6
Modul Paket Keahlian Akuntansi Sekolah Menengah Kejuruan SMK
3. Pencatatan Perolehan Aset Tetap Aset tetap dapat diperoleh dengan berbagai cara dan harus dicatat
sesuaidengan PSAK no. 16. 4. Metodedan Pencatatan Penyusutan Aset Tetap
Disamping pengeluaran dalam masa penggunaan, masalah penyusutan merupakan masalah yang penting selama masa penggunaan aset tetap.
a. Pencatatan penyusutan aset tetap
Jumlah yang disusutkan dari suatu aset tetap harus dialokasikan secara sistematis sepanjang masa manfaatnya. Metode penyusutan
yang digunakan mencerminkan ekspektasi pola pemakaian manfaat ekonomik masa depan aset atau entitas. Beban penyusutan pada
setiap periode harus diakui sebagai beban untuk periode berjalan, kecuali sudah termasuk dalam nilai tercatat aset lain. PSAK 16 revisi
2009 paragraf 63.
b. Penilaian kembali aset tetap
Menurut prinsip akuntansi bahwa nilai yang tercatat itu adalah berdasarkan harga perolehan historical cost. Hal ini berarti bahwa
seluruh pos-pos yang ada dicatat sebesar biaya yang dikeluarkan untuk itu. Namun demikian, karena tujuan akuntansi adalah
menyajikan informasi yang akurat dan terpercaya, terkadang perusahaan menyajikan pos-pos itu bukan menurut biaya tetapi
menurut harga penilaian pada saat itu. Penilaian ini tidak perlu mengubah dasar-dasar pembukuan yang ada tetapi sekedar informasi
tambahan untuk meningkatkan kegunaan informasi keuangan tersebut.
c. Perubahan harga perolehan
Perhitungan penyusutan selamaa umur suatu aset mungkin perlu diubah jika terjadi pengeluaran-pengeluaran yang dikapitalisasi dalam
rekening aset tersebut. Pengeluaran-pengeluaran yang dikapitalisasi adalah pengeluaran-pengeluaran untuk memperbesar fungsi aset.
Pengeluaran ini dapat menambah ataupun tidak menambah umur aset tetap, namun hanya meningkatkan kinerja aset tetap tersebut.
7
Akuntansi Keuangan 2 Pengeluaran ini menyebabkan harga perolehan menjadi berubah,
sehingga perhitungan penyusutan pun mengalami perubahan.
d. Perubahan Taksiran Umur
Taksiran umur aset tetap terkadang tidak sesuai dengan kenyataannya. Apabila selama waktu penggunaannya tidak diketahui
adanya kesalahan, maka nanti pada saat pemberhentian aset atau pada saat habisnya taksiran umur aset tetap akan dapat diketahui,
apakah taksiran umur aset tetap telah dibuat dengan benar atau tidak. Kesalahan-kesalahan penaksiran umur ekonomis aset tetap akan
berakibat terhadap kesalahan perhitungan beban penyusutan.
e. Aset tetap yang sudah habis disusutkan
Sebelum aset tetap itu dihentikan dari penggunaannya, maka harga perolehan dan akumulasi penyusutannya tetap dicantumkan dalam
laporan posisi keuangan neraca, dengan keterangan bahwa aset tetap tersebut telah habis disusutkan namun masih dapat digunakan.
f. Penurunan nilai aset tetap
Penurunan nilai aset tetap merupakan fenomena yang sangat lazim ditemukan dalam aktifitas bisnis.Penurunan nilai aset tetap tersebut
dapat dilihat dari dua indikasi, yakni penurunan sebagai akibat turunnya harga pasar dan sebagai akibat turunnya nilai output aset
tetap yang dihasilkan aset tetap tersebut.Perlakuan akuntansi penurunan nilai aset tetap telah diatur dalam PSAK No.48 revisi 2009
tentang Penurunan Nialai Aset, yang berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2011.
g. Pengakuan setelah pengakuan awal Aset Tetap
Sebuah entitas harus memilih model biaya atau model revaluasi sebagai kebijakan akuntansinya dan menerapkan kebijkan tersebut
terhadap seluruh aset tetap dalam kelompok yang sama.