Penambahan Gula dan Asam

25 dari pigmen warna alami pada umumnya adalah mudah mengalami perubahan warna akibat kontak dengan udara, begitu pula dengan sampel minuman sayuran yang dihasilkan. Kecerahan dan kontras warna dari sampel jus cenderung berubah setelah dibiarkan beberapa jam pada udara terbuka.

2. Penambahan Gula dan Asam

Pada tahap sebelumnya telah terpilih tiga serbuk minuman sayuran yang paling disukai oleh konsumen. Namun sebelum masuk ke tahap formulasi akhir diperlukan informasi tambahan berupa banyaknya jumlah bahan tambahan yang perlu ditambahkan pada produk maka dilakukan uji penambahan pemanis dan pengatur keasaman. Dalam uji ini dipilih salah satu serbuk yang mewakili tiga serbuk terpilih dari uji sebelumnya, yaitu serbuk bayam. Serbuk bayam diformulasikan dengan beberapa bahan tambahan dalam jumlah tertentu dan diuji organoleptik rating hedonik. Bahan tambahan yang akan diujikan adalah gula dan asam sitrat. Melalui uji ini akan diperoleh data taraf penambahan bahan tambahan tersebut yang paling tinggi nilai penerimaannya berdasarkan penilaian panelis. Hasil uji organoleptik dapat dilihat pada Gambar 6 dan data yang telah diolah statistik secara rinci dapat dilihat pada lembar Lampiran 5. Gambar 6 . Histogram tingkat kesukaan jus bayam pada beberapa taraf penambahan BTP. A Penambahan gula 30 bb, B penambahan gula 40 bb. Keterangan Skala : 1 = sangat tidak suka 4 = netral 7 = sangat suka 2 = tidak suka 5 = agak suka 3.8 3.47 3.2 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 Asam Sitrat 0.2 Asam Sitrat 0.4 Asam Sitrat 0.6 T in g k at K e su k aan Sampel Jus Bayam Warna Aroma Rasa Kemanisan Keasaman Overall 3.7 3.43 3.6 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 Asam Sitrat 0.2 Asam Sitrat 0.4 Asam Sitrat 0.6 T in g k at K e su k aan Sampel Jus Bayam Warna Aroma Rasa Kemanisan Keasaman Overall A B 26 3 = agak tidak suka 6 = suka Pada Gambar 6 dapat dilihat bahwa penambahan gula pada serbuk bayam sebanyak 30 bb maupun 40 bb tidak memberikan perbedaan penerimaan yang terlihat dengan jelas. Hasil uji Anova dengan taraf kepercayaan 95 juga menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada nilai overall dan keasaman produk berdasarkan jumlah asam sitrat yang ditambahkan baik pada serbuk dengan penambahan gula 30 maupun 40. Oleh karena itu pada tahap selanjutnya penambahan asam sitrat akan diuji coba pada jumlah yang lebih rendah. Uji Anova untuk penambahan gula pada serbuk minuman sayuran juga menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang nyata pada nilai kemanisan produk terhadap jumlah penambahan gula yang dilakukan. Hal ini menunjukkan bahwa pada formulasi produk di tahap selanjutnya tidak diperlukan adanya penambahan bahan pemanis dalam jumlah lebih tinggi dari yang telah diuji cobakan, bahkan penggunaanya dapat ditekan pada jumlah yang minimal.

3. Formulasi Produk