_____________________________________________________ RENSTRA_BKP 2016
2021
27
2011 2012
2013 2014
2015
1 2
3 4
5 6
7
I PANGAN NABATI
87,93 82,31
95,93 74,81
76,08
1 Padi-Padian
78,29 72,41
87,54 62,70
64,14 2
Makanan Berpati 1,44
1,32 1,37
0,12 0,15
3 Gula
0,01 0,01
0,00 0,01
0,01 4
Buah Biji Berminyak 2,36 1,92 1,73
7,89 7,63
5 Buah-Buahan
2,10 2,31 1,66 1,09
1,07 6
Sayuran 3,60
4,05 3,59
2,98 3,06
7 MinyakLemak
0,13 0,29
0,05 0,03
0,03 II
PANGAN HEWANI 21,79
37,01 38,47
14,76 16,02
8 Daging
2,91 3,82
3,99 3,89
3,97 9
Telur 1,10
4,21 3,70
2,47 2,49
10 Susu
0,10 0,65
0,18 0,17
0,17 11
Ikan 17,68 28,33 30,61
8,22 9,39
Jumlah 109,72 119,32 134,41
89,57 92,10
Ket : Angka Sementara II
Sumber : Data dari NBM BKP Provinsi Sumatera Barat Ketersediaan Protein Gram Kap Hari
No Komoditi
Tabel. 2.3.5 Ketersediaan Protein Untuk Dikonsumsi Penduduk
Di Provinsi Sumatera Barat Tahun 2011 - 2015
Dari tabel 2.3.5 terlihat bahwa ketersediaan protein untuk dikosumsi penduduk Sumatera Barat masih jauh berada diatas angka yang ditetapkan dalam
Susenas yaitu sebesar 63 gram kap hari. Dengan demikian penduduk Sumatera Barat tidak akan kekurangan dalam rangka konsumsi energi dan protein.
2.3.2. Konsumsi Energi dan Protein
Konsumsi bahan pangan yang ideal adalah 2.000 kkal kap hari dengan skor pola pangan harapan PPH adalah 100, dan pencapaian ini direncanakan
pada tahun 2020. Konsumsi bahan pangan ideal yang ingin dicapai di tahun 2020 perjenis komoditi dapat dilihat pada tabel 2.3.6 berikut :
_____________________________________________________ RENSTRA_BKP 2016
2021
28
Tabel : 2.3.6 Target Konsumsi Pangan dan PPH s d Tahun 2020
No Kelompok Pangan
Target Konsumsi Pangan s d 2020 Kkal kap hr
Skor PPH
1 Padi-padian
1000 25,00
2 Umbi-umbian
120 2,50
3 Pangan Hewani
240 24,00
4 Minyak Lemak
200 5,00
5 Buah Biji Berminyak
60 1,00
6 Kacang-kacangan
100 10,00
7 Gula
100 2,50
8 Sayur dan Buah
120 30,00
9 Lain-Lain
60 -
Total 2.000
100,00
Sedangkan realisasi pola konsumsi energi dan protein masyarakat Sumatera Barat dari tahun 2010 s d 2014 beserta PPHnya dapat dilihat pada tabel
2.3.7 berikut :
2010 2011
2012 2013
2014 2010
2011 2012
2013 2014
1 Padi - Padian
1261,0 1187,7
1237,0 1204,0
1216,0 28,8
29,4 28,1
27,5 27,8
2 Umbi - Umbian
43,0 37,3
39,0 32,0
30,0 0,7
0,6 0,5
0,5 0,5
3 Pangan Hewani
182,0 174,6
177,0 173,0
176,0 18,3
18,1 17,5
17,0 17,7
4 Minyak Lemak
236,0 240,9
261,0 288,0
284,0 0,0
0,1 0,0
0,0 0,0
5 Buah Biji Berminyak
100,0 82,9
90,0 105,0
117,0 0,9
0,8 0,8
1,0 1,1
6 Kacang - Kacangan
33,0 25,5
32,0 42,0
42,0 3,1
3,1 3,1
4,3 4,4
7 Gula
77,0 73,6
70,0 93,0
88,0 0,0
0,0 0,0
0,0 0,0
8 Sayur dan Buah
97,0 88,0
91,0 115,0
111,0 3,5
3,2 3,3
4,1 4,1
9 Lain - lain
28,0 25,6
27,0 35,0
32,0 1,4
1,4 1,3
1,7 1,5
Total 2056,0
2082,0 2023,0
2088,0 2098,0
63,3 63,1
54,6 56,1
57,1 AKE
102,8 104,1
101,2 104,4
1049,0 -
- -
- -
AKP -
- -
- 109,4
109,4 105,1
108,0 109,9
PPH 79,8
77,4 77,5
84,4 83,7
Sumber:
Tabel : 2.3.7 Realisasi Konsumsi Pangan dan Skor PPH Penduduk Sumatera Barat Tahun 2010 sd 2014
No Kelompok Pangan
Realisasi Konsumsi Energi Kkal Kap hr Realisasi Konsumsi Protein Gram Kap hr
Susenas 2009, 2010, 2011-2013 triwulan I; BPS diolah dan dijustifikasi dengan pendekatan pengeluaran, oleh BKP
Dari tabel 2.3.7 tersebut terlihat bahwa realisasi konsumsi energi dan protein mengalami fluktuasi, dimana pada tahun 2011 konsumsi energi mengalam i
peningkatan sebesar 26 Kkal Kap Hr, tahun 2012 turun sebanyak 59 Kkal Kap Hr, naik kembali di tahun 2013 sebesar 65 Kkal Kap Hr dan pada tahun 2014,
meningkat kembali sebesar 10 KKal Kap Hr. Begitu juga dengan konsumsi protein