Karbon Hutan Kadar Zat Terbang Kadar Abu Persamaan Alometrik Biomassa dan Massa Karbon Pohon

hubungan antara biomassa pohon kgha dengan diameter setinggi dada dbh cm atau tinggi pohon m. Hubungan tersebut dapat dinyatakan sebagai bentuk: Y = a D b dan Y= aD b T c Y adalah biomassa pohon, D adalah diameter setinggi dada, T adalah tinggi pohonn, a, b dan c adalah konstanta.

2.3 Karbon Hutan

Karbon merupakan komponen penting penyusun biomassa tanaman. Hasil rangkuman berbagai studi terhadap berbagai jenis pohon diperkirakan kadar karbon sekitar 45–50 bahan kering dari tanaman Brown 1997. Menurut Kumar dan Nair 2011 tempat penyimpanan utama karbon adalah dalam biomassa pohon termasuk bagian atas yang meliputi batang, cabang, ranting, daun, bunga dan buah; bagian bawah yang meliputi akar, bahan organik mati nekromassa, serasah, tanah, dan yang tersimpan dalam bentuk produk kayu. Cadangan karbon C-stock diartikan sebagai adanya potensi jangka panjang dalam biomassa hutan dan produk hutan. Satuan potensi massa carbon hutan adalah tonCha, sedangkan fluks karbon adalah tonChatahun Nabuurs dan Mohren 1995.

2.4 Kadar Zat Terbang

Kadar zat terbang dihasilkan dari pemanasan arang yang ditetapkan pada temperatur dan selang waktu standar yaitu 950±20 ºC selama 2 menit ASTM 1990b. Secara kimia zat terbang terbagi menjadi tiga sub golongan, yaitu senyawa alifatik, terpena dan senyawa fenolik. Zat-zat yang menguap ini akan menutupi pori-pori kayu dari arang Haygreen dan Bowyer 1982.

2.5 Kadar Abu

Kadar abu adalah jumlah oksida-oksida logam yang tersisa pada pemanasan tinggi. Abu tersusun dari mineral-mineral terikat kuat pada arang seperti kalsium, kalium dan magnesium. Komponen utama abu dalam kayu tropis yaitu kalium, kalsium, magnesium dan silika. Menurut Haygreen dan Bowyer 1982 kayu mengandung senyawa anorganik yang tetap tinggal setelah terjadi pembakaran pada suhu tinggi pada kondisi oksigen yang melimpah.

2.6 Persamaan Alometrik Biomassa dan Massa Karbon Pohon

Persamaan alometrik merupakan hubungan antara suatu peubah tak bebas yang diduga oleh satu atau lebih peubah bebas, contohnya adalah hubungan antara volume pohon, biomassa atau massa karbon dengan diameter dan tinggi pohon. Volume pohon, biomassa atau massa karbon merupakan peubah tak bebas yang besar nilainya diduga oleh diameter dan tinggi pohon yang disebut sebagai peubah bebas. Hubungan alometrik biasanya dinyatakan dalam suatu model alometrik. Persamaan tersebut biasanya menggunakan diameter pohon yang diukur setinggi dada atau 1,3 m dari permukaan tanah sebagai dasar. Model persamaan alometrik untuk pendugaan biomassa dan massa karbon pohon Acacia crassicarpa disajikan pada Tabel 1 dan 2. Tabel 1 Model persamaan alometrik terpilih untuk pendugaan biomassa pohon Acacia crassicarpa No. Bentuk Hubungan Model Terpilih Persamaan 1 Dbh-Biomassa Akar Power WR = 0,025 D 2,414 2 Dbh-Biomassa Batang Power WS = 0,019 D 2,977 3 Dbh-Biomassa Cabang Growth WB = e 0,746+0,29D 4 Dbh-Biomassa Daun Power WL = 0,398 D 1,155 5 Dbh-Biomassa Pohon Power WT = 0,165 D 2,399 Sumber: Adiriono 2009 dalam Masripatin et al. 2011 Tabel 2 Model persamaan alometrik terpilih untuk pendugaan karbon pohon Acacia crassicarpa No. Bentuk Hubungan Model Terpilih Persamaan 1 Dbh-Karbon Akar Power CR = 0,012 D 2,415 2 Dbh-Karbon Batang Power CS = 0,009 D 2,977 3 Dbh-Karbon Cabang Power CB = 0,067 D 1,180 4 Dbh-Karbon Daun Power CL = 0,200 D 1,154 5 Dbh-Karbon Pohon Power CT = 0,083 D 2,399 Sumber: Adiriono 2009 dalam Masripatin et al. 2011 III METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian