16
Berdasarkan Gambar 8, rumput laut mengalami pertumbuhan yang hampir sama pada semua perlakuan setiap minggunya. Standar deviasi pada setiap
perlakuan kepadatan pun bervariasi, terutama pada perlakuan 143 dan 238 gm
3
yang memiliki nilai standar deviasi lebih tinggi jika dibandingkan dengan kepadatan 95 dan 191 gm
3
. Hal ini yang menyebabkan pertambahan bobot individu Gambar 9 yang diperoleh pada masing-masing perlakuan kepadatan
biomassa awal 95, 143, 191, dan 238 gm
3
memiliki nilai yang tidak berbeda nyata P0,2 Lampiran 11.
Gambar 9. Pertambahan bobot individu rumput laut Kappaphycus alvarezii pada perlakuan kepadatan biomassa awal 95, 143, 191, dan 238 gm
3
selama 7 minggu pemeliharaan.
3.1.4 Pertambahan Panjang dan Pertambahan Panjang Total Talus
Grafik di bawah ini Gambar 10 menunjukkan bahwa pertumbuhan panjang talus rumput laut pada setiap perlakuan mengalami peningkatan setiap
minggunya. Bentuk grafik garis yang terbentuk semakin landai setiap minggunya. Hal ini menunjukkan bahwa dalam kurun waktu 7 minggu talus rumput laut masih
dapat melakukan pertumbuhan yang cukup baik yaitu dengan bertambahnya panjang talus setiap minggunya.
0.00 0.50
1.00 1.50
2.00
95 143
191 238
A A
A A
0,88 ±0,08
1,15 ±0,59
0,96 ±0,17
0,96 ±0,30
Per tamb
ah an
Bo b
o t gr
am
Kepadatan Biomassa Awal gm
3
17
Gambar 10. Panjang talus rumput laut laut Kappaphycus alvarezii pada perlakuan
kepadatan biomassa awal 95, 143, 191, dan 238 gm
3
selama 7 minggu pemeliharaan.
Berdasarkan Gambar 10, talus rumput laut mengalami pertumbuhan panjang talus yang hampir sama pada semua perlakuan setiap minggunya,
sehingga pertambahan panjang talus individu rumput laut Gambar 11 yang diperoleh pada masing-masing perlakuan kepadatan biomassa awal 95, 143, 191,
dan 238 gm
3
memiliki nilai yang tidak berbeda nyata P0,2 Lampiran 11.
Gambar 11. Pertambahan panjang talus rumput laut Kappaphycus alvarezii pada perlakuan kepadatan biomassa awal 95, 143, 191, dan 238 gm
3
selama 7 minggu pemeliharaan. Grafik di bawah ini Gambar 12 menunjukkan bahwa panjang total talus
rumput laut pada semua perlakuan mengalami peningkatan pertumbuhan setiap minggunya. Pada kurva kepadatan biomassa awal 95 gm
3
memiliki panjang total talus yang lebih rendah dari panjang total talus kepadatan 238 gm
3
pada minggu ke-1 hingga ke-2, namun pada minggu ke-3 panjang total talus rumput laut mulai
1 2
3 4
5 6
7
1 2
3 4
5 6
7 95
143 191
238 Kepadatan
biomassa awal gm
3
Minggu ke- P
an jan
g talu
s cm
0.5 1
1.5 2
2.5 3
3.5 4
4.5
95 143
191 238
3,89 ±0,15
3,46 ±0,52
3,55 ±0,58
3,51 ±0,58
A A
A A
P er
ta mb
a h
a n
P a
n ja
n g
T a
lu s
cm
Kepadatan Biomassa Awal gm
3
18
mengalami pertambahan yang lebih banyak daripada panjang total talus pada kepadatan biomassa awal 238 gm
3
.
Gambar 12. Panjang total talus rumput laut Kappaphycus alvarezii pada perlakuan
kepadatan biomassa awal 95, 143, 191, dan 238 gm
3
selama 7 minggu pemeliharaan.
Berdasarkan Gambar 12, rumput laut mengalami pertumbuhan panjang total talus yang hampir sama pada semua perlakuan setiap minggunya, sehingga
pertambahan panjang individu Gambar 13 yang diperoleh pada masing-masing perlakuan kepadatan biomassa awal 95, 143, 191, dan 238 gm
3
memiliki nilai yang tidak berbeda nyata P0,2 Lampiran 11.
Gambar 13. Pertambahan panjang total talus rumput laut Kappaphycus alvarezii pada perlakuan kepadatan biomassa awal 95, 143, 191, dan 238 gm
3
selama 7 minggu pemeliharaan.
3.1.5 Pertambahan Diameter Pangkal Talus dan Pertambahan Diameter Tengah Talus