7
Akuntansi Keuangan 2 Pengeluaran ini menyebabkan harga perolehan menjadi berubah,
sehingga perhitungan penyusutan pun mengalami perubahan.
d. Perubahan Taksiran Umur
Taksiran umur aset tetap terkadang tidak sesuai dengan kenyataannya. Apabila selama waktu penggunaannya tidak diketahui
adanya kesalahan, maka nanti pada saat pemberhentian aset atau pada saat habisnya taksiran umur aset tetap akan dapat diketahui,
apakah taksiran umur aset tetap telah dibuat dengan benar atau tidak. Kesalahan-kesalahan penaksiran umur ekonomis aset tetap akan
berakibat terhadap kesalahan perhitungan beban penyusutan.
e. Aset tetap yang sudah habis disusutkan
Sebelum aset tetap itu dihentikan dari penggunaannya, maka harga perolehan dan akumulasi penyusutannya tetap dicantumkan dalam
laporan posisi keuangan neraca, dengan keterangan bahwa aset tetap tersebut telah habis disusutkan namun masih dapat digunakan.
f. Penurunan nilai aset tetap
Penurunan nilai aset tetap merupakan fenomena yang sangat lazim ditemukan dalam aktifitas bisnis.Penurunan nilai aset tetap tersebut
dapat dilihat dari dua indikasi, yakni penurunan sebagai akibat turunnya harga pasar dan sebagai akibat turunnya nilai output aset
tetap yang dihasilkan aset tetap tersebut.Perlakuan akuntansi penurunan nilai aset tetap telah diatur dalam PSAK No.48 revisi 2009
tentang Penurunan Nialai Aset, yang berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2011.
g. Pengakuan setelah pengakuan awal Aset Tetap
Sebuah entitas harus memilih model biaya atau model revaluasi sebagai kebijakan akuntansinya dan menerapkan kebijkan tersebut
terhadap seluruh aset tetap dalam kelompok yang sama.
8
Modul Paket Keahlian Akuntansi Sekolah Menengah Kejuruan SMK
a. Model biaya Setelah diakui sebgai aset, suatu aset tetap dicatat sebesar
nilaiperolehan dikurangi dengan akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai aset.
b. Model revaluasi Setelah diakui sebagai aset, suatu aset tetap yang nilai wajarnya
dapat diukur secara andal harus dicatat pada jumlah revaluasian yakni nilai wajar pada tanggal revaluasi dikurangi akumulasi
penyusutan dan akumulasi penurunan nilai yang terjadi setelah tanggal revaluasi. Revaluasi ini harus dilakukan dengan
keteraturan yang cukup reguler untuk memastikan bahwa jumlah tercatat tidak berbeda secara meterial dari jumlah yang sitentukan
dengan menggunakan nilai wajar pada tanggal neraca 5. Pencatatan pengeluaran untuk pemeliharaan pengembangan aset tetap
Perusahaan mencatat
pengeluaran untuk
pemeliharaan dan
pengembangan aset tetap dengan mendebit biaya reparasi dan perbaikan dan mengkredit kas. Perusahaan mempertimbangkan pengeluaran
tersebut menurut dampaknya, bila pengeluaran tersebut mengurangi pendapatan
maka pengeluaran
tersebut digolongkan
menjadi pengeluaran
pendapatan. Sedangkan
bila pengeluaran
untuk pemeliharaan dan pengembangan dapat meningkatkan efisiensi
operasional, kapasitas produksi dan memperpanjang umur manfaat sehingga menambah investasi di perusahaan, maka pengeluaran tersebut
digolongkan menjadi pengeluaran modal. Pengeluaran ini harus dinyatakan dalam
6. Pencatatan Penghentian Aset Tetap. Penarikan aset tetap dimaksudkan sebagai upaya menghapuskan aset
tetap dari buku perusahaan. Penarikan aset tetap ini timbul akibat penjualan, perombakan, pengafkiran aset, dan lain-lain.
7. Penyajian aset tetap pada laporan keuangan Aset tetap disajikan di neraca Laporan Posisi Keuangan di bagian aset
tidak lancara. Aset disajikan sebesar nilai bukunya, yakni setelah dikurangi akumulasi penyusutannya.