Kegiatan “encoding” dan “decoding” dalam pembelajaran.
118
Modul Paket Keahlian Akuntansi Sekolah Menengah Kejuruan SMK
Salah satu cara untuk mengatasi hambatan tersebut, yaitu agar penyampaian pesan pembelajaran dilakukan dengan lebih konkrit dan jelas, selain dengan
memilih lambang verbal yang berada di medan pengalaman murid, misalnya dengan menggunakan alat peraga dan media pembelajaran, seperti chart,
diagram, grafik visual symbols, gambar diam still pictures, model dan “real objects”, film , pitakaset video, VCD, DVD, dan sebagainya.
Media pembelajaran dapat digunakan dalam dua macam cara dalam proses belajar yaitu :
a. Sebagai alat peraga atau alat bantu pembelajaran ; yang dimaksud di sini adalah bahwa alat peraga digunakan oleh guru untuk menjelaskan materi
pelajaran yang disampaikan kepada murid-murid. Materi yang disampaikan ke murid menjadi bertambah jelas dan konkrit, hingga
membuat murid menjadi bertambah mengerti apa yang disampaikan oleh guru. Dengan demikian “sharing” yang diinginkan dalam setiap kegiatan
komunikasi termasuk komunikasi dalam proses pembelajaran dapat
dicapai. Sebenarnya pentingnya penggunaan alat peraga dalam proses pembelajaran ini adalah merupakan akibat suatu gerakan pada tahun
1920- an di Amerika Serikat yang diberi nama “Visual Instruction” yang
dilanjutkan dengan “Audio Visual Instruction Movement” yang mengajak para pendidik untuk menggunakan gambar, chart, diagram dan
semacamnya bahkan sampai benda-banda yang nyata dalam proses pembelajaran agar pembelajaran menjadi lebih konkrit untuk dimengerti
oleh murid-murid. b. Cara kedua, pemanfaatan media pembelajaran dalam proses
pembelajaran adalah sebagai sarana atau saluran komunikasi. Media atau alat peraga dapat berfungsi sebagai sarana untuk menyampaikan
pesan pembelajaran, dalam hal ini terutama oleh media belajar mandiri self instructional materials, seperti modul, Computer Assisted Instruction
CAI dan sebagainya. Dengan adanya kemampuan media pembelajaran sebagai sarana atau saluran komunikasi ini, maka dapat dilaksanakan
inovasi dalam jaringan belajar, yaitu apa yang disebut dengan sekolah terbuka, misalnya Universitas Terbuka UT, SMPSMA terbuka, BJJ
119
Komunikasi Efektif Belajar Jarak Jauh dan sebagainya. Pada hakikatnya sekolah terbuka
ini memanfaatkan penggunaan media belajar mandiri self instructional materials untuk melaksanakan kegiatan belajar siswa dengan bimbingan
yang minimal dari guru pembimbing. Berhubung saat ini penyelenggaraan kegiatan pembelajaran secara tatap
muka masih c`ukup dominan dalam sistem pendidikan di manapun juga, termasuk di Indonesia, maka cara yang pertama penggunaan media
pembelajaran, yaitu sebagai alat bantu penyampaian pesan pembelajaran menjadi bertambah jelas dan konkrit, patut mendapatkan perhatian oleh
semua guru disemua tingkatan pendidikan TK, SD, SLTP, SMA, SMK bahkan juga Perguruan Tinggi. Memang penggunaan alat peraga tersebut
makin diperlukan bagi anak-anak usia muda, karena makin muda usia anak, makin bersifat konkrit, berhubung dengan pengalamannya juga masih
terbatas.