Pertambahan Diameter Talus Penyerapan Nitrogen

9 α = ln W t – ln W o t x 100 Keterangan : W t = bobot atau biomassa basah rumput laut pada waktu t gram W o = bobot atau biomassa basah sebelumya atau awal gram t = waktu pengamatan hari

2.5.3 Pertambahan Panjang Talus dan Pertambahan Panjang Total Talus

Pertumbuhan rumput laut dapat diukur pula dari nilai pertambahan panjang talus dan pertambahan panjang total talus. Data panjang dan panjang total talus diperoleh dengan mengambil individu yang telah ditandai dan mengukurnya menggunakan penggaris setiap minggu. Panjang talus diukur mulai dari pangkal cabang pertama hingga ujung cabang talus, sedangkan panjang total talus diukur mulai dari pangkal utama talus hingga ujung cabang talus Lampiran 8. Pertambahan panjang talus atau panjang total talus dapat diukur dengan menghitung selisih panjang atau panjang total pada waktu t dengan panjang atau panjang total awal. Pernyataan ini dirumuskan sebagai berikut : ∆L = L t – L o Keterangan: ∆L = Pertambahan panjang talus atau panjang total talus cm L t = Panjang atau panjang total pada waktu t cm L o = Panjang atau panjang total awal cm

2.5.4 Pertambahan Diameter Talus

Pertumbuhan rumput laut dapat diukur pula dari nilai pertambahan diameter talus rumput laut. Pengukuran diameter talus ini dilakukan pada dua bagian yaitu bagian pangkal talus atau terbawah percabangan dan pada bagian bagian terbesar talus Lampiran 8. Pertambahan diameter talus didapatkan dari selisih diameter akhir dengan diameter awal. Data diameter pangkal dan diameter tengah terbesar diperoleh dengan cara mengukur menggunakan jangka sorong pada awal dan akhir pemeliharaan. Berikut merupakan rumus pertambahan diameter talus : 10 ∆D = D t – D o Keterangan: ∆D = Pertambahan diameter pangkal atau tengah terbesar talus mm D t = Diameter pangkal atau tengah terbesar talus pada waktu t mm D o = Diameter pangkal atau tengah terbesar talus awal mm

2.5.5 Penyerapan Nitrogen

Nitrogen yang berada di perairan umumnya dalam bentuk nitrat, nitrit dan amoniak. Penyerapan nitrogen oleh rumput laut dapat dilihat dari hasil pengukuran kualitas air dan analisis proksimat. Jumlah nitrogen nitrat, nitrit, dan amoniak yang diserap diperoleh dari selisih kadar nitrogen nitrat, nitrit, dan amoniak setelah pergantian air [N] t dengan sebelum pergantian air [N] o dibagi biomassa rumput laut Kappaphycus alvarezii W. Tanda mutlak | | menunjukkan bahwa nilai yang diserap selalu positif. Dalam hal ini diasumsikan tidak ada organisme lain yang terdapat dalam wadah budidaya, kecuali Kappaphycus alvarezii. Berikut merupakan rumus untuk menghitung nitrogen nitrat, nitrit, dan amoniak yang diserap berdasarkan pengukuran kualitas air Sinaga, 2010: N yang diserap mgg = | [N] t - [N] | x 1 kg W g Penyerapan nitrogen oleh talus rumput laut berdasarkan hasil analisis proksimat analisis kandungan nitrogen dengan metode Kjeldahl Lampiran 9 yaitu dengan perhitungan sebagai berikut : sejumlah rumput laut melalui analisis proksimat akan diketahui jumlah N yang terkandung didalamnya. Setelah itu dilakukan perhitungan Zhou et. al 2006 : N uptake µmolghari = LPH hari x N tissue g100g 100

2.5.6 Penyerapan Fosfor