adalah 120 orang yaitu 53 siswa Non-Tionghoa dan 67 siswa Tionghoa. Sedangkan untuk uji coba try out digunakan sampel sebanyak 126 orang.
2. Metode Pengambilan Sampel
Metode pengambilan sampel merupakan cara yang digunakan untuk mengambil sampel dari populasi dengan menggunakan prosedur tertentu agar
diperoleh sampel yang dapat mewakili populasi Hadi, 2000. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah probabilitas dengan
menggunakan teknik simple random sampling. Menurut Winarsuna 2002, metode probabilitas merupakan metode dimana setiap populasi mendapatkan
kesempatan yang sama untuk terpilih menjadi anggota sampel penelitian. Teknik simple random sampling merupakan teknik yang memberikan kemungkinan yang
sama bagi individu yang menjadi anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel penelitian. Yaitu dengan cara memberikan nomor pada anggota populasi
kemudian nomor tersebut diacak dan diambil oleh peneliti untuk dijadikan sampel dalam penelitian.
D. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala psikologi, yaitu instrumen yang dapat dipakai untuk mengukur atribut psikologis
Azwar, 2010. Metode skala digunakan mengingat data yang ingin diukur berupa konstrak atau konsep psikologis yang dapat diungkap secara tidak langsung
melalui indikator-indikator perilaku yang diterjemahkan dalam bentuk aitem- aitem pernyataan Azwar, 2010.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara menyebarkan skala yang berisi daftar pertanyaan yang telah disiapkan dan disusun sedemikian rupa
sehingga subjek penelitian dapat mengisi dengan mudah Azwar, 2010. Menurut Azwar 2010 karakteristik dari skala psikologi yaitu:
1. Stimulusnya berupa pertanyaan atau pernyataan yang tidak langsung
mengungkap atribut yang hendak diukur melainkan mengungkap indikator perilaku dari atribut yang bersangkutan.
2. Dikarenakan atribut psikologis diungkap secara tidak langsung lewat
indikator-indikator perilaku sedangkan indikator perilaku diterjemahkan dalam bentuk aitem-aitem, maka skala psikologi selalu banyak berisi aitem-
aitem. 3.
Respon subjek tidak diklasifikasikan sebagai jawaban benar atau salah. Semua jawaban dapat diterima sepanjang diberikan secara jujur dan sungguh-
sungguh. Hanya saja jawaban yang berbeda diinterpretasikan secara berbeda pula.
Hadi 2000 mengemukakan bahwa skala psikologis mendasarkan diri pada laporan-laporan pribadi self report. Selain itu skala psikologis memiliki
kelebihan dengan asumsi sebagai berikut : 1. Subjek adalah orang yang paling tahu tentang dirinya.
2. Apa yang dikatakan oleh subjek kepada peneliti adalah benar dan dapat dipercaya
3. Interpretasi subjek tentang pertanyaan-pertanyaan yang diajukan sama dengan apa yang dimaksud peneliti.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Skala psikologi yang digunakan adalah skala pola asuh dan untuk prestasi akademik dilihat melalui nilai rapor.
E. Alat Ukur yang Digunakan 1. Skala Pola Asuh
Skala pola asuh digunakan untuk mengungkap persepsi pola asuh yang diterima oleh subjek penelitian dari orang tua. Pola asuh terdiri dari Authoritarian,
authoritative, permissive dan uninvolved. Skala pola asuh yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala guttman berupa pilihan jawaban ya dan tidak. Skala ini
disajikan dalam bentuk pernyataan favourable dan unfavourable. Skala ini dibuat oleh peneliti sendiri. Subjek diminta untuk menjawab pernyataan dengan cara
memilih salah satu dari 2 alternatif jawaban yang ada. Bobot nilai yang diberikan untuk pernyataan favourable diberikan skor 1 pada pilihan jawaban ya dan skor 0
pada pilihan jawaban tidak.
Tabel 2. Distribusi Aitem-aitem Skala Pola Asuh Sebelum Uji Coba Blue Print Skala Pola Asuh
Aspek Favourable
Unfavourable Persentase
Warmth 5,13,18,24,29,42,45,
47 1,11,16,21,27,32,38,41
16 33,3 Control
2,6,10,19,25,30,39,43 3,7,9,22,33,36,37,48
16 33,3 Communication 4,8,14,20,26,31,44,46 12,15,17,23,28,34,35,40
16 33,3 Total Persen
48 100
2. Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur a. Validitas Alat Ukur
Menurut Azwar 2009, untuk mengetahui apakah skala psikologi mampu menghasilkan data yang akurat sesuai dengan tujuan ukurnya, diperlukan suatu
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
pengujian validitas. Suatu alat tes atau instrumen pengukuran dapat dikatakan memiliki validitas yang tinggi apabila alat tersebut menjalankan fungsi ukurnya
atau memberikan hasil ukur yang sesuai.
Validitas alat ukur yang dipakai dalam penelitian ini adalah validitas isi content validity yaitu validitas yang menunjukkan sejauh mana aitem dalam
skala mencakup keseluruhan isi yang hendak diungkap oleh tes tersebut. Hal ini berarti isi alat ukur tersebut harus komprehensif dan memuat isi yang relevan serta
tidak keluar dari batasan alat ukur Azwar, 2010. Sebelum melakukan penyusunan alat ukur, peneliti menentukan terlebih
dahulu kawasan isi dari pola asuh. Kemudian peneliti akan membuat item-item yang bertujuan untuk mengungkap kawasan isi tersebut. Selanjutnya peneliti
melakukan pengujian validitas isi dengan melakukan analisis rasional atau profesional judgement, dalam hal ini adalah dosen pembimbing peneliti.
Setelah melakukan validitas isi kemudian dilanjutkan dengan melakukan uji daya beda aitem. Uji daya beda aitem dilakukan untuk melihat sejauh mana aitem
mampu membedakan antara individu atau kelompok individu yang memiliki atribut dengan yang tidak memiliki atribut yang akan diukur Azwar, 2010.
Pengujian daya beda item menghendaki dilakukannya perhitungan korelasi antara distribusi skor item dengan suatu kriteria yang relevan, yaitu distribusi skor
skala itu sendiri. Perhitungan ini menghasilkan koefisien korelasi item total rix Azwar, 2000. Indeks daya beda aitem yang digunakan yaitu
≥ 0,30 dengan jumlah subjek N=126. Aitem yang memiliki koefisien korelasi minimal 0,30, daya
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
pembedanya dianggap memuaskan Azwar 2010. Uji daya beda aitem akan dilakukan pada alat ukur menggunakan korelasi pearson product moment.
b. Reliabilitas Alat Ukur
Reliabilitas sebenarnya mengacu kepada konsistensi atau kepercayaan hasil ukur yang mengandung makna kecermatan pengukuran. Reliabilitas ini
ditunjukkan oleh konsistensi skor yang diperoleh subjek dengan memakai alat yang sama Azwar, 2000.
Uji reliabilitas alat ukur menggunakan pendekatan konsistensi internal dengan prosedur hanya memerlukan satu kali penggunaan tes kepada sekelompok
individu sebagai subjek. Pendekatan ini dipandang ekonomis, praktis dan berefisiensi tinggi Azwar, 2000. Teknik yang digunakan adalah teknik
reliabilitas Alpha-Cronbach. Pengujian reliabilitas ini akan menghasilkan reliabilitas dari skala pola asuh.
Reliabilitas dinyatakan oleh koefisien reliabilitas r
xx’
3.Hasil Uji Coba Alat Ukur Penelitian
yang angkanya berada dalam rentang dari 0 sampai dengan 1,00. Semakin tinggi koefisien reliabilitas
mendekati angka 1,00 berarti semakin tinggi reliabilitasnya. Sebaliknya koefisien yang semakin rendah mendekati angka 0 berarti semakin rendahnya reliabilitas.
3.a. Hasil uji coba alat ukur pola asuh
Uji coba skala pola asuh yang dilakukan pada 126 subjek yang memiliki orang tua lengkap. Adapun hasil uji coba skala pola asuh dijelaskan pada blueprint
berikut :
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Tabel 3. Distribusi Aitem-aitem Hasil Uji Coba Skala Pola Asuh No
Aspek Favourable
Unfavourable Persentase
1 Warmth
5,13,24,29 21
5 26,3 2
Control 2,19,25,30
22,48 6 31,6
3 Communication
14,20,31,44,46 12,23,40
8 42,1 Total persen
19 100
Dari blue print diatas diketahui setelah uji coba dari 48 aitem skala pola asuh dengan jumlah subjek 126 orang, terdapat 19 aitem yang memenuhi syarat dalam
penelitian r
ix
Selanjutnya skala diatas akan dilakukan perubahan tata letak urutan nomor aitem. Aitem yang gugur tidak dilibatkan dalam skala penelitian. Distribusi aitem
skala yang digunakan dalam penelitian dapat dilihat melalui tabel berikut ini : ≥ 0,30 dengan reliabilitas alpha 0,872.
Tabel 4. Distribusi Aitem Skala Pola Asuh No
Aspek Favourable
Unfavourable Persentase
1 Warmth
3,5,13,17 10
5 26,3 2
Control 1,4,8,12
7,18 6 31,6
3 Communication
2,6,11,15,19 9,14,16
8 42,1 Total persen
19 100
F. Prosedur Pelaksanaan Penelitian 1. Permohonan Izin
Dalam tahap ini, peneliti meminta izin kepada pihak sekolah WR. Supratman 2 untuk melakukan uji coba alat ukur dan pengambilan data penelitian di
sekolah tersebut yang melibatkan sejumlah responden yang sesuai dengan karakteristik sampel yang digunakan dalam penelitian.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2. Pembuatan Alat Ukur Tahap persiapan penelitian diawali dengan menyusun alat ukur penelitian. Alat
ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala pola asuh. Pembuatan alat ukur dimulai dengan mengkaji teori-teori maupun hasil penelitian yang
berkaitan dan dilanjutkan dengan membuat aspek-aspek untuk memudahkan dalam penjabarannya. Penyusunan skala ini dibuat sesuai dengan aspek-aspek
dari pola asuh yang kemudian dioperasionalisasikan dalam bentuk aitem- aitem pernyataan dengan dua alternatif pilihan jawaban yaitu ya dan tidak.
Setelah aitem tersusun, peneliti meminta penilaian ahli yaitu pada dosen pembimbing profesional judgment untuk mendiskusikan apakah aitem yang
telah dibuat dapat diterima oleh subjek penelitian secara umum. 3.
Uji Coba Alat Ukur Setelah alat ukur disusun, peneliti mencoba menguji alat ukur untuk melihat
apakah alat ukur dapat mengukur apa yang hendak diukur. Uji coba alat ukur dilakukan di SD WR.Supratman 2 sebanyak 126 siswa. Subjek yang diberikan
skala sesuai dengan karakteristik subjek yang berusia 9 hingga 12 tahun yang duduk di kelas IV, V, dan VI sekolah dasar.
4. Revisi Alat Ukur
Pada tahap ini peneliti menguji validitas dan reliabilitas alat ukur. Aitem- aitem yang memenuhi reliabilitas dan validitas akan disusun kembali dan
digunakan sebagai data penelitian.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
5. Pelaksanaan Penelitian
Setelah alat ukur diuji coba dan diuji validitas dan reliabilitas maka aitem yang memenuhi persyaratan disusun kembali dan digunakan sebagai data
penelitian. Pengisian skala diawasi oleh peneliti dan waktu pengisian skala tidak dibatasi. Waktu yang dibutuhkan untuk mengisi skala kira-kira 30 menit
hingga. 45 menit. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 17 januari 2013 di SD WR. Supratman 2 Medan melibatkan kelas IV, V dan VI siswa Tionghoa dan
Non-Tionghoa. Siswa Tionghoa berjumlah 67 orang dan Non-Tionghoa 53 orang. Peneliti dibantu oleh empat orang teman dalam memberikan skala
kepada siswa dan peneliti dibantu oleh 1 orang guru untuk mengatur keadaan kelas.
6. Tahap Pengolahan Data
Setelah itu data diolah dengan menggunakan bantuan program komputer SPSS versi 16.00 for windows
G. Metode Analisa Data