2.1.2.2.1. Menghambat Siklus Sel Kanker
Matsuno 1995 berhasil mengisolasi bahan aktif dari Propolis Brasil yaitu PMS-1, sebuah clerodane diterpenoid baru, yang dapat menghambat
pertum- buhan sel hepatoma dan menghentikan siklus sel pada fase S.
Selain itu komponen aktif propolis lainnya yaitu CAPE juga dibuktikan dapat menghentikan siklus sel. Setelah inkubasi dengan CAPE selama 24 jam,
persentase sel C6 glioma pada fase G0G1 meningkat menjadi 85, karena inhibisi fosforilasi pRB. Fosforilasi pRB oleh CDKssiklin dipercayai sebagai
kejadian penting dalam regulasi menuju fase S, dan menjadi titik restriksi pada fase G1 lanjut. Penelitian in vivo menunjukkan bahwa CAPE menurunkan
pertumbuhan xenograft sel C6 glioma pada mencit dengan cara menghambat proliferasi sel. Analisis histokimia dan imunohistokimia menemukan bahwa
terapi dengan CAPE dapat menurunkan mitosis sel dan sel yang positif proliferating cell nuclear antigen PCNA pada sel C6 glioma Kuo et al. 2005.
Turunan CAPE juga diteliti efeknya pada kanker mulut dengan menggunakan karsinoma sel skuamosa KSS cell line dan normal human oral
fibroblast NHOF untuk memeriksa efek CAPE terhadap pola pertumbuhan sel, sitotoksitas, dan perubahan dalam siklus sel. CAPE menunjukkan mempunyai
efek sitotoksik pada sel kanker KSS namun tidak pada sel normal NHOF. Analisis flow cytometry menunjukkan bahwa KSS cell line berhenti pada fase
G2M. Dengan bukti ini maka CAPE mungkin berguna untuk menjadi salah satu kandidat terapi kanker mulut Lee 2005
PM-3 yang diisolasi dari Propolis Brasil juga mempunyai efek menghambat pertumbuhan sel kanker payudara manusia MCF-7. Terapi sel
MCF-7 dengan PM-3 akan menghentikan sel pada fase G1 dan ditandai dengan penurunan protein siklin D1 dan siklin E. PM-3 juga menghambat ekspresi siklin
D1 pada level traskripsi Luo et al. 2001.
Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http:www.software602.com
2.1.2.2.2. Apoptosis Sel Kanker