Telaah Visi, Misi dan Program Kepala Daerah Wakil Kepala Daerah
_____________________________________________________ RENSTRA_BKP 2016
2021
51
Misi yang terkait dengan urusan pangan adalah misi keempat, yaitu
“Meningkatkan Ekonomi Masyarakat Berbasis Kerakyatan yang Tangguh, Produktif, dan Berdaya Saing Regional dan Global, dengan
Mengoptimalkan Pemanfaatan Potensi Sumberdaya Pembangunan Daerah”
, dan tujuan kedua, yaitu
“Meningkatkan produksi dan ketahanan pangan, pengembangan agribisnis dan meningkatkan kesejahteraan
petani”
. Dalam upaya mewujudkan Misi ke 4 empat dan tujuan ke 2 dua tersebut, maka program pembangunan khusus urusan wajib pangan yang akan
dilakukan adalah sebagai berikut : 1. Program Peningkatan Ketahanan Pangan, dan 2. Program Diversifikasi Pangan. Untuk mendukung visi, misi dan program
gubernur tersebut, maka tugas dan fungsi Badan Ketahanan Pangan Provinsi Sumatera Barat yang terkait dengan hal dimaksud adalah melaksanakan urusan
pemerintahan daerah di bidang Ketahanan Pangan, dengan fungsi; 1. Perumusan kebijakan teknis di bidang Ketahanan Pangan, 2. Pelayanan penunjang
penyelenggaraan pemerintahan Provinsi di bidang Ketahanan Pangan, 3. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang
Ketahanan Pangan, 4. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan. Sesuai dengan tugas dan fungsi tersebut, maka Badan Ketahanan Pangan
Provinsi Sumatera Barat dalam lima tahun kedepan berusaha mendukung pencapaian visi dan misi Gubernur Sumatera Barat.
Dalam mendukung pencapaian visi dan misi gubernur, akan ditemui faktor-faktor penghambat serta
faktor-faktor pendorong yang akan mempengaruhinya sebagaimana terlihat pada tabel berikut :
Tabel 3.2.1. Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan Badan Ketahanan Pangan Terhadap
Pencapaian Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
Visi : Terwujudnya Sumatera Barat yang Madani dan Sejahtera Penghambat
Pendorong
- Program Peningkatan Ketahanan Pangan
- Program Diversifikasi Pangan Misi 4. Meningkatkan ekonomi masyarakat
berbasis kerakyatan yang tangguh, produktif dan berdaya saing regional dan global, dengan
mengoptimalkan pemanfaatan Sumberdaya Pembangunan Daerah
Harga bahan pangan masih fluktuatif
Harga Pembelian Pemerintah terbatas
pada komoditas pangan tertentu
- Sudah adanya program
peningkatan produksi pangan
No. Misi dan Program KDH dan Wakil KDH terpilih
Faktor Permasalahan Pelayanan SKPD
- Keamanan pangan yang masih memerlukan penanganan serius
Konsumsi pangan masyarakat belum
Beragam Bergizi Seimbang dan Aman
B2SA Tersedianya
keanekaragaman pangan lokal
- Ketersediaan komoditas pangan
surplus - Pola konsumsi pangan
masyarakat belum beragam bergizi seimbang dan aman
PPH 83,7
_____________________________________________________ RENSTRA_BKP 2016
2021
52
Untuk permasalahan pelayanan terkait dengan masih tingginya tingkat ketergantungan pada bahan pangan pokok beras, faktor penghambatnya adalah
teknologi pangan tepat guna masih terbatas sehingga pemanfaatan teknologi pangan tepat guna kedepan harus lebih ditingkatkan.
Permasalahan karena pola konsumsi pangan masyarakat belum beragam bergizi seimbang dan aman PPH 83,7 serta Keamanan pangan yang masih
memerlukan penanganan serius, faktor penghambatnya adalah Konsumsi pangan masyarakat belum Beragam Bergizi Seimbang dan Aman B2SA sehingga perlu
didukung program percepatan penganekaragaman konsumsi pangan P2KP serta sosialisasi keamanan pangan pada masyarakat. Dengan faktor pendorong
tersedianya keanekaragaman pangan lokal diharapkan B2SA dapat segera terwujud.
Harga bahan pangan sampai saat ini masih fluktuatif sehingga pemerintah mengeluarkan regulasi dalam rangka stabilisasi harga dengan menetapkan Harga
Pembelian Pemerintah HPP namun HPP tersebut masih terbatas pada komoditas pangan tertentu, ini merupakan permasalahan dan faktor penghambat. Namun
faktor pendorongnya adalah ketersediaan pangan Sumatera Barat yang selalu surplus kecuali untuk kedelai.