1995, antiinflamasi Ansorge et al. 2003; Dobrowski et al. 1991; Mirzoeva Calder 1996; Strehl et al. 1994; Wang et al. 1993, antioksidan Ahn et al 2007;
Hamasaka et al. 2004; Kolankaya et al. 2002; Kumazawa et al. 2004; Ozen et al. 2004; Pascual et al. 1994; Shimizu et al. 2004, protektor hati Lin et al.
1999, antihipertensif Yoko et al. 2004, protektor otak Ilhan et al. 2004, antiulkus Tossoun et al.1997 dan antitumor Bankova 2005a; Chung et al.
2004; Choi et al. 1999; Grunberger et al. 1988; Kimoto et al. 1998, Kimoto 2001a; Luo et al. 2001; Matsuno 1995; Matsuno et al. 1997; Orsolic et al. 2003a,
2003b Song et al. 2002; Scheler et al. 1989; Su et al. 1994.
Berikut akan dijabarkan lebih jauh mengenai 2 aktifitas dari propolis yaitu aktifitas antioksidan dan aktifitas terhadap kanker serta hubungan diantara
keduanya.
2.1.2.1. Aktifitas Antioksidan Propolis
Telah diketahui bahwa propolis banyak mengandung polifenol salah satunya adalah flavonoid yang merupakan zat yang mempunyai aktifitas
antioksidan. Kumazawa et al. 2004 meneliti kandungan polifenol dan flavonoid dari propolis yang berasal dari 16 negara. Komponen antioksidan diidentifikasi
dengan menggunakan analisis HPLCKCKT dan aktifitas antioksidan diukur dengan menggunakan metode β-carotene bleaching dan 1,1-diphenyl-2-
picrylhydrazyl DPPH free radical scavenging assays system. Penelitian tersebut menemukan bahwa propolis dari negara Argentina, Australia, Cina,
Hungaria, dan New Zealand mempunyai aktifitas antioksidan yang tinggi dan berkorelasi dengan kandungan polifenol dan flavonoid yang dikandungnya.
Selain itu diteliti lebih jauh lagi jenis flavonoid yang mempunyai efek antioksidatif yaitu caffeic acid, qurcetin, kaempferol, phenethyl caffeate,
cinnamyl caffeate, dan artepillin C.
Penelitian lainnya juga mendukung adanya korelasi antara kandungan flavonoid pada propolis dengan aktifitas aktioksidan. Coneac et al. 2008
meneliti pada propolis Romania dan menemukan adanya jenis flavonoid yang
Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http:www.software602.com
mempunyai aktifitas antioksidan yaitu quercetin, rutin, caffeic acid, chrysin, apigenin dan kaempferol.
Geckil et al. 2005 juga membandingkan aktifitas antioksidan pengkelat logam dari Propolis Turki dengan zat antioksidan sintetik BHA dan BHT.
Penelitian tersebut menemukan bahwa ekstrak propolis baik ethanol based maupun water based mempunyai efek metal chelating lebih baik dibanding BHA
dan BHT. Selain itu ditemukan juga bahwa efek antioksidan esktrak propolis berbasis etanol lebih baik dibanding dengan berbasis air.
Seperti telah dijelaskan pada sub-bab sebelumnya, efek radikal bebas dapat merusak sel tubuh termasuk protein sitoplasmik di dalam DNA. Kejadian
tersebut juga berhubungan dengan pertumbuhan tumor dimana radikal bebas mungkin beraksi sebagai pembawa pesan sekunder secondary messengers pada
alur transduksi yang mengatur proliferasi selular. Antioksidan dapat menghambat atau menyingkirkan jumlah radikal bebas yang berlebihan sehingga
mengurangi kerusakan yang terjadi akibat radikal bebas. Jadi dengan mengurangi peroksida di dalam sel oleh antioksidan akan menghambat terjadinya proses
karsinogenesis Galvao et al. 2007. Matsushige et al. 1996 mengisolasi komponen ekstrak Baccharis dracunculifolia propolis yang menunjukkan adanya
aktifitas antioksidan kuat melebihi vitamin C dan E.
2.1.2.2. Aktifitas Propolis terhadap Kanker