Khususnya pada penelitian ini, sikap atau perilaku antara responden yang muda dengan responden yang muda tidak berbeda karena kebutuhan mereka satu
sama lain adalah sama dalam hal pemanfaatan jasa lingkungan sungai. Perilaku responden yang tua dengan responden yang muda dalam hal membuang sampah
ke sungai tidak ada bedanya. Begitu juga dengan perilaku responden yang memanfaatkan sungai untuk kegiatan MCK, perilaku responden terhadap kegiatan
pemanfaatan sungai untuk tempat rekreasi dan perilaku responden terhadap pemanfaatan sungai sebagai sumber perekonomian masyarakat tidak ada bedanya
antara responden muda dan yang tua. Hal ini juga dapat disebabkan oleh faktor pengaruh kebudayaan yang mempunyai pengaruh besar terhadap pembentukan
sikap seseorang, dan pengaruh kebudayaan kebiasaan seseorang tidak memandang seseorang yang muda atau yang tua.
2. Hubungan Antara Pekerjaan Dengan Perilaku Responden
Perilaku responden yang membuang sampah ke sungai , memanfaatkan sungai untuk MCK dan untuk kegiatan rekreasi secara nyata dipengaruhi oleh
pekerjaan mereka. Perilaku responden yang membuang sampah ke sungai dan yang memanfaatkan sungai untuk MCK berkorelasi positif dengan pekerjaan.
Artinya, semakin tinggi tingkat kesibukan seseorang dalam bekerja, maka semakin berkurang keterlibatannya terhadap pemanfaatan jasa lingkungan sungai.
Sementara korelasi negatif terdapat pada hubungan pekerjaan responden dengan perilakunya dalam memanfaatkan sungai yang sengaja dibuat untuk
tempat rekreasi seperti untuk memancing. Semakin tinggi tingkat kesibukan seseorang maka akan timbul rasa jenuh terhadap pekerjaannnya tersebut, sehingga
memicu rasa keinginannya malakukan kegiatan rekreasi yang bisa menyegarkan dirinya dari kejenuhan tadi, yaitu seperti dengan memancing di sungai.
Sedangkan hubungan antara pekerjaan dengan perilaku responden yang memanfaatakan sungai sebagai sumber perekonomian masyarakat, tidak
berpengaruh nyata satu sama lain. Hal ini menunjukkan bahwa seseorang yang memiliki pekerjaan yang berbeda, tidak berpengaruh pada perilakunya yang
berbeda dalam memanfaatkan sungai sebagai sumber perekonomian masyarakat.
Universitas Sumatera Utara
3. Hubungan Antara Pendidikan Dengan Perilaku Responden
Pendidikan berpengaruh nyata pada perilaku responden yang membuang sampah ke sungai, memanfaatkan sungai untuk MCK dan yang memanfaatkan
sungai untuk kegiatan memancing. Korelasi positif terdapat pada hubungan pendidikan dengan perilaku membuang sampah dan memanfaatkan sungai untuk
MCK. Hubungan positif ini menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat
pendidikan seseorang maka semakin jarang sekali ia membuang sampah atau limbah ke sungai, karena mereka sadar bahwa dengan seringnya membuang
sampah ke sungai akan merusak kelestarian lingkungan sungai, dan demikian mereka juga akan tidak atau kurang mau memanfaatkan air sungai untuk MCK,
karena airnya sudah tercemar. Sedangkan perilaku responden yang memanfaatkan sungai untuk sarana rekreasi seperti memancing memiliki hubungan yang negatif,
artinya semakin tinggi tingkat pendidikannya, dia semakin sering melakukan kegiatan rekreasi seperti memancing, karena mereka memahami bahwa rekreasi
juga kebutuhan spritual yang bisa menyegarkan kepenatan dalam kehidupan sehari-hari.
4. Hubungan Antara Lama Bermukim Dengan Perilaku Responden