Subsektor Lembaga Keuangan Bukan Bank c. Subsektor Jasa Penunjang Keungan Subsektor Sewa Bangunan e. Subsektor Jasa Perusahan Pengolahan dan Perhitungan Pendapatan PDRB

5. SEKTOR BANGUNAN

6. SEKTOR PERDAGANGAN, HOTEL. DAN RESTORAN

a. Subsektor Perdagangan Besar dan Eceran b. Subsektor Hotel c. Subsektor Restoran

7. SEKTOR PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI

a. Subsektor Pengangakutan 1. Angkutan Rel 2. Angkutan Jalan Laut 3. Angkutan Laut, Sungai, dan Danau 4. Angkutan Udara 5. Jasa Penunjang Angkutan b. Subsektor Komunikasi

8. SEKTOR KEUANGAN, PERSEWAAN, DAN JASA PERUSAHAAN a. Subsektor Bank

b. Subsektor Lembaga Keuangan Bukan Bank c. Subsektor Jasa Penunjang Keungan

d. Subsektor Sewa Bangunan e. Subsektor Jasa Perusahan

Universitas Sumatera Utara

9. SEKTOR JASA-JASA

a. Subsektor Pemerintah b. Subsektor Swasta 1. Sosial Kemasyarakatan 2. Hiburan dan Rekresi 3. Perorangan dan Rumah Tangga Namun penulis hanya membatasi peramalan Produk Domestik Regioanal Bruto PDRB atas nama sektor pertanian dan sektor perdagangan , hotel dan restoran saja.

2.5 Pengolahan dan Perhitungan Pendapatan PDRB

2.5.1.Perhitungan atas Dasar Harga Berlaku PDRB atas dasar harga berlaku merupakan jumlah seluruh NTB atau nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh unit-unit produksi dalam suatu periode tertentu, dan biasanya suatu tahun yang nilai dengan harga tahun yang bersangkutan. NTB atas dasar harga berlaku yang didapat dari selisih output dengan biaya antara yang dinilai masing- masing atas dasar harga berlaku adalah menggambarkan perubahan volume kuantum produksi yang dihasilkan dan tingkat perubahan harga masing-masing kegiatan, subsektor dan sektor, maka penilaian NTBOutput dilakukan sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara 1. Untuk sektor–sektor primer yang produksinya bisa diperoleh secara langsung dari alam seperti pertanian, pertambangan dan penggalian, pertama kali dicari kuantum produksi dengan satuan skunder yang biasa digunakan. Setelah itu ditentukan kualitas dari barang yang dihasilkan. 2. Untuk sektor-sektor sekunder yang terdiri dari sektor industri, listrik, gas dan air bersih serta sektor bagunan, perhitungan sama dengan sektor primer. Data yang diperlukan adalah data kuantum produksi yang dihasilkan, serta harga produsen masing-masing kegiatan subsektor dan sektor yang bersangkutan. 3. Untuk sektor-sektor secara umum produksinya berupa jasa seperti sektor perdagangan, restoran dan hotel, penggangkutan dan komunikasi, bank dan lembaga keungan lainnya, sewa rumah dan jasa, untuk perhitungan kuantum produksinya dilakukan dengan mencari imdikator produksi yang sesuai dengan masing-masing kegiatannya, subsektor dan sektor.

2.5.2 Perhitungan atas Dasar Harga Konstan

Perhitungan atas dasar harga konstan ini pengertiannya sama dengan harga berlaku, tetapi penilainnya dilakukan dengan satu tahun dasar tertentu. NTB atas dasar harga konstan ini hanya menggambarkan perubahan volumekuantum produksi saja. Pegaruh perubahan harga telah dihilangkan dengan cara menilai dengan harga satu tahun dasar tertentu. Universitas Sumatera Utara Perhitungan atas dasar harga konstan berguna untuk melihat perubahan ekonomi secara keseluruhan atau sektoral. Juga untuk melihat perubahan struktur perekonomian suatu kabupaten satau kotamadya di propinsi dari tahun ke tahun.

2.6 Uraian Sektoral