Telaahan Renstra K L dan Renstra

_____________________________________________________ RENSTRA_BKP 2016 2021 53 Mengacu kepada arah kebijakan RPJMN 2015-2019 maka arah kebijakan umum dan strategi pembangunan ketahanan pangan yang dituangkan dalam Rencana Strategis Badan Ketahanan Pangan, Kementerian Pertanian Tahun 2015- 2019 adalah sebagai berikut : 1. Meningkatnya ketersediaan pangan yang beragam; 2. Menurunnya jumlah penduduk rawan pangan; 3. Stabilnya harga pangan pokok ditingkat produsen dan konsumen; 4. Meningkatnya keragaman konsumsi pangan yang sehat dan aman; 5. Meningkatnya konsumsi pangan masyarakat sesuai angka kecukupan gizi AKG; 6. Tercapainya keamanan pangan segar. Faktor penghambat ataupun faktor pendorong ditinjau dari renstra Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian merupakan potensi dan tantangan dalam mewujudkan ketahanan pangan. Secara umum masih cukup tersedia potensi sumberdaya alam dan belum dimanfaatkan secara optimal untuk peningkatan produksi pangan yang berkelanjutan. Sedangkan dari kapasitas sumberdaya manusia dan sumberdaya teknologi, memiliki potensi untuk ditingkatkan, untuk mendukung pengembangan ketersediaan dan distribusi pangan serta perbaikan konsumsi pangan. Di sisi lain, penguatan kelembagaan ketahanan pangan pemerintah dan masyarakat, berpeluang semakin besar untuk mendorong pencapaian sasaran program ketahanan pangan. Berdasarkan hasil telaahan terhadap Renstra Kementerian sebagaimana telah diuraikan pada sub bab diatas, dapat dilihat keterkaitan kinerja antara Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian dengan Badan Ketahanan Pangan Provinsi Sumatera Barat. Keterkaitan tersebut dapat dilihat pada table berikut. _____________________________________________________ RENSTRA_BKP 2016 2021 54 Tabel 3.3.1. Komposisi Capaian Sasaran Renstra Badan Ketahanan Pangan Provinsi Sumatera Barat Terhadap Sasaran Renstra Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian RI No. Indikator Kinerja Capaian Sasaran Renstra BKP Prov. Sumbar Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian 1 Skor Pola Pangan Harapan PPH Ketersediaan 96,32 2 Menurunnya jumlah penduduk rawan pangan 1 3 Stabilnya harga pangan gabahberas ditingkat produsen HPP HPP 4 Stabilnya harga pangan beras di tingkat konsumen CV 5 CV 5 5 Konsumsi Energi kkalkaphr 2.000 2.150 6 Konsumsi Protein grkaphr 52 57 7 Skor Pola Pangan Harapan PPH Konsumsi 87 92,5 8 Keamanan Pangan Segar uji lab 80 Dibawah ambang batas 9 Mempertahankan Ketersediaan Energi kkalkaphr 2.400 10 Mempertahankan Ketersediaan Protein grkaphr 63 11 Meningkatnya cadangan pangan pemerintah Provinsi Sumatera Barat Ton 522 12 Teratasinya masyarakat rawan pangan KK 632 13 Penanganan daerah rawan pangan 32 NagariDesa 90 14 Meningkatnya sertifikasi keamanan pangan segar sertifikat prima 530 Dari table 3.3.1. terlihat bahwa indikator kinerja Badan Ketahanan Pangan Provinsi Sumatera Barat turut berkontribusi dalam pencapaian sasaran Renstra Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian RI , hal ini menunjukkan terdapat keserasian, keterpaduan, sinkronisasi, dan sinergitas pencapaian sasaran pelaksanaan Renstra Badan Ketahanan Pangan Provinsi Sumatera Barat terhadap sasaran Renstra Badan Ketahanan Pangan Provinsi Sumatera Barat Kementerian Pertanian RI sesuai dengan urusan yang menjadi kewenangan.

3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis

Sebagaimana dijelaskan dalam Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, bahwa penataan ruang wilayah Nasional, wilayah Provinsi, wilayah Kabupaten Kota dilakukan secara terpadu dan tidak dipisah- pisahkan. Penataan ruang dimaksud, disamping meliputi ruang daratan, juga mencakup ruang lautan dan ruang udara sampai batas tertentu yang diatur dengan peraturan perundang-undangan. Penataan Ruang Provinsi Sumatera Barat adalah proses perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang yang diselenggarakan oleh Pemerintah Provinsi di wilayah yang menjadi kewenangan Pemerintah Provinsi, dalam rangka optimalisasi dan mensinergikan pemanfaatan sumberdaya daerah untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat di Sumatera Barat. Perencanaan Tata Ruang Wilayah Provinsi Sumatera Barat 2009-2029 selanjutnya disebut dengan RTRWP dilakukan untuk menghasilkan rencana umum tata ruang. RTRWP Sumatera Barat yang bersifat umum disusun berdasarkan _____________________________________________________ RENSTRA_BKP 2016 2021 55 pendekatan wilayah administratif provinsi dengan muatan substansi mencakup rencana struktur ruang dan rencana pola ruang. RTRWP juga disusun berdasarkan pendekatan nilai strategis kawasan dan atau kegiatan kawasan dengan muatan substansi yang dapat mencakup hingga penetapan zonasi peruntukan. Penetapan zonasi tersebut dimaksudkan sebagai operasionalisasi rencana umum tata ruang dan sebagai dasar penetapan indikasi arahan peraturan zonasi. I ndikasi arahan peraturan zonasi merupakan ketentuan yang mengatur tentang persyaratan pemanfaatan ruang dan ketentuan pengendaliannya dan disusun untuk setiap zona peruntukan. Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Kota dan indikasi arahan peraturan zonasi yang melengkapi rencana umum tersebut menjadi salah satu dasar dalam pengendalian pemanfaatan ruang sehingga pemanfaatan ruang dapat dilakukan sesuai dengan rencana umum tata ruang yang telah disusun. Program Perwujudan Pembangunan Ketahanan Pangan di Provinsi Sumatera Barat, sebagaimana yang terdapat pada lampiran I ndikasi Program Tahun 2009-2029 dapat digambarkan sebagai berikut :