Laju Pertumbuhan Harian Individu dan Pertambahan Bobot Individu

14 Grafik di bawah ini Gambar 6 menunjukkan bahwa pertambahan biomassa y rumput laut meningkat seiring meningkatnya kepadatan biomassa awal x mengikuti persamaan y = 23,73 + 54,99x – 8,440x 2 P0,2 Lampiran 11. Kurva garis kuadratik menunjukkan peningkatan pertambahan biomassa dari perlakuan kepadatan biomassa awal 95 gm 3 ke perlakuan kepadatan biomassa awal 143 dan 191 gm 3 , kemudian mengalami penurunan pada perlakuan kepadatan biomassa awal 238 gm 3 . Penurunan ini dapat dilihat pada gambar 5 bahwa pada perlakuan kepadatan 238 gm 3 memiliki bentuk yang lebih landai jika dibandingkan dengan kepadatan 191 gm 3 . Gambar 6. Pertambahan biomassa rumput laut Kappaphycus alvarezii pada perlakuan kepadatan biomassa awal 95, 143, 191, dan 238 gm 3 selama 7 minggu pemeliharaan.

3.1.3 Laju Pertumbuhan Harian Individu dan Pertambahan Bobot Individu

Grafik di bawah ini Gambar 7 menunjukkan bahwa laju pertumbuhan harian individu y rumput laut menurun seiring meningkatnya kepadatan biomassa awal x mengikuti persamaan y = 3,929 – 0,1661x P0,2 Lampiran 11. Berdasarkan garis linier yang terbentuk terlihat bahwa titik tertinggi atau maksimum terdapat pada perlakuan kepadatan biomassa awal 95 gm 3 , dan setelah itu menurun seiring dengan bertambahnya kepadatan dengan titik terendah atau minimum pada perlakuan kepadatan biomassa awal 238 gm 3 . 20 40 60 80 100 120 140 160 95 143 191 238 69,56 ±12,82 102,12 ±23,00 110,59 ±4,45 109,38 ±33,04 B A A A Kepadatan Biomassa Awal gm 3 Per tamb ah an Bi o mass a gr am y = 23,73 + 54,99x – 8,440x 2 R 2 = 0,476 15 Gambar 7. Laju pertumbuhan harian individu rumput laut Kappaphycus alvarezii pada perlakuan kepadatan biomassa awal 95, 143, 191, dan 238 gm 3 selama 7 minggu pemeliharaan. Grafik di bawah ini Gambar 8 menunjukkan bahwa bobot individu rumput laut pada setiap perlakuan semakin bertambah setiap minggunya seiring dengan bentuk kurva garis yang semakin meningkat. Bentuk grafik garis tersebut semakin landai setiap minggunya minggu 1 sampai minggu 6 dan lebih meningkat pada minggu ke 7. Hal ini menunjukkan bahwa individu rumput laut mengalami peningkatan pertumbuhan mulai minggu pertama hingga minggu ke tujuh, dan masih akan tumbuh hingga waktu tertentu sampai mengalami penurunan. Gambar 8. Bobot individu rumput laut Kappaphycus alvarezii pada perlakuan kepadatan biomassa awal 95, 143, 191, dan 238 gm 3 selama 7 minggu pemeliharaan. 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 95 143 191 238 A A A B 3,70 ±0,17 3,64 ±0,31 3,53 ±0,31 3,18 ±0,33 Laju Per tu mb u h an Har ian h ar i Kepadatan Biomassa Awal gm 3 y = 3,929 – 0,1661x R 2 = 0,363 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2 1.4 1.6 1 2 3 4 5 6 7 95 143 191 238 B o b o t in d iv id u r u m p u t lau t g ram Kepadatan biomassa awal gm 3 Minggu ke- 16 Berdasarkan Gambar 8, rumput laut mengalami pertumbuhan yang hampir sama pada semua perlakuan setiap minggunya. Standar deviasi pada setiap perlakuan kepadatan pun bervariasi, terutama pada perlakuan 143 dan 238 gm 3 yang memiliki nilai standar deviasi lebih tinggi jika dibandingkan dengan kepadatan 95 dan 191 gm 3 . Hal ini yang menyebabkan pertambahan bobot individu Gambar 9 yang diperoleh pada masing-masing perlakuan kepadatan biomassa awal 95, 143, 191, dan 238 gm 3 memiliki nilai yang tidak berbeda nyata P0,2 Lampiran 11. Gambar 9. Pertambahan bobot individu rumput laut Kappaphycus alvarezii pada perlakuan kepadatan biomassa awal 95, 143, 191, dan 238 gm 3 selama 7 minggu pemeliharaan.

3.1.4 Pertambahan Panjang dan Pertambahan Panjang Total Talus