Analisis Alokasi RTH Potensial sebagai Daerah Resapan dan Kondisi Keberadaan RTH Analisis Luas RTH yang dibutuhkan sebagai Daerah Resapan

4.1.5 Kondisi Hidrologi

Kondisi hidrologi untuk air permukaan yaitu sungaisalurankanal yang digunakan sebagai sumber air minum, usaha perikanan, pertanian dan usaha perkotaan, seperti terlihat pada Tabel 8. Daerah di sebelah selatan dan timur Jakarta terdapat rawasitu dengan total luas mencapai 96,5 ha, dimana kedua wilayah ini cocok digunakan sebagai daerah resapan air, dengan iklimnya yang lebih sejuk. Tabel 8 Peruntukan Air Sungai di Wilayah DKI Jakarta No Sistem Aliran Sungai di Wilayah DKI JakartaWilayah Sungai Batas Golong an Peruntukan Sungai I Wilayah Pengembangan Barat 1. Sistem Aliran Sungai Kamal Sungai Kamal Hulu sungai di Jakarta s.d muara Sungai Kamal D Pertanian 2. Sistem Aliran Cengkareng Drain Kali Mookervart Hulu sungai di Jakarta s.d Cengkareng Drain C Perikanan Kali Angke Hulu sungai di Jakarta s.d Cengkareng Drain C Perikanan Sungai Pesanggrahan Hulu sungai di Jakarta s.d Cengkareng Drain C Perikanan Sungai Sepak Hulu sungai di Jakarta s.d Cengkareng Drain C Perikanan Sungai Grogol Hulu sungai di Jakarta s.d sodetan Sungai Pesanggrahan C Perikanan Cengkareng Drain Hulu Cengkareng Drain s.d Pintu Air II Pesing C Perikanan Cengkareng Drain Pintu Air II s.d Muara Cengkareng Drain D Pertanian Usaha Perkot. II Wilayah Pengembangan Tengah 1. Sistem Aliran Sungai Angke Sungai Angke Pintu Air Cengkareng Drain s.d Muara Sungai Angke D Usaha Perkotaan Sungai Pesanggrahan Cabang ke Sungai Angke s.d Sungai Angke D Usaha Perkotaan Kali Mookervart Pintu Air Cengkareng Drain s.d Sungai Angke D Usaha Perkotaan Sungai Grogol Sodetan ke Sungai Pesanggrahan s.d sodetan Grogol ke Sungai Angke D Usaha Perkotaan Sungai Krukut Hulu Sungai di Jakarta s.d Banjir Kanal B Air baku air minum Kali Mampang Hulu Sungai di Jakarta s.d Sungai Krukut B Air baku air minum Sungai Kalibaru Hulu Sungai di Jakarta s.d Banjir Kanal B Air baku air minum Sungai Ciliwung Hulu Sungai di Jakarta Pintu Air Manggarai s.d pertemuan Sungai Angke B Air baku air minum Tabel 8 lanjutan No Sistem Aliran Sungai Di Wilayah Dki Jakarta Sungai Batas Golong an Peruntukan Sungai 2. Sistem Aliran Kali Muara Karang Kali Duri Hulu Sungai di Jakarta s.d pertemuan Sungai Grogol D Usaha Perkotaan Sungai Grogol Sodetan Grogol Sekretaris s.d Muara Karang D Usaha Perkotaan Kali Mati Sodetan Sungai Angke s.d Kali Karang D Usaha Perkotaan 3. Sistem Aliran Waduk Pluit Sungai Ciliwung Gajah Mada Percabangan di Istiqlal s.d Waduk Pluit D Usaha Perkotaan Sungai Ciliwung Kota Pintu air Sungai Ciliwung – Pitu Besi s.d Sungai Ciliwung – Gajah Mada D Usaha Perkotaan Kali Surabaya Banjir Kanal s.d pertemuan Krukut D Usaha Perkotaan Kali Cideng Hulu sungai s.d Sungai Krukut D Usaha Perkotaan Sungai Krukut Banjir Kanal s.d Waduk Pluit D Usaha Perkotaan 4. Sistem Aliran Ciliwung G. Sahari Sungai Ciliwung Pintu Air Manggarai s.d Muara Marina D Usaha Perkotaan III Wilayah Pengembangan Timur 1. Sistem Aliran Sungai Sentiong Kalibaru Timur Hulu sungai di Jakarta s.d Muara Sentiong D Usaha Perkotaan 2. Sistem Aliran Sungai Sunter Sungai Cipinang Hulu sungai di Jakarta s.d S. Sunter D Usaha Perkotaan Kali Sunter Hulu sungai di Jakarta s.d pertemuan Sungai Cipinang Pertemuaan Cipinang Sunter s.d muara D Usaha Perkotaan Sodetan Sungai Sunter – Cakung Sungai Sunter s.d Sungai Cakung D Usaha Perkotaan Sungai Utan Kayu Kalibaru Timur s.d Kali Sunter D Usaha Perkotaan 3. Sistem Aliran Cakung Drain Sungai Cakung Hulu sungai di Jakarta s.d Cakung Drain Pintu air D Usaha Perkotaan Sungai Buaran Hulu sungai di Jakarta s.d Cakung Drain D Usaha Perkotaan Sungai Jati Kramat Hulu sungai di Jakarta s.d S. Buaran D Usaha Perkotaan Cakung Drain Hulu Cakung Drain s.d muara D Usaha Perkotaan Sungai Marunda Hulu sungai di Jakarta s.d muara D Usaha Perkotaan Kali Blencong Hulu sungai di Jakarta s.d Sungai Marunda D Usaha Perkotaan IV Situ, RawaEmpang, Danau di DKI Jakarta Situ-situ di wilayah DKI Jakarta C Perikanan Sumber : Keputusan Gubernur KDKI Jakarta No. 5821995

4.2 Luas Wilayah, Jumlah, Laju Pertumbuhan, dan Kepadatan Penduduk di Wilayah DKI Jakarta

Jumlah penduduk ke 5 wilayah DKI Jakarta tanpa penduduk Kab. Kep. Seribu tahun 2006 tercatat sebanyak 7.501.734 jiwa dengan laju pertumbuhan penduduk 0,003 dan luas wilayah sebesar 64.942,56 ha tidak termasuk Kab. Kep. Seribu. Klasifikasi kepadatan penduduk menurut Perda DKI Jakarta No. 6 tahun 1999 terbagi menjadi 5 yaitu kepadatan rendah sampai dengan tinggi seperti tercantum pada Tabel 120, untuk rata-rata kepadatan penduduk di wilayah DKI Jakarta termasuk klasifikasi kepadatan menengah yaitu sebesar 115,51 jiwaha. Perhitungan laju pertumbuhan penduduk dari jumlah penduduk selama 5 tahun terakhir tahun 2002-2006 dan kepadatan penduduk per-kecamatan dapat dilihat pada Tabel 9, 10 dan 11 serta Gambar 12. Tabel 9 Jumlah dan Laju Pertumbuhan Penduduk di Wilayah DKI Jakarta Tahun 2002-2006 Tahun Jumlah Penduduk DKI Jakarta Laju pertumbuhan penduduk 2002 7.419.371 2003 7.442.210 2004 7.460.855 2005 7.463.504 2006 7.501.734 0,003 Tabel 10 Klasifikasi Kepadatan Penduduk Klasifikasi Kepadatan Penduduk Jenis Kepadatan 50 jiwaha rendah 51-100 jiwaha menengah rendah 101-300 jiwaha menengah 301-500 jiwaha menengah tinggi 500 jiwaha tinggi Sumber : Perda DKI Jakarta No. 6 tahun 1999 Tabel 11 Luas Wilayah, Jumlah dan Kepadatan Penduduk Per-Wilayah DKI Jakarta No Wilayah Luas Area ha per Wilayah 2006 Jumlah Penduduk 2006 Kepadatan Penduduk jiwaha Tingkat Kepadatan 1 Jakarta Selatan 14.573,00 1.734.674 119,03 menengah 2 Jakarta Barat 12.819,00 1.565.947 122,16 menengah 3 Jakarta Pusat 4.820,00 878.918 182,35 menengah 4 Jakarta Timur 18.775,00 2.141.228 114,05 menengah 5 Jakarta Utara 13.955,56 1.180.967 84,62 menengah rendah DKI Jakarta 64.942,56 7.501.734 115,51 menengah Tidak Termasuk Kab. Kep Seribu