Viskositas HASIL DAN PEMBAHASAN

adalah mempunyai nilai kuat tarik yang memenuhi standar. Nilai kuat tarik standar yang harus dimiliki oleh film yaitu berkisar 10-100 Mpa Krochta 1992. Nilai kuat tarik yang semakin besar menandakan semakin kuat film yang dihasilkan, apabila nilai kuat tarik semakin kecil menandakan semakin rapuh film. Gambar 12. Nilai Kuat Tarik film pada berbagai konsentrasi ZnO nanopartikel Data yang diperoleh disajikan pada gambar 12. Pada konsentrasi 0 nilai yang diperoleh adalah 52,72 ± 7,19 Mpa dan pada konsentrasi 3 kuat tarik yang dimiliki sebesar 55,39 ± 8,93 Mpa. Uji sidik ragam menggunakan SPSS dilanjutkan uji lanjut Duncan disajikan pada lampiran 8. Adapun hasil yang diperoleh ternyata nilai kuat tarik film tidak dipengaruhi secara nyata oleh nilai konsentrasi. Hal ini menunjukan bahwa penambahan ZnO nanopartikel tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap nilai kuat tarik film. Seharusnya penambahan ZnO nanopartikel akan meningkatkan nilai kuat tarik karena sifat fisik yang dimilikinya. ZnO yang merupakan komponen solid yang terdispersi keseluruh bagian film sehingga akan memberikan struktur yang kuat lalu meningkatkan nilai kuat tarik. Akan tetapi disisi lain, adanya gliserol justru menurunkan nilai kuat tarik karena gliserol menurunkan gaya kohesi antar rantai polimer. Data yang diperoleh menunjukan adanya keseragaman pada nilai kuat tarik, sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa adanya ZnO nanopartikel mampu memperbaiki sifat kuat tarik yang kurang baik karena adanya gliserol tetapi belum mampu meningkatakan performa film dari segi kuat tarik. 4.6 Elongasi Elongasi atau persentase pemanjangan adalah perbandingan panjang awal dengan panjang akhir ketika bahan putus atau dapat dikatakan sebagai kemampuan maksimal perbandingan panjang awal dengan panjang akhir bahan yang dapat diterima suatu bahan sampai tepat putus. Elongasi pada film dikaitkan dengan fleksibilitas dan keplastisan yang merupakan salah satu karakteristik penting film. Tingkat keplstisan yang tinggi merupakan salah satu karakteristik 52,72 ± 7,19 50,39 ± 6,88 58,46 ± 10,97 54,42 ± 9,56 55,57 ± 8,93 10 20 30 40 50 60 70 0,25 0,50 1 3

Dokumen yang terkait

Edible film pati tapioka terplastisasi gliserol dengan penambahan agar

0 6 36

Pengembangan Bionanokomposit Film Berbasis Tapioka/Nanopartikel Perak dan Tapioka/Nanopartikel Seng Oksida dengan Plasticizer Gliserol.

1 5 50

Pembuatan Pelapis Bionanokomposit Dari Tapioka, Nanopartikel Zno, Asam Stearat Serta Aplikasinya Pada Mangga Terolah Minimal

0 7 63

Pembuatan Hybrid Biokomposit Dari Pati Biji Mangga (mangifera indica) Berpengisi Nanopartikel ZnO (Zinc Oxide) dan Mikropartikel Clay Dengan Plasticizer Gliserol

0 0 20

Pembuatan Hybrid Biokomposit Dari Pati Biji Mangga (mangifera indica) Berpengisi Nanopartikel ZnO (Zinc Oxide) dan Mikropartikel Clay Dengan Plasticizer Gliserol

0 0 2

Pembuatan Hybrid Biokomposit Dari Pati Biji Mangga (mangifera indica) Berpengisi Nanopartikel ZnO (Zinc Oxide) dan Mikropartikel Clay Dengan Plasticizer Gliserol

0 0 6

Pembuatan Hybrid Biokomposit Dari Pati Biji Mangga (mangifera indica) Berpengisi Nanopartikel ZnO (Zinc Oxide) dan Mikropartikel Clay Dengan Plasticizer Gliserol

0 5 16

Pembuatan Hybrid Biokomposit Dari Pati Biji Mangga (mangifera indica) Berpengisi Nanopartikel ZnO (Zinc Oxide) dan Mikropartikel Clay Dengan Plasticizer Gliserol Chapter III V

0 1 51

Pembuatan Hybrid Biokomposit Dari Pati Biji Mangga (mangifera indica) Berpengisi Nanopartikel ZnO (Zinc Oxide) dan Mikropartikel Clay Dengan Plasticizer Gliserol

2 4 6

Pembuatan Hybrid Biokomposit Dari Pati Biji Mangga (mangifera indica) Berpengisi Nanopartikel ZnO (Zinc Oxide) dan Mikropartikel Clay Dengan Plasticizer Gliserol

0 0 26