Kadar Air Berat Jenis

V HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Kadar Air

Kadar air merupakan berat air yang dinyatakan dalam persen air terhadap berat kering tanur BKT. Hasil perhitungan kadar air pohon jati disajikan pada Tabel 6. Tabel 6 Rata-rata kadar air pohon Jati Tectona grandis Linn. f. pada berbagai bagian pohon KU Kadar Air Batang Cabang Ranting Daun Akar I 113,72 114,28 72,17 50,98 113,47 II 78,89 56,97 66,72 103,83 81,90 III 76,70 62,40 50,89 131,84 69,56 IV 82,16 85,16 85,68 44,62 83,87 V 39,16 37,83 19,15 - 62,38 Rata-rata 78,13 71,33 58,92 82,82 82,24 Keterangan: - = tidak ada sampel Tabel 6 menunjukkan KU V memiliki kadar air yang terendah pada semua bagian pohon kecuali daun. Hal ini karena telah dilakukan peneresan sehingga kadar air pada KU V mengalami penurunan. Teresan dilaksanaan pada tanaman hutan yang sudah masuk masa tebang dan telah ditetapkan sebagai calon lokasi tebangan habis. Pelaksanaan teresan dua tahun sebelum penebangan. Daun memiliki rata-rata kadar air tertinggi sebesar 82,82 dan bagian pohon yang kadar airnya paling rendah terdapat pada ranting dengan nilai rata-rata sebesar 58,92 . Daun memiliki kadar air yang tinggi karena daun adalah tempat berlangsungnya fotosintesis yang pada umumnya memiliki banyak rongga sel yang diisi oleh air. Luasnya permukaan daun menyebabkan daun jati memiliki jumlah stomata yang mampu menyerap air dari lingkungan. Menurut Tsoumis 1991 dalam Pandit dan Ramdan 2002 air yang dapat diserap dari lingkungan dapat berupa uap air atau air dalam bentuk air cair. Ranting memiliki kadar air terendah karena pengaruh gaya gravitasi bumi yang menyebabkan pengiriman air ke bagian yang lebih tinggi memerlukan tekanan kapiler yang besar Bakar et al. 1998, selain itu komposisi zat penyusun kayu lebih banyak mengisi bagian rongga sel pada ranting dibandingkan dengan air.

5.2 Berat Jenis

Berat jenis kayu diperoleh dari berat kering kayu dibagi dengan volume kayu dalam keadaan kering udara. Menurut Pandit dan Ramdan 2002 berat jenis yang didasarkan pada berat kering udara adalah angka yang paling baik karena hampir konstan dan mudah diulangi penentuannya. Hasil perhitungan rata-rata berat jenis pohon jati disajikan pada Tabel 7. Tabel 7 Rata-rata berat jenis pohon Jati Tectona grandis Linn. f. pada berbagai bagian pohon KU Berat Jenis Batang Cabang Ranting Daun Akar I 0,40 0,47 0,39 0,17 0,47 II 0,59 0,56 0,58 0,10 0,59 III 0,55 0,61 0,61 0,09 0,63 IV 0,56 0,50 0,47 0,11 0,58 V 0,56 0,62 0,54 - 0,57 Rata-rata 0,53 0,55 0,52 0,12 0,57 Keterangan: - = tidak ada sampel Berdasarkan pada Tabel 7, dapat diketahui bahwa nilai berat jenis berkisar antara 0,52-0,57 kecuali untuk daun sebesar 0,12. Hal ini berbeda dengan Martawijaya et al. 1981 yang menyatakan bahwa berat jenis jati berkisar antara 0,6-0,75 untuk jati yang sudah masak tebang sekitar 50 tahun. Hal ini disebabkan pohon jati yang lebih tua mempunyai berat jenis yang lebih tinggi dan adanya pengaruh tempat tumbuh. Kayu yang tumbuh pada tanah yang baik menghasilkan kayu dengan berat jenis yang lebih rendah dibandingkan pada tanah yang kurang baik Pandit dan Ramdan 2002. Berat jenis kayu jati dalam penelitian ini berada dalam kisaran besarnya berat jenis jati menurut Hadjib et al. 2006 yaitu jati yang berumur 7 tahun mempunyai berat jenis sekitar 0,49-0,65.

5.3 Kadar Zat Terban