3.2. Konsep Logistik Terpadu
Dekade sekarang ini manajemen logistik dalam perkembangannya menuju pada manajemen logistik terpadu. Kalau kita lihat sebelum tahun 1950 organisassi
perusahaan hanya menangani manajemen logistik secara terpisah. Pada tahun 1970-1978 merupakan periode perubahan prioritas. Dalam periode prioritas ini
pihak manajemen mulai merumuskan rencana terhadap penyimpanan atau pergudangan, pengangkutan, penolahan, dan bukan hanya merencanakan operasi
untuk bereaksi terhadap permintaan pasar. Bowersox,1978,p.24 konsep logitik terpadu terdiri dari 2 usaha yang
berkaitan yaitu : 1. Operasi Logistik
Aspek operasional logistic ini adalah mengenai manajemen pemindahan dan penyimpanan material dan produk jadi perusahaan. Jadi operasi logistik itu
dapat dipandang berawal dari pengangkutan pertama material atau komponen-komponen dari sumber perolehannya dan berakhir pada
penyerahan produk yang dibuat atau diolah pada langganan atau komsumen. Operasi logistic dapat dibagi dalam 3 kategori yaitu :
- Manajemen Distribusi Fisik
Proses manajemen distribusi fisis adalah menyangkut pengangakutan produk kepada pelangan. Dalam distribusi fisis, langganan dipandang
sebagai pemberhentian terakhir dalam saluran pemasaran. Jika produk yang tepat tidak dapat diserahkan pada waktu yang dibutuhkan degan cara
yang ekonomis maka mungkin banyak usah pemasaran yang berada dalam
Universitas Sumatera Utara
bahaya. Melalui proses distribusi fisik inilah waktu dan ruang dalam pelayanan nasabah menjadi bagian yang internal dari pemasaran. Jadi
distribusi fisik mengubungkan suatu perusahaan dengan nasabahnya. -
Manajemen Material Manajemen material adalah menyangkut perolehan dan pengangkutan
material, suku cadang, dan persediaan barang jadi dari tempat pembelian ke tempat pembuatan datau perakitan, gudang, atau toko pengecer. Seperti
halnya distribusi fisik, manajemen material berkenaan dengan penyediaan jenis material yang dikehendaki ditempat dan pada waktu yang
dibutuhkan. Kalu distribusi fisik adalah mengenai pengiraiman keluar yaitu nasabah, maka manajemen material adalah mengenai pergerakan ke
dalam yaitu pembuatan, penyortiran atau perakitan. -
Internal Inventory Transfer Proses pemindahan persediaan barang di dalam perusahaan adalah
mengenai pengawasan terhadap komponen-komponen setengah jadi pada saat mengalir diantara tahap-tahap manufacturing, dan pengangkutan dari
produk jadi ke gudang atau saluran pengecer. Yang terpenting dari manajemen terpadu adalah koordinasi dari ketiga jenis pergerakan
tersebut. Ketiga pergerakan tersebut bergabung untuk memberikan manajemen operasional bagi material. Komponen setengah jadi dan
produk-produk yang bergerak diantara berbagai lokasi, sumber suplai, dan ara langganan dari perusahaan secara keseluruhan. Dalam pengertian ini,
Universitas Sumatera Utara
maka logistik adalah mengenai manajemen strategi dari keseluruhan pergerakan dan dan penyimpanan.
2. Koordinasi Logistik Koordinasi logistik adalah mengenai identifikasi kebutuhan pergerakan dan
penetapan rencana untuk memadukan seluruh kegiatan operasi logistik. Koordinasi logistik adalah menyangkut perencanaan dan pengawasan
terhadap masalah-masalah operasional. Fungsi koordinasi logistik adalah untuk memastikan bahwa seluruh pergerakan dan penyimpanan diselesaikan
seefektif dan seefisien mungkin. Prestasi logistik diukur dengan 3 variabel, yaitu :
1. Penyediaan availability adalah menyangkut kemampuan perusahaan untuk secara konsisten memenuhi kebutuhan materialbahan produksi. Jadi hal ini
menyangkut level persediaan atau variabel persediaan, semakin rendah frekuensi pengeluaran untuk stok yang direncanakan, berarti semakin tinggi
investasi yang harus disiapkan. 2. Kemampuan capability adalah menyangkut jarak waktu antara penerimaan
suatu pesanan dengan pengantaran barang yang dipesan. Kemampuan ini terdiri dari keecepatan pengantaran dan konsistensinya dalam jangka waktu
tertentu. 3. Mutu quality adalah menyangkut seberapa jauh sebaiknya tugas logistik
secara keseluruhan dilaksanakan, besarnya kerusakan, item-item yang betul, pemecahan masalah yang timbul. Jadi, quality menyangkut penjagaan
Universitas Sumatera Utara
terhadap tingkat kesalahan yang rendah dan pemecahan masalah-masalah pada waktunya.
3.3. Sistem Transportasi