan jika harus mencari ke tempat lain. Hasil wawancara terhadap penjual ikan yang memiliki lapak di sekitar
pantai timur mengemukanan bahwa ikan yang mereka jual pada umumnya dibeli oleh wisatawan yang berkunjuang ke Pangandaran. Bila melihat jumlah ikan yang
didaratkan di TPI yang mencapai 3,6 ton per hari akan memberikan peluang kepada ibu-ibu nelayan untuk menjual ikan ke wisatawan dalam jumlah yang
lebih banyak lagi. Tingkat produksi yang cukup tinggi tersebut seharusnya juga