5. 1. Hasil
Data hasil pengukuran di lapangan diperoleh dari dua lokasi yang digunakan dalam menduga potensi karbon di tegakan Jati Tectona grandis Linn.
F yaitu pada areal tahun tanam 1997 di Petak 3D dan areal tahun tanam 1990 di petak 3F.
Gambar 7. Kondisi Tegakan Jati Tahun Tanam 1997 di Petak 3D
Gambar 8. Kondisi Tegakan Jati Tahun Tanam 1990 di Petak 3F
5. 1. 1. Potensi Volume Pohon
Hasil pengukuran di lapangan berupa keliling cm pohon untuk mendapatkan diameter m pohon yang kemudian dikonversi menjadi volume
m
3
melalui Tabel Volume Lokal TVL Jati Tectona grandis Linn. F KPH Cianjur, Perum Perhutani Unit III Jawa Barat dan Banten yang memberikan
informasi mengenai potensi volume pohon Jati baik pada areal tahun tanam 1997 dan areal tahun tanam 1990 Tabel 3.
Tabel 3. Potensi volume pohon Jati Tectona grandis Linn. F tahun tanam 1997 dan tahun tanam 1990 di KPH Cianjur
Umur tahun
Tahun Jarak
tanam Luas
Petak Jumlah
Pohon Kerapatan
Nha Volume
per hektar
m
3
ha Volume
per pohon
m
3
Diameter rata-rata
cm 13
1997 3x2
0,2 82
410 30,63
0,075 16,56
20 1990
3x2 0,2
63 315
47,76 0,152
21,07 Berdasarkan data diatas potensi volume yang dimiliki pohon Jati Tectona
grandis Linn. F pada petak tahun tanam 1997 berbeda dengan potensi volume Jati petak tahun tanam 1990. Potensi volume Jati pada petak tahun tanam 1997
adalah 30,63 m
3
ha, sedangkan pada petak dengan tahun tanam 1990 volumenya adalah 47,76 m
3
ha. Apabila dilihat dalam Tabel 3, jumlah pohon pada petak tahun tanam 1997 lebih banyak daripada jumlah pohon pada petak tahun tanam
1990 yang masing-masing jumlah pohonnya adalah 82 pohon untuk petak tahun tanam 1997 dan 63 pohon untuk petak tahun tanam 1990. Hal tersebut dapat
terjadi karena adanya kegiatan pengelolaan hutan pada pohon Jati seperti penjarangan maupun gangguan hutan berupa pencurian kayu yang dapat
menyebabkan berkurangnya jumlah pohon dalam suatu pohon Jati. Faktor lain yang dapat mempengaruhi berkurangnya jumlah pohon adalah adanya kematian
pada pohon akibat serangan hama maupun penyakit. Perbedaan lain dari adanya perbedaan jumlah pohon tersebut adalah
kerapatan pohon pada petak tahun tanam 1997 lebih besar yaitu 410 pohonha sedangkan pada petak tahun tanam 1990 kerapatannya 315 pohonha. Hasil
perhitungan volume per pohon dan diameter rata-rata, pada petak tahun tanam 1997 memiliki nilai yang lebih kecil yaitu berturut-turut 0,075 m
3
dan 16,56 cm,
sedangkan volume per pohon dan diameter rata-rata pada petak tahun tanam 1990 berturut-turut adalah 0,152 m
3
dan 21,07 cm Gambar 9.
Gambar 9. Volume Total Pohon Jati Tahun Tanam 1997 dan Tahun Tanam 1990 di KPH Cianjur
5. 1. 2. Hasil Analisis Vegetasi Tingkat Tumbuhan Bawah