110 °C, konsentrasi pelarut NaOH 5 M waktu ekstraksi 60 menit dan pengadukan 600 rpm pada kondisi batch. Soeswanto,2011
2.3 Hibrid Silika Kitosan HSK
Pembuatan HSK dari larutan Na
2
SiO
3
diawali dengan pengolahan abu sekam padi menjadi larutan natrium silikat yang selanjutnya digunakan sebagai
bahan dasar dalam pembuatan hibrida silika kitosan tersebut.Proses pembuatan dan mekanisme reaksi hibrida silika kitosan merujuk pada penelitian yang telah
dilakukan sebelumnya oleh Simatupang2007. Pembuatan hibrida silika kitosan HSK dari campuran Na
2
SiO
3
dan kitosan dengan variasi 20:1 , 20:2, 20:3, dan 20:4 dilakukan secara sol gel. Hal yang perlu diperhatikan dalam
pembuatan hibrida silika kitosan adalah proses pencucian dilakukan tidak sempurna maka akan mempengaruhi kristalinitas dari gel yang dihasilkan.
Proses sol-gel adalah pelarutan pada temperature rendah yang merupakan dasar pada sintesis gelas.Pembentukan matriks silika dicapai dengan hidrolisis
pada suatu alkoksi biasanya tetrametil orto silikat TMOS diikuti kondensasi untuk menghasilkan suatu polimer jaringan SiO2 dengan jembatan okso.
Hidrolisis menghasilkan konversi ikatan Si-OR ke Si-OH yang memadat membentuk suatu polimer berjembatan okso Si-OSi.Reaksi ini terjadi dalam suatu
daerah terlokalisasi menuju pembentukan partikel sol.Derajat pertautan silang sebagai hasil polikondensasi meningkat dan viskositas sol juga meningkat.
Kekentalan material kemudian mengeras menuju pembentukan suatu gel yang porous Brinker dan Scherer, 1990. Proses sol gel dimulai dengan mengasamkan
larutan natrium silikat sampai terbentuk gel karena silika mempunyai kelarutan yang tinggi pada pH 10 Scott, 1993.
Berdasarkan penelitian Simatupang2007, pembuatan adsorben silika imobil kitosan dari limbah sekam padi dan kulit udang dengan berbagai variasi
persentase kitosan 1, 2, 3,4,5bv secara sol gel.Pemilihan modifikasi secara kimia dengan tehik sol gel memiliki kelebihan dibandingkan tehnik lainnya
karena lebih sederhana dan cepat karena reaksi pengikatan berlangsung bersamaan dengan prosses pembentukan padatan, sehingga ligan yang terimobilisasi lebih
banyak berdasarkan laporan penelitian.Adsorben hybrid amino silica yang dibuat kemudian dinamakan menjadi HSK 20 ; 1, 20 ; 2, 20 ; 3, 20 ; 4
dikarakterisasi dengan menggunakan FTIR dan XRD. Model mekanisme reaksi pembentukan HSK dan pemerangkapan ion
logam Ni dan Cd diperkirakan sebagai berikut:
Gambar 2.2. Hibrid Silika Kitosan Simatupang, 2007
Cd Ni