Komunikasi Dalam Pembelajaran Koersif
117
Komunikasi Efektif pembelajaran dalam berbagai bidang studi, tentu saja sangat sulit apabila
digunakan lambang-lambang nonverbal. Namun demikian penggunaan lambang verbal dalam kegiatan komunikasi
mempunyai juga keterbatasan atau kekurangan yang harus selalu diperhatikan oleh sumber atau guru sebagai komunikator, yaitu bahwa
lambang verbal bersifat abstrak, atau jika menurut kerucut pengalaman cone of experience Edgar Dale lambang verbal memberikan pengalaman yang
paling abstrak, jika dibandingkan dengan penggunaan lambang visual, gambar diam still pictures, film dan televisi, penggunaan metode pameran
exhibit, karya wisata, demonstrasi, dramatisasi, pengalaman tiruan contrived experiences dan pengalaman langsung.
Gambar 9. Kerucut Pengalaman Belajar Oleh karena itu dalam rangka mencapai “sharing” yang diinginkan dalam
setiap kegiatan komunikasi termasuk proses pembelajaran, guru harus
selalu menyadari terhadap sifat dan karakteristik yang merupakan kekurangan utama penggunaan lambang verbal yaitu memberikan
pengalaman yang paling abstrak, sehingga dapat memberikan hambatan noise bagi murid untuk menerima pesan yang disampaikan.
118
Modul Paket Keahlian Akuntansi Sekolah Menengah Kejuruan SMK
Salah satu cara untuk mengatasi hambatan tersebut, yaitu agar penyampaian pesan pembelajaran dilakukan dengan lebih konkrit dan jelas, selain dengan
memilih lambang verbal yang berada di medan pengalaman murid, misalnya dengan menggunakan alat peraga dan media pembelajaran, seperti chart,
diagram, grafik visual symbols, gambar diam still pictures, model dan “real objects”, film , pitakaset video, VCD, DVD, dan sebagainya.
Media pembelajaran dapat digunakan dalam dua macam cara dalam proses belajar yaitu :
a. Sebagai alat peraga atau alat bantu pembelajaran ; yang dimaksud di sini adalah bahwa alat peraga digunakan oleh guru untuk menjelaskan materi
pelajaran yang disampaikan kepada murid-murid. Materi yang disampaikan ke murid menjadi bertambah jelas dan konkrit, hingga
membuat murid menjadi bertambah mengerti apa yang disampaikan oleh guru. Dengan demikian “sharing” yang diinginkan dalam setiap kegiatan
komunikasi termasuk komunikasi dalam proses pembelajaran dapat
dicapai. Sebenarnya pentingnya penggunaan alat peraga dalam proses pembelajaran ini adalah merupakan akibat suatu gerakan pada tahun
1920- an di Amerika Serikat yang diberi nama “Visual Instruction” yang
dilanjutkan dengan “Audio Visual Instruction Movement” yang mengajak para pendidik untuk menggunakan gambar, chart, diagram dan
semacamnya bahkan sampai benda-banda yang nyata dalam proses pembelajaran agar pembelajaran menjadi lebih konkrit untuk dimengerti
oleh murid-murid. b. Cara kedua, pemanfaatan media pembelajaran dalam proses
pembelajaran adalah sebagai sarana atau saluran komunikasi. Media atau alat peraga dapat berfungsi sebagai sarana untuk menyampaikan
pesan pembelajaran, dalam hal ini terutama oleh media belajar mandiri self instructional materials, seperti modul, Computer Assisted Instruction
CAI dan sebagainya. Dengan adanya kemampuan media pembelajaran sebagai sarana atau saluran komunikasi ini, maka dapat dilaksanakan
inovasi dalam jaringan belajar, yaitu apa yang disebut dengan sekolah terbuka, misalnya Universitas Terbuka UT, SMPSMA terbuka, BJJ