Film Antimikroba TINJAUAN PUSTAKA

perbedaan berat kaleng yang telah diisi CaCl ₂ pada kondisi RH tinggi seperti desikator yang telah diberi 2 � 4 . CaCl ₂ yang bersifat higroskopis akan mampu menyerap uap air dari luar sehingga beratnya akan bertambah. Semakin rapat film maka penambahan beratnya akan semakin sedikit. Adapun rumus untuk mencari WVTR adalah WVTR = 24 � x Slope WVTR = water vapour transmition rate gramjamm² Slope = fungsi linier penambahan berat dan waktu gramjam A = luas Edible film m²

3.3.8 Analisis Sifat Termal menggunakan Differential Scanning Calorimetri

DSC Sampel ditimbang sebesar 10 mg kemudian dimasukan kedalam pen tempat sampel kemudian dilakukan pengepresan lalu dimasukan kedalam tempat pen. Analisis dilakukan pada suhu -30 ºC sampai dengan 230 ºC dengan percepatan suhu 10 ºC per menit. Analisis sifat termal ini menggunakan DSC yang dimiliki oleh Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan IPB, Dramaga, Bogor. 3.3.9 Pengamatan Mikrostruktur menggunakan Scanning Electron Microscope SEM Scanning Electron Mikroscope SEM adalah salah satu jenis mikroskop elektron yang menggunakan berkas elektron untuk menggambarkan profil permukaan benda. Sampel beberapa miligram yang telah disiapkan terlebih dahulu dilakukan coating dengan emas agar lebih tahan terhadap panas lalu diamati permukaannya. Adapun energi yang digunakan dalam pengamatan adalah 10 kV. Pengamatan dilakukan menggunakan SEM yang terdapat pada Balai Penelitan Kehutanan, Gunung Batu, Bogor. 3.3.10 Pengamatan Spektra Infrared menggunakan Fourier Transform Infrared FTIR Sampel berupa film ditempatkan di dalam tempat sampel kemudian spektrum hubungan bilangan gelombang dengan persen transmitan ditentukan pada panjang gelombang 4000-650 cm ¹. Pengamatan dilakukan menggunakan FTIR yang berada di Laboratorium Biofarmaka IPB, Taman Kencana, Bogor.

3.3.11 Uji Antibakteri Metode Difusi Sumur

Langakah awal yang dilakukan untuk uji antibakteri adalah persiapan media bakteri yaitu PCA Plate Count Agar yang telah diinokulasikan bakteri uji sebanyak 5 ose dengan jumlah sebesar 0,1 mL. Media yang telah siap ini kemudian dituangkan kedalam cawan petri secara aseptis dan ditunggu sampai memadat. Setelah memadat, dilakukan pembuatan lubang sumur menggunakan cone khusus dari pipet dan dilakukan penuangan larutan coating yang akan diuji aktivitas antibakterinya. Inkubasi dilakukan selama 24 jam pada suhu 37 ºC, langkah selanjutnya dilakukan pengamatan untuk melihat aktivitas antibakteri. Bakteri yang digunakan telah dihitung terlebih dahulu jumlah awal yaitu Bacillus cereus 4,7 x 10 CFUml ATCC 11778, Eschericia coli 1,2 x 10 CFUml ATCC 25922 dan Staphylococcus aureus 9,2 x 10 CFUml ATCC 25923. Perhitungan zona hambat diukur berdasarkan jari-jari penghambatan berupa area bening di sekeliling sumur uji. Pengukuran dilakukan menggunakan jangka sorong pada beberapa sisi sumur uji lalu diambil rata-ratanya. Adapun rumus yang digunakan adalah r ′ = r 1 + r 2 +. . . +r n r’ = jari-jari rata-rata r 1 = jari-jari sisi ke 1 r 2 = jari-jari sisi ke 2 r n = jari-jari sisi ke n n = banyaknya pengukuran Gambar 7. Diagram alir uji antibakteri film Inokulasi pada 10 ml NB Inkubasi 37 °C, 24 jam Inokulasi pada 300 ml PCA Kultur Bakteri Kultur Uji Penuangan pada cawan, 15 mL Pendinginan Pembuatan dan penuangan 0,1 mL pada sumur Inkubasi 37 °C, 24 jam Pengamatan

Dokumen yang terkait

Edible film pati tapioka terplastisasi gliserol dengan penambahan agar

0 6 36

Pengembangan Bionanokomposit Film Berbasis Tapioka/Nanopartikel Perak dan Tapioka/Nanopartikel Seng Oksida dengan Plasticizer Gliserol.

1 5 50

Pembuatan Pelapis Bionanokomposit Dari Tapioka, Nanopartikel Zno, Asam Stearat Serta Aplikasinya Pada Mangga Terolah Minimal

0 7 63

Pembuatan Hybrid Biokomposit Dari Pati Biji Mangga (mangifera indica) Berpengisi Nanopartikel ZnO (Zinc Oxide) dan Mikropartikel Clay Dengan Plasticizer Gliserol

0 0 20

Pembuatan Hybrid Biokomposit Dari Pati Biji Mangga (mangifera indica) Berpengisi Nanopartikel ZnO (Zinc Oxide) dan Mikropartikel Clay Dengan Plasticizer Gliserol

0 0 2

Pembuatan Hybrid Biokomposit Dari Pati Biji Mangga (mangifera indica) Berpengisi Nanopartikel ZnO (Zinc Oxide) dan Mikropartikel Clay Dengan Plasticizer Gliserol

0 0 6

Pembuatan Hybrid Biokomposit Dari Pati Biji Mangga (mangifera indica) Berpengisi Nanopartikel ZnO (Zinc Oxide) dan Mikropartikel Clay Dengan Plasticizer Gliserol

0 5 16

Pembuatan Hybrid Biokomposit Dari Pati Biji Mangga (mangifera indica) Berpengisi Nanopartikel ZnO (Zinc Oxide) dan Mikropartikel Clay Dengan Plasticizer Gliserol Chapter III V

0 1 51

Pembuatan Hybrid Biokomposit Dari Pati Biji Mangga (mangifera indica) Berpengisi Nanopartikel ZnO (Zinc Oxide) dan Mikropartikel Clay Dengan Plasticizer Gliserol

2 4 6

Pembuatan Hybrid Biokomposit Dari Pati Biji Mangga (mangifera indica) Berpengisi Nanopartikel ZnO (Zinc Oxide) dan Mikropartikel Clay Dengan Plasticizer Gliserol

0 0 26