antioksidan natural dalam tubuh yaitu glutathione dan thioredoxin berfungsi untuk meregenerasi antioksidan saat mereka menetralkan radikal bebas.
Glutathione peroxidase dan thioredoxin reductase merupakan enzim antioksidan yang mengandung selenium dan kerja enzim ini tergantung dari aktifitas
selenium. Suplementasi selenium terbukti dapat mengurangi kerusakan DNA akibat proses oksidatif Hansen et al. 2004. Sedangkan vitamin C dan E
mempunyai aktifitas antioksidan yang sama dengan selenium Johnson et al. 2003.
2.3. Kanker
Kanker adalah pertumbuhan sel-sel yang abnormal. Sel-sel kanker sangat cepat membelah meskipun ruang dan nutrisi terbatas. Kanker bukan satu jenis
penyakit namun merupakan sekelompok penyakit. Kanker sangat heterogen, yaitu lebih dari 100 jenis kanker telah diketahui saat ini dan dalam setiap organ
terdapat berbagai subtipe kanker. Beberapa kanker bersifat familial keturunan, sedangkan lainnya bersifat sporadik, terjadi secara kebetulan Perkins Stern
1997.
2.3.1. Epidemiologi dan Dampak Kanker
Kanker saat ini merupakan masalah kesehatan utama tidak hanya di negara maju namun juga di negara berkembang. World Cancer Report
melaporkan berdasarkan data the International Agency for Research on Cancer bahwa pada tahun 2010 kanker merupakan penyebab kematian nomor satu.
Kasus kanker di dunia meningkat dua kali lipat antara tahun 1975 dan 2000, dan akan meningkat lagi pada tahun 2020, dan hampir tiga kali lipat pada tahun
2030. Diperkirakan 12 juta kasus kanker baru dan lebih dari 7 juta kematian akibat kanker pada tahun 2008. Jadi jika diprediksikan pada tahun 2030 akan ada
20-26 juta kasus kanker baru dan 13-17 juta kematian akibat kanker. Komunitas global memperkirakan peningkatan insiden kanker adalah 1 setiap tahun
dengan peningkatan terbesar di negara Cina, Rusia, dan India Mulcahy 2008.
Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http:www.software602.com
Menurut data Globocan IARC tahun 2002, kasus kanker yang paling sering terjadi adalah kanker paru, kanker payudara dan kanker kolorektal.
Sedangkan kanker yang paling sering menyebabkan kematian adalah kanker paru, kanker lambung dan kanker hati Parkin et al. 2002. Menurut data WHO
2004, jenis kanker terbanyak di Asia Tenggara adalah kanker paru, kanker lambung, dan kanker kolorektal. Di Indonesia, insiden kanker secara nasional
belum diketahui karena belum adanya registrasi kanker berbasis populasi. Dari data patologi anatomi yang dikumpulkan oleh Sarjadi 2001 dari 10 provinsi di
Indonesia ditemukan bahwa kanker tersering di Indonesia adalah kanker kolorektal, kanker kulit dan nasofaring. Sedangkan data terbaru berdasarkan data
rekam medis RS. Kanker Dharmais, lima terbesar kanker dari tahun 2002 sampai 2007 adalah kanker payudara, kanker serviks, kanker kolorektal, kanker paru dan
kanker nasofaring RSKD 2008.
Selain dampak buruk terhadap fisik, pasien kanker juga mengalami dampak buruk terhadap sosial Pardue et al. 1989, psikologis, emosi dan
spiritual mereka seperti rasa takut akan kambuh kembali, depresi, body image dan rasa percaya diri, rasa bersalah, dan gangguan dalam menjalin hubungan
dengan orang lain atau menjalankan peranan di rumah serta di tempat kerja Anonim 2009b.
Risiko kanker pada negara berkembang semakin meningkat seiring dengan bertambahnya usia. Hal tersebut akan berimbas pada peningkatan
pengeluaran untuk pengobatan Parkin et al. 2002. Peningkatan insiden kanker tentu saja membawa dampak pada bidang ekonomi, sosial dan psikologis. Biaya
yang dikeluarkan untuk pengobatan kanker tidak sedikit, misalnya di Amerika Serikat untuk pasien yang tidak mempunyai asuransi harus membayar lebih dari
100000 untuk satu tahun pertama, bahkan dapat mencapai 200000 pada pasien dengan leukemia atau limfoma Anonim 2009a. Sebuah penelitian pada tahun
1990 memperkirakan total biaya yang dikeluarkan untuk terapi kanker menghabiskan sekitar 96 juta, diantaranya secara kasar diperkirakan 27 juta
Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http:www.software602.com
untuk pengeluaran langsung, 10 juta untuk morbiditas atau disabilitas, dan 58 juta untuk mortalitas Chirikos 2001.
Peningkatan insiden kanker berimplikasi pada perlunya peningkatan layanan dan pengobatan termasuk penyediaan obat dan pengobatan komplemen
alternatif CAM. Bila pelayanan kesehatan dan pengobatan pasien kanker semakin baik maka akan dapat meningkatkan usia harapan hidup dan kualitas
hidup.
2.3.2. Sifat Kanker