Kendala yang sering dialami oleh DTKTB Medan adalah bahwa banyak sekali masyarakat yang tinggal di bantaran Sungai Deli adalah penduduk illegal
yang tidak memiliki Izin Mendirikan Bangunan IMB. Mereka merupakan penduduk liar yang sering membuat tatanan kota menjadi tidak teratur, karena
mereka sesuka hati membangun tempat tinggalnya tanpa harus memperhatikan jalur dan batas mana yang memang diperuntukkan untuk pemukiman.
Rata-rata pemukiman yang ada di bantaran sungai adalah pemukiman kumuh, sehingga dapat merusak tatanan ruang Kota Medan. Hal ini juga
disebabkan karena kurangnya dana pemerintah untuk pemberian ganti rugi kepada masyarakat tersebut, oleh sebab itu hingga saat ini masih banyak dijumpai
pemukiman yang berada di kawasan jalur hijau. Perencanaan kawasan pemukiman dan industri dimaksudkan agar tidak terjadi pencemaran lingkungan
sungai dari kegiatan yang ada sehingga dapat dipantau dengan mudah dan cepat sehingga penanggulangannya dapat dilakukan secara terpadu dan daya dukung
alam lingkungan sungai sekitar tetap terejamin bagi kelangsungan hidup manusia. Melalui perencanaan kawasan yang baik, maka keseimbangan kebutuhan
antara keperluan untuk pemukiman dengan kegiatan industri dapat diatur tanpa merugikan salah satu pihak. Melalui perencanaan kawasan yang baik maka tidak
mungkin izin kegiatan industri dan pendirian bangunan diberikan secara sembarangan.
2. Dinas Perumahan dan Permukiman Kota Medan
Dinas Perumahan dan Permukiman Kota Medan adalah unsur pelaksana Pemerintah Kota Medan dalam bidang bangunan dan perumahan yang dipimpin
oleh seorang kepala dinas yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Daerah melalui Sekretaris Daerah. Sesuai dengan pasal 3 dari Keputusan
Walikota tersebut, bahwa Dinas Perumahan dan Permukiman mempunyai tugas melaksanakan sebagian urusan rumah tangga daerah dalam bidang perumahan dan
permukiman, antara lain menyangkut bina lingkungan, pembangunan, pemeliharaan dan pengelola bangunan pemerintah dan rumah dinas, bina teknik
dan pemberdayaan masyarakat serta melaksanakan tugas pembantuan sesuai dengan bidang tugasnya.
Universitas Sumatera Utara
Adapun beberapa fungsi pasal 4 yang berpengaruh terhadap pengaturan perumahan dan permukiman masyarakat diantaranya adalah bahwa dinas ini
berfungsi menyiapkan kebijakan dan strategi pembangunan perumahan dan permukiman, memberikan pembinaan dan pengaturan perumahan dan
permukiman, mengendalikan pembnagunan perumahan dan pemukiman serta merumuskan dan menggalangkan pemberdayaan masyarakat dalam pembangunan
perumahan dan permukiman. Kepala Tata Usaha Dinas Perumahan dan Pemukiman Kota Medan, menyatakan bahwa sejauh ini Dinas Perumahan dan
Permukiman Kota Medan kegiatannya belum terfokus untuk melakukan pembinaan, pengaturan, pengendalian dan pemeliharaan perumahan dan
permukiman penduduk atau masyarakat, apalagi perumahan dan permukiman masyarakat bantaran sungai.
Sampai saat ini mereka masih menggalakkan kegiatan perencanaan pembangunan, pemeliharaan, pengelolaan prasarana dasar, sarana lingkungan dan
bangunan pemerintah rumah dinas. Hal ini mengakibatkan tatanan perumahan dan permukiman di sekitar bantaran sungai terlihat tidak bagus.
Hal ini juga dipengruhi oleh faktor bahwa Dinas Perumahan dan Permukiman ini merupakan dinas yang baru terbentuk berjalan 6 tahun, sehingga
Peraturan Daerah yang khusus mengatur tatanan perumahan dan permukiman masyarakat bantaran sungai belum ada di keluarkan sampai tahun ini. Hal ini akan
berdampak kepada banyaknya perumahan dan permukiman penduduk di bantaran sungai yang bangunannya illegal, karena pendirian bangunan tersebut tidak sesuai
dengan prosedur pendirian bangunan yang seharusnya telah ditetapkan ketentuannya.
3. Dinas Lingkungan Hidup Energi dan Sumber Daya Mineral