3.9 Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis dilakukan dengan pengujian linear berganda. Menurut Situmorang dan Lufti 2012:151 regresi linear berganda ditujukan untuk
menentukan hubungan linear antara beberpa variabel bebas yang biasa disebut X1, X2, X3, dan seterusnya dengan variabel terikat yang disebut Y.
Model regresi berganda yang digunakan:
Y = β₀ + β₃X₃ + β₄X₄ + β₅X₅ +e
Dimana: Y
= variabel dependen atau kriterium, yaitu variabel yang nilainya akan diprediksi harga saham
β₀ = konstanta
β₁, β₂, β₃, β₄, β₅, β
6
= koefisien regresi X
1
= variabel independen, yaitu Return on Asset X
2
= variabel independen, yaitu Return on Equity X
3
= variable independen, yaitu Net Profit Margin e
= variabel pengganggu atau Error Term residual Pengujian hipotesis menggunakan analisis regresi berganda karena ada dua
atau lebih variabel independennya. Pengujian hipotesis ditujukan untuk menguji ada tidaknya pengaruh dari variabel independen secara keseluruhan terhadap
variabel dependen.
1. Uji Signifikansi Parsial Uji t
Uji test of significance uji t statistik digunakan untuk menentukan pengaruh variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen bersifat
Universitas Sumatera Utara
signifikantidak signifikan. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan probabilitas signifikan dengan tingkat kesalahan 5 atau 0,05.
Ho : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel Ha
: Terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel Jika nilai t hasil regresi mempunyai signifikasi yang lebih besar dari 0.05
dan t hitung lebih baik dari t tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima. −
jika t
hitung
t
tabel
pada α 0.05, maka Ha ditolak −
jika t
hitung
tt
abel
pada α 0.05, maka Ha diterima.
2. Uji Signifikansi Simultan Uji F
Uji Varians Fisher uji F statistik digunakan untuk menguji pengaruh seluruh variabel bebas secara simultan terhadap variabel terikat. Pengujian ini
dilakukan dengan probabilitas signifikan dengan tingkat kesalahan 5 atau 0,05.
Ho : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel Ha
: Terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel Jika nilai F hasil regresi mempunyai signifikansi yang lebih besar dari 0.05
dan F hitung lebih kecil dari F tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak. Sebaliknya jika nilai F hasil regresi mempunyai signifikansi yang lebih kecil dari
0,05 dan F hitung lebih besar dari F tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima. − jika F
hitung
F
tabel
pada α 0.05, maka Ha ditolak dan − jika F
hitung
F
tabel
pada α 0.05, maka Ha diterima.
3. Uji Multiple Correlation Uji R
Uji Multiple Correlation Uji R dilakukan untuk menentukan apakah hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikatnmya kuat atau lemah,
Universitas Sumatera Utara
yang dapat dilihat dari nilai R apakah lebih besar atau lebih kecil dari 0,5. Jika lebih besar dari 0,5, berarti hubungan variabel bebas dengan variabel terikat
adalah kuat, sebaliknya jika R lebih kecil dari 0,5 maka hubungan variabel bebas dengan variabel terikat lemah.
4. Uji Multiple Determination Uji R
2
Uji Multiple Determination Uji R² dilakukan untuk mengkaji seberapa besar variabel bebas dapat menjelaskan perubahan pada variabel terikat. Nilai
koefisien regresi berganda berada antara 0 sampai 1. Semakin besar nilai R² mendekati nilai 1 menunjukan semakin besar kemampuan variabel bebas
menjelaskan perubahan pada variabel terikat. Dasar yang digunakan dalam pengambilan keputusan terhadap nilai R dari analisis korelasi, yaitu:
1. Interval nilai R 0,001 – 0,200 menunjukan korelasi sangat lemah 2. Interval nilai R 0,201 – 0,400 menunjukan korelasi lemah
3. Interval nilai R 0,401 – 0,600 menunjukan korelasi cukup kuat 4. Interval nilai R 0,601 – 0,800 menunjukan korelasi kuat
5. Interval nilai R 0,801 – 1,000 menunjukan korelasi sangat kuat
3.10 Pengujian Asumsi Klasik