Ch
pq t,q-1
= nilai prioritas pengaruh elemen ke p tingkat ke q terhadap elemen ke t pada tingkat di atasnya q-
1, nilai diperoleh dari pengolahan horizontal Vw
t,q-1
= nilai prioritas pengaruh elemen ke t pada tingkat ke q-1 terhadap sasaran utama
R = jumlah elemen yang ada pada tingkat ke q S = jumlah elemen yang ada pada tingkat ke q-1
Q = tingkat level dalam hirarki
d. Revisi Pendapat
Revisi pendapat dapat dilakukan apabila indeks konsistensi pendapat cukup tinggi, dengan mencari revisi RMS
Rock Mean Square dari batas-batas kaki a
ij
dan w
i
w
j
, dan merevisi pendapat pada baris yang mempunyai nilai terbesar.
Penggunaan revisi pendapat ini sangat terbatas mengingat akan terjadi distorsi pada jawaban yang sebenarnya.
e.
Penggabungan Pendapat Responden
Pada dasarnya AHP dapat digunakan untuk mengolah data dari satu responden ahli. Namun demikian dalam
aplikasinya penilaian kriteria dan alternatif dilakukan oleh beberapa para ahli multidisiplioner. Konsekuensinya pendapat
beberapa ahli tersebut perlu dicek konsistensinya satu persatu. Pendapat yang konsisten kemudian digabungkan dengan
menggunakan rata-rata geometrik.
= …………
11 dimana :
= Rata-rata geometrik n = Jumlah responden
Xi = Penilaian responden ke-i Hasil penilaian gabungan ini yang kemudian diolah
dengan prosedur AHP yang telah diuraikan sebelumnya.
Gambar 5. Diagram alir proses hirarki analitik Selesai
Identifikasi Sistem Penyusunan Hirarki
Penyusunan Matrik Pendapat Individu
CI CR Memenuhi?
Revisi Pendapat
CI CR Memenuhi?
Revisi Pendapat
Susun Matrik Gabungan
Hitung Vektor Prioritas
CI CR Memenuhi?
Pengolahan Vertikal Vektor Prioritas sistem
Mulai
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum Institut Pertanian Bogor
4.1.1. Sejarah Institut Pertanian Bogor
Institut Pertanian Bogor adalah lembaga pendidikan tinggi pertanian yang secara historis merupakan bentukan dari lembaga-
lembaga pendidikan menengah dan tinggi pertanian dan kedokteran hewan yang dimulai pada awal abad ke-20 di Bogor. Sebelum perang
dunia II lembaga-lembaga pendidikan menengah tersebut dikenal dengan nama Middelbare Landbouw School, Middelbare Bosbouw
School dan Nederlansch Indische Veerartsen School. Pada tahun 1940, Pemerintah Hindia Belanda mendirikan
Lembaga Pendidikan Tinggi Pertanian di Bogor dengan nama Landbouw Hogeschool yang kemudian pada tanggal 31 Oktober
1941 dinamakan Landbowkundige Faculteit. Namun ditutup pada masa pendudukan Jepang 1942-1945, sedangkan Nederlandsch
Indische Veeartsenschool sekolah Kedokteran Hewan tetap berjalan. Hanya saja namanya diubah menjadi Bogor Zui Gakku
Sekolah Dokter Hewan Bogor. Sejalan dengan masa kemerdekaan tahun 1946, Kementerian Kemakmuran Republik Indonesia
meningkatkan Sekolah Dokter Hewan di Bogor menjadi: Perguruan Tinggi Kedokteran Hewan PTKH.
Pada tahun 1947 Lembaga Pendidikan Tinggi Pertanian, Landbowkundige Faculteit dibuka kembali dengan nama Faculteit
Voor Landbouw-Wetenschappen yang mempunyai jurusan Pertanian dan Kehutanan. Sedangkan PTKH pada tahun 1948 dijadikan
Faculteit voor Dierge neeskunde di bawah Universiteit van Indonesie yang kemudian berubah nama menjadi Universitas Indonesia.
Pada tahun 1950 Faculteit voor Landbouw-wetenschappen berubah nama menjadi Fakultas Pertanian Universitas Indonesia
dengan tiga jurusan yaitu Sosial Ekonomi, Pengetahuan Alam dan Kehutanan serta pada tahun 1957 dibentuk jurusan Perikanan Darat.