Pertambahan Diameter Pangkal Talus dan Pertambahan Diameter Tengah Talus

18 mengalami pertambahan yang lebih banyak daripada panjang total talus pada kepadatan biomassa awal 238 gm 3 . Gambar 12. Panjang total talus rumput laut Kappaphycus alvarezii pada perlakuan kepadatan biomassa awal 95, 143, 191, dan 238 gm 3 selama 7 minggu pemeliharaan. Berdasarkan Gambar 12, rumput laut mengalami pertumbuhan panjang total talus yang hampir sama pada semua perlakuan setiap minggunya, sehingga pertambahan panjang individu Gambar 13 yang diperoleh pada masing-masing perlakuan kepadatan biomassa awal 95, 143, 191, dan 238 gm 3 memiliki nilai yang tidak berbeda nyata P0,2 Lampiran 11. Gambar 13. Pertambahan panjang total talus rumput laut Kappaphycus alvarezii pada perlakuan kepadatan biomassa awal 95, 143, 191, dan 238 gm 3 selama 7 minggu pemeliharaan.

3.1.5 Pertambahan Diameter Pangkal Talus dan Pertambahan Diameter Tengah Talus

Grafik di bawah ini Gambar 14 menunjukkan bahwa pertambahan diameter pangkal y talus rumput laut semakin menurun dengan meningkatnya 1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 4 5 6 7 95 143 191 238 Kepadatan biomassa awal gm 3 Minggu ke- P an jan g to tal talu s cm 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 95 143 191 238 3,97 ±0,15 3,72 ±0,56 3,54 ±0,54 3,64 ±0,64 A A A A Per tamb ah an Pa n ja n g T o tal T al u s c m Kepadatan Biomassa Awal gm 3 19 kepadatan biomassa awal x mengikuti persamaan y = 0,7883 – 0,1317 x P0,2 Lampiran 11. Berdasarkan garis linier yang terbentuk terlihat bahwa titik tertinggi atau maksimum terdapat pada perlakuan kepadatan biomassa awal 95 gm 3 , dan setelah itu menurun seiring dengan bertambahnya kepadatan dengan titik terendah atau minimum pada perlakuan kepadatan biomassa awal 238 gm 3 . Hal ini menunjukkan bahwa perlakuan kepadatan biomassa awal yang berbeda memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap pertumbuhan diameter pangkal talus rumput laut. Gambar 14. Pertambahan diameter pangkal talus rumput laut Kappaphycus alvarezii pada perlakuan kepadatan biomassa awal 95, 143, 191, dan 238 gm 3 selama 7 minggu pemeliharaan. Grafik di bawah ini Gambar 15 menunjukkan bahwa pertambahan diameter tengah talus rumput laut pada perlakuan kepadatan biomassa awal 95, 143, 191, dan 238 gm 3 tidak berbeda nyata p0,2 Lampiran 11. Jumlah pertambahan yang hampir sama dan nilai standar deviasi yang bervariasi pada setiap perlakuan dapat menyebabkan nilai yang tidak berbeda nyata ini. Pada perlakuan kepadatan biomassa awal 95, 191, dan 238 gm 3 memiliki nilai standar deviasi yang lebih kecil dibandingkan dengan standar deviasi pada perlakuan kepadatan biomassa awal 143 gm 3 . 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 95 143 191 238 0,68 ±0,10 0,49 ±0,07 0,38 ±0,20 0,28 ±0,09 A B BC C Per tamb ah an D iame te r Pa n gkal mm Kepadatan Biomassa Awal gm 3 y = 0,7883 – 0,1317 x R 2 = 0,661 20 Gambar 15. Pertambahan diameter tengah talus rumput laut Kappaphycus alvarezii pada perlakuan kepadatan biomassa awal 95, 143, 191, dan 238 gm 3 selama 7 minggu pemeliharaan.

3.1.6 Penyerapan Nitrogen