Metode Peramalan Yang Digunakan

e. Sistem Pemantauna dari Tiga Trigg Tracking Signal

2.3 Metode Peramalan Yang Digunakan

Untuk mendapatkan satu hasil yang baik dan tepat maka haruslah diketahui dan digunakan metode peramalan yang tepat. Untuk meramalkan Pendaptan Produk Domestik Regional Bruto PDRB sektor Pertanian dan sektor Perdagangan , Hotel dan Restoran menggunakan metode smoothing rata-rata bergerak Double Moving Avarage. Salah satu cara untuk mengubah pengaruh data masa lalu terhadap nilai tengah sebagai ramalan adalah dengan menentukan sejak awal berapa nilai tengah. Untuk menggambarkan prosedur ini digunakan istilah rata-rata Moving Avarage, karena setiap muncul nilai observasi baru, nilai rata-rata baru dapat dihitung dengan membuang nilai abservasi yang paling lama dan memasukkan nilai terbaru. Rata-rata bergerak ini kemudian akan menjadi ramalan untuk periode mendatang. Yang dilakukan disini pada masing-masing langkah sebenarnya hanyalah menghitung kembali rata-rata dengan menambahkan nilai berikutnya dan menggugurkan pengamatan yang terjadi pada M periode sebelumnya. Maka rumus rata-rata bergerak dapat dituliskan dalam bentuk berikut ini: Universitas Sumatera Utara Waktu Rata-rata bergerak Ramalan T T+1 T+2 _ X = T X X X T + + + ... 2 1 T X X X X T 1 3 2 ... + − + + + = T X X X T 2 3 ... + − + + = F T+1 = ∑ + − = T i i T X X 1 F T+2 = ∑ + = − = 1 2 T i i T X X F T+3 = ∑ + = − = 2 3 T i i T X X Karena seorang peramalan harus memilih jumlah periode T dalam rata bergerak, maka ada baiknya bebrapa aspek dari pemilihan ini dikemukakan. 1. MA 1 : yaitu rata-rata bergerak dengan orde 1 2. X T : Nilai data terakhir yang diketahui yang digunakan sebagai ramalan untuk periode berikutnya. Pada data pendapatan Produk Domestik Regional Bruto dapat dilihat bahwa data yang diamati merupakan suatu daret secara tetap meningkat tanpa unsur kesalahan random yang menghasilkan trend linier meningkat. Dengan menggunakan MA 3 sebagai ramalan untuk priode mendatang. Prosedur Peramalan rata-rata bergerak linier meliputi 3 aspek, yaitu : 1. Penggunaan rata-rata bergerak tunggal pada waktu t ditulis S t 2. Penyesuaian yang merupakan perbedaan antara rata-rata bergerak tunggal dan ganda pada waktu t. 3. Penyelesaian untuk kecenderungan dari priode t ke priode t +1 atau ke priode t +m jika ingin meramalkan m periode ke depan. Universitas Sumatera Utara Secara umum penyesuaian prosedur rata-rata bergerak linier dapat diterangkan melalui perasamaan berikut ini: S’ t = N x X X X N t t t t 1 2 1 ... + − − − + + + + ……………………………………. 2-1 S’’ t = N S S S S N t t t t 1 2 1 ... + − − − + + + + ………………………………….. 2-2 a t = S’ t + S’ t -S’’ t = 2S’ t -S’’ t …………………………………………. 2-3 b t = 1 2 − N S’ t -S’’ t …………………………………………………… 2-4 F t+m = a t + b t m ………………………………………………………… 2-5 Dalam metode rata-rata bergerak linier LMA ramalan untuk periode t +1 persaman 2-5 adalah : F t+1 = a t + b t = 2 S’ t -S’’ I + 1 2 − N S’ t –S’’ t =       −1 2 N N S’ t -       − + 1 1 N N S’’ t Untuk menghitung nilai kesalahan error ramalan tersebut, dapat digunakan rumus dibawah ini : e = X t+1 – F t+1 …………………………………………………………. 2-6 e 2 = X t+1 - F t+1 2 ………………………………………………………. 2-7 Universitas Sumatera Utara Bilamana deret data menunjukkan trend. Maka MA tunggal akan menghasilkan sesuatu yang menyerupai kesalahan sistematis, dan kesalahan sistematis ini dapat dikurangi dengan menggunakan perbedan antara nilai rata–rata bergerak tunggal dan nilai rata-rata bergerak ganda. Persamaan 2-1 mempunyai keterangan bahwa saat periode waktu t mempunyai nilai masa lalu sebanyak N. nilai MA N tunggal dituliskan dengan S’ t . persamaan 2-2 menganggap bahwa semua rata-rata bergerak tunggal S’ telah dihitung. Dengan persamaan 2-2 itu kita menghitung rata-rata bergerak N periode dari nilai-nilai S; tersebut. Rata-rata bergerak ganda dituliskan sebagai S’’. persamaan 2-3 mengacu terhadap penyesuian MA tunggal S’t dengan perbedaan S;t-S’t dan persamaan 2-4 menentukan taksiran dari periode waktu yang satu ke periode berikutnya. Ahir persamaan 2-5 menunjukkan bagaimana memperoleh ramalan untuk m periode kemuka dari t. Ramalan untuk m periode kemuka adalah a t dimana merupakan nilai rata-rata yang disesuaikan untuk priode t ditambah m kali komponen kecenderungan b t Bila semua hasil hitung telah dapat, maka semua data yang telah didapat dimasukkan kedalam contoh tabel rata-rata bergerak ganda berikut ini: Universitas Sumatera Utara Tabel 2.1 Rata –rata Begerak 3 Tahunan Sebagai Peramalan Tingkat Pendapatan PDRB Periode tahun 1 Pen dap atan 2 Rata- rata Bergerak 3 Periode Dari 1 3 Rata- rataBerg erak3 Periode Dari 2 4 Nilai a 5 Nilai b 6 Nilai a+bm Bila M=1 7 Kesala han ramala n e 8 Kesala han ramala n kuadr at e t 1 X1 - - - - - - - 2 X2 - - - - - - - 3 X3 2-1 - - - - - - 4 X4 - - - - - - - 5 X5 - 2-2 2-3 2-4 - - - 6 X6 - - - - 2-5 2-6 2-7 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - N Dst Dst Dst Dst Dst Dst Dst Dst Perlu dipahami bahwa tidak ada satu metode terbaik untuk suatu peramalan. Metode yang memberikan hasil ramalan secara tepat belum tentu tepat untuk meramalkan data yang lain. Dalam peramalan time series, metode peramalan terbaik adalah metode yang memenuhi kriteria ketepatan ramalan. Kriteria ini berupa Mean Universitas Sumatera Utara Squared Error MSE, Mean Absolute Percentage Error MAPE , dan Mean Absolute Deviation MAD. Untuk nilai tengah kesalahan kuadrat Mean Square Error ditulis dengan : MSE = n Fi Xi n i 2 1 ∑ = − Untuk nilai tengah kesalahan persentase absolute Mean Absolute Percentage Error ditulis dengan : MAPE = n PE n i i ∑ =1 Dimana PE merupakan kesalahan persentasenya Percentage Error : PE =       − i i i X F X x 100 Untuk nilai tengah deviasi absolut Mean Absolute Deviation , ditulis dengan : MAD = n Fi Xi n i ∑ = − 1 Sedangkan untuk mengetahui nilai kesalahan dapat dilihat dalam tabel berikut ini : Universitas Sumatera Utara Tabel 2.2 Nilai Kesalahan Peri ode 1 PDRB Sektor Pertanian Xi 2 Peramal an Fi 3+ Kesala han Xi-Fi Kesalahan Absolute Fi Xi − Kesalahan Kuadrat 2 Fi Xi − Kesalahan Persentase PE i i i X F X − x100 Kesalahan Persentase Absolute APE       − i i i X F X x100 1 X 1 F 1 … … … … … 2 X 2 F 2 … … … … … 3 X 3 F 3 … … … … … 4 X 4 F 4 … … … … … 5 X 5 F 5 … … … … … 6 X 6 F 6 … … … … … 7 X 7 F 7 … … … … … 8 … … … … … 2.4 Produk Domestik Regional Bruto Untuk menghitung ataupun mengelola pendapatan Produk Domestik Regional Bruto PDRB pada suatu kabupaten atau kotamadya terlebih dahulu perlu dimegerti beberapa konsep dan defenisi dari unsur-unsur pokok sebagai berikut : a. Output Yang dimaksud dengan output adalah nilai barang atau jasa yang dihasilkan dalam suatu periode tertentu, biasanya satu tahun. Jenis output ada tiga macam, yaitu: 1. Output Utama Output menjadi utama produksi 3. Output Sampingan, dan bukan menjadi tujuan utama produksi Universitas Sumatera Utara 2. Output ikutan, yaitu output yang terjadi berasam-sama atau tidak dapat dihindarkan dengan output utamanya. b. Biaya Antara Biaya antara adalah barang-barang tidak tahan lama dan jasa-jasa yang digunakan atau habis dalam proses produksi. Barang-barang yang tahan lama yang pada umumnya lebih dari satu tahun, dan tidak habis dalam proses produksi tidak termasuk sebagai biaya antara dan disebut sebagai barang modal. c. Nilai Tengah 1. Nilai Tambah Bruto Merupakan selisih antara output dan biaya antara. Dengan kata lain merupakan produk dari proses produksi. 2. Nilai Tambah Netto Nilai tambah Netto adalah apabila suatu penyusutan dikeluarkan nilai tambah bruto, maka akan diperoleh Nilai Tambah Netto. Yang dimaksud dengan Produk Domestik Regional Bruto adalah seluruh produk barang atau jasa yang dihasilkan oleh suatu wilayah ditambah dengan pendapatan produk dari luar daerah. Dan adapun pengertian nilai tambah bruto adalah merupakan selisih antara output dan biaya antara, dengan kata nilai tambah bruto merupakan produk dari hasil proses produksi. Universitas Sumatera Utara Pengertian Produk Domestik Regional Bruto yaitu adalah keseluruhan produk dari hasil proses produksi dari sektor maupun subsektor lapangan usaha dari wilayah ataupun daerah. Sektor-sektor lapangan usaha tersebut terdiri dari : 1. SEKTOR PERTANIAN a. Subsektor Tanaman Bahan Makanan b. Subsektor Tanaman Pertanian c. Subsektor Peternakan dan Hasil-hasilnya d. Subsektor Kehutanan dan Perkebunan e. Subsektor Perikanan

2. SEKTOR PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN

a. Subsektor Minyak dan Gas Alam b. Subsektor Pertambahan Tanpa Migas c. Subsektor Penggalian

3. SEKTOR INDUSTRI PENGOLAHAN

a. Subsektor Industri Besar Dan Sedang b. Subsektor Industri Pengilangan Minyak c. Susektor Industri Kecil dan Rumah Tangga

4. SEKTOR LISTRIK, GAS DAN AIR BERSIH

a. Subsektor Listrik b. Subsektor Gas Kota c. Subsektor Air Bersih Universitas Sumatera Utara

5. SEKTOR BANGUNAN

6. SEKTOR PERDAGANGAN, HOTEL. DAN RESTORAN

a. Subsektor Perdagangan Besar dan Eceran b. Subsektor Hotel c. Subsektor Restoran

7. SEKTOR PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI

a. Subsektor Pengangakutan 1. Angkutan Rel 2. Angkutan Jalan Laut 3. Angkutan Laut, Sungai, dan Danau 4. Angkutan Udara 5. Jasa Penunjang Angkutan b. Subsektor Komunikasi

8. SEKTOR KEUANGAN, PERSEWAAN, DAN JASA PERUSAHAAN a. Subsektor Bank

b. Subsektor Lembaga Keuangan Bukan Bank c. Subsektor Jasa Penunjang Keungan