Tingkat Konsumsi Oksigen Kadar Hematokrit Ht

26 kehilangan gerak refleks dan perubahan warna sisik. Penghitungan gerak operculum dimulai 30 menit setelah pemberian bahan uji, penghitungan dilakukan selama 1 menit dan diulangi setiap 10 menit sampai menit ke 30 dan selanjutnya dibandingkan dengan kontrol. Pengukuran kualitas air media pada setiap unit percobaan, dilakukan pada jam ke-0, 24, 48, 72 dan ke-96.

3.5 Uji Sub-Kronik

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh toksisitas nikel terhadap tingkat konsumsi oksigen, kondisi hematologi dan stres sekunder ikan uji. Uji sub-kronik ini dilakukan dengan 3 perlakuan dan 3 ulangan yaitu : perlakuan A tanpa nikel sebagai kontrol, perlakuan B 1 dari LC 50 -96 jam, perlakuan C 5 dari LC 50 -96 jam, perlakuan D 10 dari LC 50 -96 jam dan perlakuan E 30 dari LC 50

3.5.1 Tingkat Konsumsi Oksigen

-96 jam. Pada tahap ini, digunakan ikan uji sebanyak 180 ekor dengan masing-masing unit sebanyak 20 ekor. Percobaan dirancang mengikuti Rancangan Acak Lengkap RAL. Uji sub-kronik dilakukan selama 32 hari. Variabel yang diamati, sebagai berikut : Tingkat konsumsi oksigen diukur dengan menghitung rasio oksigen terlarut pada awal dan akhir penelitian persatuan waktu. Botol respirasi yang digunakan diisi air sampai penuh, selanjutnya diaerasi dengan kuat bubling selama 2 hari agar kandungan oksigenya bertambah. Setelah diaerasi air media dibiarkan selama setengah jam, kemudian dilakukan pengukuran oksigen terlarut. Oksigen terlarut diukur dengan menggunakan DO-meter terkalibrasi. Ikan ditimbang kemudian dimasukkan kedalam botol respirasi, diukur DO awal, kemudian ditutup selama 1 jam kemudian diukur DO akhir, maka akan didapatkan tingkat konsumsi oksigen menggunakan rumus dibawah ini Liao dan Huang 1975 : TKO = {DOawal – DoakhirW x t} x V……….4 Keterangan : TKO = Tingkat Konsumsi oksigen mg O2 gr tubuh jam DOawal = Oksigen terlarut pada awal pengamatan ppm DOakhir = Oksigen terlarut pada akhir pengamatan ppm W = berat ikan uji gr t = periode pengamatan jam V = Volume air dalam respirometer L 27 Pengukuran konsumsi oksigen dilakukan sebanyak 4 kali yaitu pada hari ke-0, 8, 16, 24, dan 32.

3.5.2 Kadar Hematokrit Ht

Pengukuran hematokrit menggunakan Microhematocrit method. Ujung mikrohematokritmikrokapiler berheparin yang dapat mencegah pembekuan darah dalam tabung ditempelkan pada tetesan darah dan dibiarkan mengalir sendiri memasuki ruangan sampai volume darah mencapai ¾ bagian tabung kemudian salah satu ujung tabung disumbat dengan crestaseal. Darah disentrifuge pada kecepatan 5000 rpm selama 5 menit. Setelah itu akan terbentuk lapisan- lapisan yang terdiri dari lapisan plasma yang jernih di bagian atas, kemudian lapisan putih abu-abu buffy coat yang merupakan trombosit dan leukosit dan lapisan eritrosit yang berwarna merah. Nilai hematokrit ditentukan dengan mengukur persentase volume eritrosit dari darah dengan menggunakan alat baca mikrohematokrit dan dinyatakan dalam persentase Ht.

3.5.3 Kadar Hemoglobin Hb