Cadangan Pangan Kinerja Pelayanan Badan Ketahanan Pangan

_____________________________________________________ RENSTRA_BKP 2016 2021 30 200 ton beras, dan kab kota minimal 100 ton beras pada tahun 2015. Hal ini juga diperkuat dengan Peraturan Gubernur Sumatera Barat Nomor 43 Tahun 2011 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Gubernur Sumatera Barat Nomor 22 Tahun 2013 tentang Pengelolaan Cadangan Pangan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat. Dalam hal ini sampai tahun 2015, Badan Ketahanan Pangan Provinsi Sumatera Barat telah memiliki cadangan pangan sebanyak 272,8 Ton ekuivalen beras atau sebesar 136,40 dari target SPM tahun 2015 terdiri dari tahun 2011 sebanyak 54 ton, tahun 2012 sebanyak 20,8 ton, tahun 2013 sebanyak 30 ton, tahun 2014 sebanyak 118,8 ton dan tahun 2015 sebanyak 50 ton. Cadangan pangan tersebut telah dimanfaatkan sebanyak 49 ton, dengan demikian stok cadangan pangan provinsi sebanyak 223,8 ton beras. Selama tahun 2011 s d tahun 2015, dana cadangan pangan tersebut telah dimanfaatkan pada saat terjadi bencana, yaitu telah direalisasikan pada 4 kabupaten kota yaitu; Kab. Lima Puluh Kota sebanyak 10 ton bencana banjir di Payakumbuh tahun 2011, Kab.Pasaman sebanyak 10 ton bencana banjir Kinali dan Malampah tahun 2012 dan Kota Padang sebanyak 5 ton banjir bandang di Lubuk Kilangan, Nanggalo serta Limau Manis pada tahun 2012. Pada tahun 2013 telah direalisasikan sebanyak 10 ton di Kecamatan Rao, Nagari Mandailing Kabupaten Pasaman. Dan pada tahun 2014 telah direalisasikan untuk bencana banjir bandang di Kabupaten Pasaman Barat sebanyak 14 ton. Sehingga pada tahun 2015, stok cadangan pangan pemerintah sebanyak 253,8 ton.

2.3.4. Lumbung Pangan

Lumbung Pangan adalah lembaga yang dibentuk oleh masyarakat desa kota yang bertujuan untuk pengembangan penyediaan cadangan pangan dengan sistem tunda jual, penyimpanan, pendistribusian, pengolahan dan perdagangan bahan pangan yang dikelola secara berkelompok. Strategi pengembangan lumbung pangan masyarakat yaitu meningkatkan kesadaran masyarakat untuk memanfaatkan fasilitas sarana dan prasarana lumbung yang telah disediakan oleh pemerintah, mengembangkan berbagai cara untuk menggali dan memanfaatkan sumber daya yang dimiliki oleh masyarakat untuk pengelolaan lumbung yang sesuai dengan kultur budaya masyarakat setempat serta mengembangkan manajemen sumber daya yang dimiliki oleh masyarakat secara terbuka dan transparan. Kegiatan Pengembangan Lumbung Pangan dilaksanakan dalam bentuk pemberian bantuan sosial bansos kepada kelompok. Tahun pertama adalah pembangunan gudang yang dibantu melalui dana DAK Kabupaten Kota, tahap kedua adalah tahap pengembangan melalui pemberian dana bantuan sosial melalui rekening kelompok masing-masing sebesar Rp. 20.000.000,- perkelompok dan tahap ketiga adalah tahap mandiri yang merupakan hasil verifikasi terhadap kelompok tahap pengembangan dan diberi bantuan sosial sebesar Rp. 20.000.000,- lagi perkelompok. Jadi kelompok lumbung pangan yang _____________________________________________________ RENSTRA_BKP 2016 2021 31 sudah melalui tahap mandiri sudah menerima bantuan sosial masing-masing Rp. 40.000.000,- perkelompok. Dari tahun 2012 s d tahun 2015 melalui dana APBN, kelompok Lumbung Pangan yang telah melalui tahap mandiri adalah sebanyak 53 kelompok dengan