Modalitas Terapi Hormon Tahapan Karsinogenesis

melakukan pembelahan seperti sel darah, sel saluran cerna, kulit dan rambut serta organ reproduksi. Efek samping pada sel darah yaitu terjadi penurunan sel darah merah dan putih, sehingga terdapat terjadi hal-hal seperti mudah terkena infeksi karena leukopeni, anemia menyebabkan gejala lemah, letih, lesu, dan trombositopenia menyebabkan gangguan perdarahan memar, perdarahan. Akibat pada sel saluran cerna adalah mual-muntah, sariawan, diare atau konstipasi. Pada kulit dan rambut adalah rambut rontok, kuku atau kulit tampak hitam. Dan pada sistem reproduksi adalah terjadi amenoroe, atau tidak ada sperma Wojtaszek 2002. Durasi berlangsungnya efek samping dapat berlangsung jangka pendek, menengah dan jangka panjang. Efek samping yang berlangsung jangka pendek beberapa jam sampai hari yaitu mual, muntah, dan pusing. Efek samping jangka menengah beberapa hari sampai minggu yaitu sariawan, diare, letih, lesu, dan nafsu makan menurun. Sedangkan efek samping jangka panjang beberapa minggu sampai bulan yaitu mudah terkena infeksi Wojtaszek 2002.

2.3.5.4. Modalitas Terapi Hormon

Hormon adalah zat yang dikeluarkan oleh kelenjar endokrin, berfungsi untuk perkembangan organ dan mengatur fungsi organ tersebut. Hormon mempunyai mekanisme feed back sehingga jumlah dalam tubuh dapat dipertahankan, sehingga fungsi organ tetap stabil. Kelainan genetik dapat menyebabkan jumlah hormon meningkatmenurun dan kemudian mengganggu fungsi organ Hayes Robertson 2002; Henderson 1997. Hormon terbukti berperan penting dalam menginduksi perkembangan berbagai jenis kanker seperti kanker payudara, endometrium, ovarium, prostat, tiroid, testis, dan tulang. Secara normal pertumbuhan dan fungsi normal organ- organ tersebut berada di bawah pengendalian hormon steroid atau hormon polipeptida. Hormon dapat berperan dalam perkembangan kanker tanpa memerlukan suatu inisiator luar seperti kimiawi atau radiasi ionisasi Hayes 2002. Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http:www.software602.com Peranan hormon dalam pertumbuhan kanker saat ini sudah banyak diketahui terutama untuk kanker payudara yang banyak dipengaruhi oleh estrogen. Terjadinya kanker disebabkan karena stimulasi yang berlebihan dari hormon yang bekerja melalui reseptornya pada organ tersebut Ellis Swain 1996; Hayes 2002; Key 1999; Sutandyo Hariani 2005. Jenis obat pada terapi hormon antara lain estrogen, antiestrogen, progesteron, adenokortikosteroid, dan androgen. Contohnya adalah tamoksifen untuk kanker payudara bekerja pada reseptor estrogen di jaringan sehingga berefek antiestrogen. Dan aminogluthimide adalah jenis aromatase inhibitor yang bekerja pada enzim aromatase yaitu konverter estrogen sehingga berefek inhibitor sintesis estrogen Jones Buzdar 2004; Osborne 1998; Weippl Goss 2006. 2.3.5.5.Modalitas Terapi Target Terapi target adalah usaha untuk mengurangi jumlah target yang potensial untuk mendapatkan efek terapi, dari beberapa ratus target menjadi 20 atau 30 target. Hal ini dapat dilakukan dengan cara menghambat atau menghentikan aktivasi proto-onkogen agar tetap dalam bentuk yang tidak teraktivasi atau dengan cara mengunci protein penekan tumor dalam posisi yang aktif. Cara kerja terapi target adalah dengan menutup reseptor yaitu reseptor tirosin kinase, agar tidak dapat berikatan dengan ligan spesifik sehingga tidak terjadi kaskade sinyal di bawahnya dan pada akhirnya tidak terjadi transkripsi. Bentuk terapi target yaitu berupa antibodi monoklonal, yaitu antibodi spesifik terhadap antigen yang diproduksi oleh hibridoma sel B untuk mendeteksi molekul tertentu seperti antigen tumor. Antibodi monoklonal dapat mengenali antigen spesifik tumor secara tepat sehingga dalam imunoterapi kanker diberi julukan magic bullet Clark 1996; Ross 2005.

2.3.5.6. Pengobatan Komplementer dan Alternatif