Waktu dan Tempat Rancangan Percobaan Persiapan Ruangan, Wadah dan Air

5

II. BAHAN DAN METODE

2.1 Waktu dan Tempat

Penelitian ini dilaksanakan mulai Juli-September 2012, di SEAMEO BIOTROP yang terletak di KM 6 Bogor, Jl Raya Tajur, Bogor Jawa Barat. Penelitian berlangsung dalam rumah kaca Laboratorium Kultur Jaringan.

2.2 Rancangan Percobaan

Rancangan percobaan yang digunakan adalah acak lengkap RAL. Rumput laut Kappaphycus alvarezii hasil kultur jaringan dipelihara selama 7 minggu atau 49 hari dengan kepadatan biomassa awal yang berbeda dalam akuarium dengan sistem resirkulasi, yakni 95, 143, 191, dan 238 gm 3 atau 10, 15, 20, dan 25 g105 L. Setiap perlakuan diulang sebanyak tiga kali. Jumlah rata-rata individu bibit rumput laut yang digunakan berkisar 33-137 individu rumpun Lampiran 1. Rumput laut yang digunakan berukuran panjang 1,6 –2,2 cm dan bobot 0,15-0,32 g diletakkan di dasar akuarium. Gambar 1. Rumput laut Kappaphycus alvarezii hasil kultur jaringan.

2.3 Persiapan Ruangan, Wadah dan Air

Rumah kaca terdiri atas beberapa komponen seperti dinding, lantai semen, serta atap bertingkat dilapisi oleh kanopi. Atap terbuat dari bahan transparan sehingga bisa ditembus oleh sinar matahari. Wadah yang digunakan untuk pemeliharaan rumput laut adalah akuarium kaca sebanyak 12 unit dengan ukuran 90x30x35 cm, sedangkan wadah yang digunakan sebagai filter berupa akuarium kaca berukuran 80x45x50 cm sebanyak 4 unit. Akuarium tersebut dicuci hingga bersih dan dikeringkan. 6 Saluran inlet pada akuarium berupa pipa PVC ½ inci yang dibuat sejajar dan diletakkan di tengah tiap akuarium dengan diberi lubang berdiameter 0,5-0,8 cm sebanyak 2 unit, sedangkan saluran outlet berupa pipa PVC ½ inci yang dilengkapi dengan keran untuk tiap akuariumnya. Setiap sistem resirkulasi terdiri dari 3 unit akuarium budidaya dan 1 unit akuarium filter, serta dilengkapi dengan 1 unit talang air. Sistem resirkulasi filtrasi ini digunakan untuk mengurangi kotoran dan menjernihkan air agar cahaya mudah diterima oleh rumput laut, untuk pasokan oksigen, serta untuk mengurangi pertumbuhan lumut yang berlebihan yang dapat mengganggu rumput laut untuk hidup. Setiap akuarium diberi aerasi untuk menambah gerakan air yang dapat membantu rumput laut dalam menyerap nutrien secara difusi dan menyuplai oksigen di perairan. Media pada pemeliharaan adalah air laut, yang diisi ke dalam akuarium sebanyak 81 liter dan ke dalam tiap wadah filter sebanyak 72 liter, sehingga total air yang digunakan untuk pemeliharaan rumput laut pada setiap sistem resirkulasi 3 akuarium budidaya dan 1 akuarium filter Lampiran 2 sebanyak 315 liter. Air dari wadah filter dipompa ke akuarium dan disalurkan melalui pipa inlet dengan debit air 0,26 literdetik. Air yang keluar dari saluran outlet kemudian dialirkan melalui talang air dan selang ke wadah filter, yang dimulai dengan filter fisik berupa kapas, karang, dan filter kimia berupa arang aktif, kemudian kapas lagi, lalu filter biologi berupa bioball.

2.4 Pemeliharaan Rumput Laut