Keuntungan Usaha Analisis Data

Keterangan : Pm = Pertumbuhan panjang mutlak benih cm Ĺ t = Panjang rata-rata benih pada waktu ke-t pemeliharaan cm Ĺ = Panjang rata-rata benih pada awal pemeliharaan cm Effendie, 1979.

2.3.4. Efisiensi Pakan

Efisiensi pemberian pakan menunjukkan seberapa banyak pakan yang dimanfaatkan oleh ikan dari total pakan yang diberikan, dengan rumus: EP =[ Keterangan : EP = Efisiensi pakan Wt = Biomassa benih waktu ke-t pemeliharaan g Wd = Biomassa benih mati g Wo = Biomassa benih pada awal pemeliharaan g F = Jumlah pakan yang diberikan pada benih g Zonneveld et al., 1991.

2.3.5. Koefisien Keragaman Panjang

Variasi ukuran dalam penelitian ini berupa variasi panjang ikan, yang dinyatakan dalam koefisien keragaman, dihitung menggunakan rumus: KK = sy x 100 Keterangan : KK = Koefisien keragaman s = Simpangan baku y = Rata-rata contoh Steel dan Torrie, 1993.

2.3.6. Keuntungan Usaha

Keuntungan usaha pada penelitian ini dihitung berdasarkan selisih antara total penerimaan yang diperoleh dengan total pengeluaran yang dikeluarkan selama penelitian. Total penerimaan bergantung kepada jumlah ikan yang dijual 7 dan harga produk. Penerimaan dapat dihitung dengan rumus Nurmalina et al, 2010: TR = Q x P Keterangan: TR = Total Revenue total penerimaan Q = Quantity jumlah ikan yang dijual P = Price harga Keuntungan diperoleh pada saat total penerimaan dikurangi dengan biaya pengeluaran yang dilakukan selama pemeliharaan. Biaya total adalah biaya yang dikeluarkan selama proses pemeliharaan, terdiri dari biaya variabel dan biaya tetap. Biaya tetap diasumsikan nol karena tidak ada pengeluaran untuk biaya operasi dan penyusutan investasi. Total penerimaan dihitung dengan menggunakan rumus Nurmalina et al, 2010: π = TR – TC Keterangan: π = Laba TR = Total Revenue total penerimaan TC = Total Cost total pengeluaran

2.3.7. Analisis Data

Data yang telah diperoleh kemudian dianalisis dengan menggunakan program Microsoft Office Excel 2007 dan Minitab 16.0, yang meliputi: 1. Analisis Ragam ANOVA dengan uji F pada selang kepercayaan 95, digunakan untuk menentukan apakah perlakuan berbeda nyata terhadap parameter kelangsungan hidup, pertumbuhan bobot dan panjang, efisiensi pakan dan koefisien keragaman panjang. Untuk mengetahui respons dari hubungan antara perlakuan peningkatan kepadatan dengan berbagai parameter yang diamati digunakan uji polinomial ortogonal. 2. Analisis deskriftif digunakan untuk menjelaskan parameter kerja dan kelayakan media pemeliharaan bagi kehidupan benih ikan sinodontis selama penelitian. 8

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1. Hasil 3.1.1. Kelangsungan Hidup Kelangsungan hidup benih ikan sinodontis pada kepadatan 6-15 ekorL berkisar antara 98,61-100 Gambar 1. Berdasarkan analisis ragam Lampiran 1, peningkatan kepadatan tidak berpengaruh terhadap kelangsungan hidup. Gambar 1. Kelangsungan hidup benih ikan sinodontis Synodontis eupterus yang dipelihara hingga hari ke-40 pada kepadatan 6, 9, 12, dan 15 ekorL.

3.1.2. Laju Pertumbuhan Spesifik

Laju pertumbuhan spesifik benih ikan sinodontis berkisar antara 2,44- 3,01. Berdasarkan analisis ragam Lampiran 2, peningkatan kepadatan berpengaruh terhadap laju pertumbuhan spesifik. Laju pertumbuhan spesifik menurun seiring dengan peningkatan kepadatan mengikuti persamaan garis y = 3.330 - 0.05923 x Gambar 2. 1 5 1 2 9 6 3 . 1 3 . 0 2 . 9 2 . 8 2 . 7 2 . 6 2 . 5 2 . 4 K e p a d a t a n L a ju P e rt u m bu ha n S p e sif ik Gambar 2. Laju pertumbuhan spesifik benih ikan sinodontis Synodontis eupterus yang dipelihara pada kepadatan 6, 9, 12 dan 15 ekorL. 9