8
Laboratorium Nutrisi Pakan Ternak, Departemen Ilmu Nutrisi Teknologi Peternakan, Fakultas Perternakan, Institut Pertanian Bogor. Berikut diuraikan
lebih lanjut.
2.5.1 Tingkat Kelangsungan Hidup
Tingkat kelangsungan hidup atau survival rate SR merupakan perbandingan antara jumlah total individu rumput laut yang hidup pada akhir
percobaan Ni dengan jumlah total individu rumput laut yang ditebar pada awal percobaan No. Setiap individu rumput laut memiliki berbagai ukuran dan jumlah
talus atau percabangan.
SR = Ni
No × 100
Keterangan : SR = Survival rate tingkat kelangsungan hidup
Ni = Total individu rumput laut yang hidup pada akhir percobaan individu No = Total individu rumput laut yang hidup pada awal percobaan individu
2.5.2 Pertambahan Bobot, Biomassa dan Laju Pertumbuhan Harian
Pertambahan bobot atau biomassa didapatkan dari hasil selisih antara bobot atau biomassa akhir dengan bobot atau biomassa awal pemeliharaan. Data
bobot rumput laut diperoleh dengan mengambil sampel individu yang telah ditandai pada masing-masing perlakuan untuk kemudian ditiriskan hingga tidak
ada air yang menetes dan menimbangya serta mencatat hasilnya. Data biomassa rumput laut diperoleh dengan mengambil semua rumput laut yang ada pada
akuarium, kemudian ditiriskan hingga tidak ada air yang menetes. Rumput laut tersebut kemudian ditimbang dengan timbangan digital merk ACIS dan dicatat
nilai biomassanya. Penimbangan dilakukan di tempat teduh yang terlindungi dari sinar matahari langsung, untuk menjaga agar rumput laut tidak kekeringan dan
mengalami kerusakan. Laju pertumbuhan harian α Lampiran 7 dapat dihitung dari nilai bobot atau biomassa yang diperoleh selama waktu tertentu
menggunakan rumus berikut :
9
α = ln W
t
– ln W
o
t x 100
Keterangan : W
t
= bobot atau biomassa basah rumput laut pada waktu t gram W
o
= bobot atau biomassa basah sebelumya atau awal gram t = waktu pengamatan hari
2.5.3 Pertambahan Panjang Talus dan Pertambahan Panjang Total Talus
Pertumbuhan rumput laut dapat diukur pula dari nilai pertambahan panjang talus dan pertambahan panjang total talus. Data panjang dan panjang total
talus diperoleh dengan mengambil individu yang telah ditandai dan mengukurnya menggunakan penggaris setiap minggu. Panjang talus diukur mulai dari pangkal
cabang pertama hingga ujung cabang talus, sedangkan panjang total talus diukur mulai dari pangkal utama talus hingga ujung cabang talus Lampiran 8.
Pertambahan panjang talus atau panjang total talus dapat diukur dengan menghitung selisih panjang atau panjang total pada waktu t dengan panjang atau
panjang total awal. Pernyataan ini dirumuskan sebagai berikut : ∆L = L
t
– L
o
Keterangan: ∆L
= Pertambahan panjang talus atau panjang total talus cm L
t
= Panjang atau panjang total pada waktu t cm L
o
= Panjang atau panjang total awal cm
2.5.4 Pertambahan Diameter Talus